Kamis, 09 April 2015

Nubuatan "Penyeretan Jambul" Mayat Para Penentang Rasul Allah & Tindakan Keras Malaikat Zabaaniyah (Pelaksanaan Hukuman) di Masa Nabi Besar Muhammad Saw. dan di Akhir Zaman






بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt


Bab 24

Nubuatan “Penyeretan  Jambul”  Mayat Para Penentang Rasul Allah & Tindakan Keras Malaikat Zabāniyah  (Pelaksana Hukuman) di Masa Nabi Besar Muhammad Saw. dan di Akhir Zaman   
 
 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

D
alam bagian akhir Bab sebelumnya telah dibahas  mengenai makna simbolis bagi kata qamar bulan) pada ayat  اِقۡتَرَبَتِ السَّاعَۃُ  وَ انۡشَقَّ  الۡقَمَرُ   -- Telah dekat  Saat itu dan bulan terbelah(Al-Qamar [54]:2)  ini mengandung arti, bahwa saat kehancuran kekuasaan politik bangsa Arab  yang karenanya orang-orang kafir Quraisy telah diperingatkan dalam QS.53:58  telah tiba, firman-Nya:
فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکَ  تَتَمَارٰی ﴿﴾  ہٰذَا نَذِیۡرٌ  مِّنَ  النُّذُرِ  الۡاُوۡلٰی ﴿﴾  اَزِفَتِ  الۡاٰزِفَۃُ ﴿ۚ﴾  لَیۡسَ لَہَا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ  کَاشِفَۃٌ ﴿ؕ﴾  اَفَمِنۡ ہٰذَا  الۡحَدِیۡثِ  تَعۡجَبُوۡنَ ﴿ۙ﴾  وَ تَضۡحَکُوۡنَ  وَ لَا  تَبۡکُوۡنَ ﴿ۙ﴾  وَ اَنۡتُمۡ  سٰمِدُوۡنَ ﴿﴾  فَاسۡجُدُوۡا لِلّٰہِ  وَ اعۡبُدُوۡا ﴿٪ٛ﴾
Maka dari antara nikmat-nikmat Rabb Tuhan engkau yang manakah akan engkau ragukan?  Rasul Kami ini adalah  pemberi peringatan dari antara  para pemberi  peringatan terdahulu.  اَزِفَتِ  الۡاٰزِفَۃُ  --   Saat pembalasan  itu telah kian mendekat.   لَیۡسَ لَہَا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ  کَاشِفَۃٌ    --       Tidak ada baginya selain Allah yang dapat mengelakkan.    اَفَمِنۡ ہٰذَا  الۡحَدِیۡثِ  تَعۡجَبُوۡنَ   -- maka apakah kamu heran atas pemberitaan ini?  وَ تَضۡحَکُوۡنَ  وَ لَا  تَبۡکُوۡنَ  --  dan kamu tertawa dan tidak menangis?  وَ اَنۡتُمۡ  سٰمِدُوۡنَ   -- dan  kamu keheran-heranan? فَاسۡجُدُوۡا لِلّٰہِ  وَ اعۡبُدُوۡا --  Maka bersujudlah kepada Allah dan  beribadahlah  kepada-Nya. (An-Najm [53]:56-63).

Azab Ilahi Bertujuan Untuk “Melembutkan” yang Hati   Keras Membatu

   Setelah melihat begitu banyak keterangan dan Tanda-tanda yang begitu jelas dan tidak terelakkan yang  mendukung  kebenaran  pendakwaan  Nabi Besar Muhammad saw., ayat ini mengatakan kepada orang-orang kafir yang degil, dengan kata-kata yang penuh kesedihan bercampur dengan sindiran, berapa lama lagi mereka akan terus menolak kebenaran dan berkelana di rimba kekafiran?
   Berapa lama lagi mereka akan terus menerus menertawakan dan memerolok-olok Rasul Allah?  Apakah mereka menunggu-nunggu saat  Allah Swt. memaksa  mereka    menangis  seperti yang dialami Fir’aun dan bala tentaranya ketika  tenggelam di laut? Firman-Nya:
وَ جٰوَزۡنَا بِبَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ الۡبَحۡرَ فَاَتۡبَعَہُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَ جُنُوۡدُہٗ  بَغۡیًا وَّ عَدۡوًا ؕ حَتّٰۤی اِذَاۤ  اَدۡرَکَہُ الۡغَرَقُ ۙ قَالَ اٰمَنۡتُ اَنَّہٗ  لَاۤ اِلٰہَ  اِلَّا الَّذِیۡۤ اٰمَنَتۡ بِہٖ بَنُوۡۤا اِسۡرَآءِیۡلَ وَ اَنَا مِنَ الۡمُسۡلِمِیۡنَ ﴿﴾  آٰلۡـٰٔنَ وَ قَدۡ عَصَیۡتَ قَبۡلُ وَ کُنۡتَ مِنَ الۡمُفۡسِدِیۡنَ ﴿﴾  فَالۡیَوۡمَ نُنَجِّیۡکَ بِبَدَنِکَ  لِتَکُوۡنَ لِمَنۡ خَلۡفَکَ اٰیَۃً ؕ وَ اِنَّ کَثِیۡرًا مِّنَ النَّاسِ عَنۡ  اٰیٰتِنَا  لَغٰفِلُوۡنَ ﴿٪﴾
Dan  Kami telah membuat Bani Israil menyeberangi laut, lalu  Fir’aun dan lasykar-lasykarnya mengejar mereka secara durhaka dan aniaya, sehingga apabila ia menjelang tenggelam  قَالَ اٰمَنۡتُ اَنَّہٗ  لَاۤ اِلٰہَ  اِلَّا الَّذِیۡۤ اٰمَنَتۡ بِہٖ بَنُوۡۤا اِسۡرَآءِیۡلَ وَ اَنَا مِنَ الۡمُسۡلِمِیۡنَ  -- ia berkata: “Aku percaya, sesungguhnya  tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang dipercayai oleh Bani Israil,  dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri kepada-Nya.”   آٰلۡـٰٔنَ وَ قَدۡ عَصَیۡتَ قَبۡلُ وَ کُنۡتَ مِنَ الۡمُفۡسِدِیۡنَ  --    ”Apa, sekarang baru beriman!? Padahal engkau  telah membangkang sebelum ini, dan  engkau  termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.  فَالۡیَوۡمَ نُنَجِّیۡکَ بِبَدَنِکَ  لِتَکُوۡنَ لِمَنۡ خَلۡفَکَ اٰیَۃً   --  “Maka pada hari ini Kami akan menyelamatkan engkau hanya  badan engkau, supaya engkau menjadi suatu Tanda  bagi orang-orang  sesudah engkau,  وَ اِنَّ کَثِیۡرًا مِّنَ النَّاسِ عَنۡ  اٰیٰتِنَا  لَغٰفِلُوۡنَ  -- dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia benar-benar  lengah terhadap Tanda-tanda Kami.” (Yunus [10]:91-93).

 Kepastian Hancurnya Ketakabburan  Orang-orang Kafir

   Kembali kepada Surah An-Najm, kata  āzifah  dalam ayat  اَزِفَتِ  الۡاٰزِفَۃُ  --   Saat pembalasan  itu telah kian mendekat” (An-Najm [53]:58) berarti: Saat Pembalasan; kiamat; kejadian yang dekat; kematian (Lexicon Lane).  Surah An-Najm  -- yang pada ayat 1 sampai ayat 19 mengisyaratkan peristiwa mi’raj (kenaikan ruhani)  Nabi Besar Muhammad saw.  --  diturunkan awal sekali dalam masa risalat Nabi Besar Muhammad saw.   pada tahun ke-5 Nabawi ketika di tengah ejekan, ancaman dan penganiayaan, dan nasib Islam terkatung-katung.
     Pada saat itulah kabar gaib itu disampaikan mengenai penggulingan kekuasaan Quraisy dalam Surah ini, dengan tekanan-tekanan kata lebih kuat lagi dalam  firman-Nya berikut ini kepada orang-orang kafir Quraisy:
وَ  لَقَدۡ جَآءَ   اٰلَ  فِرۡعَوۡنَ  النُّذُرُ ﴿ۚ﴾  کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا کُلِّہَا فَاَخَذۡنٰہُمۡ  اَخۡذَ عَزِیۡزٍ  مُّقۡتَدِرٍ ﴿﴾  اَکُفَّارُکُمۡ خَیۡرٌ مِّنۡ اُولٰٓئِکُمۡ اَمۡ لَکُمۡ  بَرَآءَۃٌ  فِی الزُّبُرِ ﴿ۚ﴾  اَمۡ  یَقُوۡلُوۡنَ نَحۡنُ جَمِیۡعٌ مُّنۡتَصِرٌ ﴿﴾  سَیُہۡزَمُ الۡجَمۡعُ وَ  یُوَلُّوۡنَ الدُّبُرَ ﴿﴾  بَلِ السَّاعَۃُ  مَوۡعِدُہُمۡ وَ السَّاعَۃُ اَدۡہٰی  وَ  اَمَرُّ ﴿﴾
Dan sungguh para pemberi peringatan benar-benar telah datang kepada kaum Fir’aun.  کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا کُلِّہَا فَاَخَذۡنٰہُمۡ  اَخۡذَ عَزِیۡزٍ  مُّقۡتَدِرٍ  --    Mereka mendustakan Tanda-tanda Kami semuanya, maka Kami menyergap  mereka dengan sergapan Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa.        اَکُفَّارُکُمۡ خَیۡرٌ مِّنۡ اُولٰٓئِکُمۡ اَمۡ لَکُمۡ  بَرَآءَۃٌ  فِی الزُّبُرِ  -- Apakah orang-orang kafir kamu lebih baik daripada orang-orang sebelum kamu? اَمۡ  یَقُوۡلُوۡنَ نَحۡنُ جَمِیۡعٌ مُّنۡتَصِرٌ  -- Atau adakah bagi kamu jaminan  kebebasan  dari azab di dalam kitab-kitab terdahulu?  اَمۡ  یَقُوۡلُوۡنَ نَحۡنُ جَمِیۡعٌ مُّنۡتَصِرٌ   --        Atau apakah mereka berkata: “Kami golongan yang bersatu  yang pasti menang?” سَیُہۡزَمُ الۡجَمۡعُ وَ  یُوَلُّوۡنَ الدُّبُرَ --  Tidak demikian,  golongan itu segera akan dikalahkan  dan mereka akan membalikkan punggung mereka  melarikan diri.  بَلِ السَّاعَۃُ  مَوۡعِدُہُمۡ وَ السَّاعَۃُ اَدۡہٰی  وَ  اَمَرُّ  -- Bahkan Saat itu telah dijanjikan kepada mereka, dan Saat itu paling mengerikan dan paling pahit. (Al-Qamar [54]:44-47).
    Fir’aun adalah seorang raja perkasa. Ia menganggap dirinya sebagai “tuhan mahaluhur orang-orang Bani Israil” (QS.79:25). Maka kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa hakiki, Tuhan Pemilik Musa dan Harun, dihadapkan kepada tuhan ciptaan mereka sendiri, yang telah dibinasakan sama sekali. Itulah makna ayat  کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا کُلِّہَا فَاَخَذۡنٰہُمۡ  اَخۡذَ عَزِیۡزٍ  مُّقۡتَدِرٍ  -- “Mereka mendustakan Tanda-tanda Kami semuanya, maka Kami menyergap  mereka dengan sergapan Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa.

Kekalahan Tragis  Golongan Kafir Quraisy  Dalam Perang Badar

   Ayat  selanjutnya  mengulangi peringatan yang ditujukan kepada orang-orang Quraisy musyrik dalam bentuk lain: اَکُفَّارُکُمۡ خَیۡرٌ مِّنۡ اُولٰٓئِکُمۡ اَمۡ لَکُمۡ  بَرَآءَۃٌ  فِی الزُّبُرِ  -- “Apakah orang-orang kafir kamu lebih baik daripada orang-orang sebelum kamu?”  Yakni   Adakah kamu bagaimana jua pun lebih baik,” demikian ayat ini menanyakan kepada mereka: “daripada mereka yang menolak Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s.,  Nabi Luth a.s.,  atau Nabi Musa a.s.?   اَمۡ  یَقُوۡلُوۡنَ نَحۡنُ جَمِیۡعٌ مُّنۡتَصِرٌ  -- Atau adakah bagi kamu jaminan  kebebasan  dari azab di dalam kitab-kitab terdahulu?”  yakni “Sudahkah kamu menerima janji Ilahi, yang tercantum dalam Kitab-kitab suci  bahwa kamu tidak akan dihukum atas penolakanmu terhadap Nabi Besar Muhammad saw.?”
  Nubuatan tegas yang terkandung di dalam ayat ini pastilah berkenaan dengan kekalahan remuk-redam yang diderita balatentara Mekkah di dalam Pertempuran Badar:  سَیُہۡزَمُ الۡجَمۡعُ وَ  یُوَلُّوۡنَ الدُّبُرَ --  Tidak demikian, golongan itu segera akan dikalahkan  dan mereka akan membalikkan punggung mereka  melarikan diri.”   Pengalaman dalam Perang Badar itu demikian berat menekan orang-orang Muslim, sehingga ketika pertempuran mulai berkobar Nabi Besar Muhammad saw.   berdoa kepada Allah Swt. dengan memelas dan dengan kepedihan hati yang sangat, di dalam kemah yang dipasang orang untuk beliau  saw.guna maksud itu, dengan kata-kata yang tidak luput dari kenangan:
Ya Allah,  kumohon dengan kerendahan hati kepada Engkau agar sudi memenuhi janji Engkau. Andaikata jemaat sekecil ini hancur-lebur, niscayalah Engkau tidak akan disembah lagi di atas dunia ini” (Bukhari).
       Seusai  berdoa Nabi Besar Muhammad saw.  keluar dari kemah dan sambil menghadap ke medan pertempuran beliau membaca ayat ini: سَیُہۡزَمُ الۡجَمۡعُ وَ  یُوَلُّوۡنَ الدُّبُر  --  “Golongan itu   segera akan dikalahkan dan akan membalikkan punggung mereka, melarikan diri.”
        Mengenai peristiwa kekalahan  tragis yang dialami oleh pasukan kafir Quraisy pimpinan Abu Jahal dan kawan-kawannya yang jumlahnya tiga kali lipat daripada pasukan Muslim  yang sangat sederhana, selanjutnya Allah Swt. berfirman: .  بَلِ السَّاعَۃُ  مَوۡعِدُہُمۡ وَ السَّاعَۃُ اَدۡہٰی  وَ  اَمَرُّ  -- Bahkan Saat itu telah dijanjikan kepada mereka, dan Saat itu paling mengerikan dan paling pahit. (Al-Qamar [54]: 44-47).

Mayat Abu Jahal dan Kawan-kawannya Diseret   Pada Jambulnya

      Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai kehinaan  yang menimpa Abu Jahal dan kawan-kawannya dalam perang Badar tersebut:
اِنَّ  الۡمُجۡرِمِیۡنَ فِیۡ ضَلٰلٍ وَّ سُعُرٍ ﴿ۘ﴾ یَوۡمَ یُسۡحَبُوۡنَ فِی النَّارِ عَلٰی وُجُوۡہِہِمۡ ؕ ذُوۡقُوۡا مَسَّ سَقَرَ ﴿﴾  اِنَّا کُلَّ  شَیۡءٍ  خَلَقۡنٰہُ  بِقَدَرٍ ﴿﴾ وَ مَاۤ  اَمۡرُنَاۤ  اِلَّا وَاحِدَۃٌ  کَلَمۡحٍۭ بِالۡبَصَرِ ﴿﴾  وَ لَقَدۡ  اَہۡلَکۡنَاۤ   اَشۡیَاعَکُمۡ  فَہَلۡ مِنۡ مُّدَّکِرٍ ﴿﴾
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan dan mengidap penyakit gila.  یَوۡمَ یُسۡحَبُوۡنَ فِی النَّارِ عَلٰی وُجُوۡہِہِمۡ  --  Pada hari ketika mereka akan diseret ke dalam Api bersama pemuka-pemuka mereka,  dikatakan:  ذُوۡقُوۡا مَسَّ سَقَرَ --  Rasakanlah sentuhan azab neraka.”  Sesungguhnya segala sesuatu Kami telah menciptakannya  dengan qadar (ukuran). وَ مَاۤ  اَمۡرُنَاۤ  اِلَّا وَاحِدَۃٌ  کَلَمۡحٍۭ بِالۡبَصَرِ --     Dan sekali-kali tidak ada perintah Kami  kecuali satu kata seperti  kejapan mata.  وَ لَقَدۡ  اَہۡلَکۡنَاۤ   اَشۡیَاعَکُمۡ  فَہَلۡ مِنۡ مُّدَّکِرٍ --  Dan sungguh  Kami benar-benar telah membinasakan golongan-golongan seperti kamu, lalu adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar [54]:48-2).
      Kekalahan pada Pertempuran Badar sungguh merupakan malapetaka paling dahsyat dan hebat bagi orang-orang kafir Quraisy. Kekuasaan dan kehormatan mereka mengalami pukulan yang meremuk-redamkan. Kebanyakan pemimpin mereka   terbunuh  -- termasuk Abu Jahal   -- dan mayat mereka diseret dan dilemparkan ke dalam sebuah lubang.
    Diriwayatkan Nabi Besar Muhammad saw.    pergi ke tepi lubang itu seraya berkata kepada mayat-mayat itu dengan kata-kata yang menurut riwayat berbunyi: “Tidak benarkah apa yang telah dijanjikan Rabb (Tuhan)  kamu kepada kamu? Sungguh aku telah menyaksikan kebenaran apa yang telah dijanjikan Tuhan-ku kepadaku” (Bukhari, Kitab al-Maghazi). Tiap-tiap kata dalam kabar gaib itu telah menjadi kenyataan.
    Dengan demikian menjadi genap (sempurna) pulalah nubuatan Allah Swt.  dalam Surah Al-Alaq berikut ini mengenai penyeretan  mayat-mayat para pemimpin kafir Quraisy  pimpinan Abu Jahal tersebut:
اَرَءَیۡتَ الَّذِیۡ یَنۡہٰی ۙ﴿﴾   عَبۡدًا اِذَا صَلّٰی ﴿ؕ﴾   اَرَءَیۡتَ  اِنۡ کَانَ عَلَی الۡہُدٰۤی ﴿ۙ﴾  اَوۡ  اَمَرَ  بِالتَّقۡوٰی ﴿ؕ﴾   اَرَءَیۡتَ  اِنۡ کَذَّبَ وَ تَوَلّٰی ﴿ؕ﴾   اَلَمۡ یَعۡلَمۡ بِاَنَّ اللّٰہَ یَرٰی ﴿ؕ﴾  کَلَّا لَئِنۡ لَّمۡ یَنۡتَہِ ۬ۙ  لَنَسۡفَعًۢا بِالنَّاصِیَۃِ ﴿ۙ﴾  نَاصِیَۃٍ کَاذِبَۃٍ خَاطِئَۃٍ ﴿ۚ﴾  فَلۡیَدۡعُ نَادِیَہٗ ﴿ۙ﴾  سَنَدۡعُ  الزَّبَانِیَۃَ ﴿ۙ﴾  کَلَّا ؕ لَا تُطِعۡہُ وَ اسۡجُدۡ وَ اقۡتَرِبۡ ﴿٪ٛ﴾
Apakah engkau melihat orang yang  melarang,  عَبۡدًا اِذَا صَلّٰی  --  Seorang hamba Kami  ketika ia shalat?    Bagaimanakah pendapat engkau jika   (hamba) mengikuti petunjuk,   atau ia menyuruh bertakwa.   Bagaimanakah pendapat eng-kau jika ia mendustakan dan berpaling?   Apakah ia tidak mengetahui,  bahwa sesungguhnya Allah melihat?  کَلَّا لَئِنۡ لَّمۡ یَنۡتَہِ ۬ۙ  لَنَسۡفَعًۢا بِالنَّاصِیَۃِ  --    Sekali-kali tidak! Jika ia tidak berhenti  niscaya Kami akan menarik dia pada jambulnya,  نَاصِیَۃٍ کَاذِبَۃٍ خَاطِئَۃٍ   --  jambul orang yang mendustakan lagi  berdosa.  فَلۡیَدۡعُ نَادِیَہٗ    --  Maka hendaklah ia memanggil teman-temannya,   سَنَدۡعُ  الزَّبَانِیَۃَ --  Kami pun segera  akan memanggil para malaikat Zabāniyah (pelaksana hukuman).  کَلَّا ؕ لَا تُطِعۡہُ وَ اسۡجُدۡ وَ اقۡتَرِبۡ  -- Sekali-kali tidak! Janganlah engkau taat kepadanya, melainkan bersujudlah dan mendekatlah kepada Allah. (Al-A’laq [96]:10-20).

Nubuatan  Tindakan  Melarang Shalat” di Akhir Zaman & Hukuman yang Setimpal Bagi Abu Jahal dan Kawan-kawannya

   Kata ‘abdan (hamba) dalam ayat  اَرَءَیۡتَ الَّذِیۡ یَنۡہٰی --  Apakah engkau melihat orang yang  melarang,  عَبۡدًا اِذَا صَلّٰی  --  seorang hamba Kami  ketika ia shalat?”    ditujukan kepada setiap orang Islam yang melakukan ibadah kepada Allah Swt.   – baik di masa Nabi Besar Muhammad saw.  ketika berada di Mekkah,  mau pun    pada masa pengutusan beliau saw. kedua kali di Akhir Zaman ini  dalam wujud Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah (QS.63:3-5; QS.85:1-11) --  tetapi ayat tersebut terutama mengisyaratkan kepada Nabi Besar Muhammad saw. sebab beliau saw. merupakan ‘abdullah (hamba Allah) yang hakiki.
   Ayat-ayat 10-18 meskipun biasanya dikenakan kepada setiap orang kafir yang sombong lagi keras hati, tetapi oleh sebagian ahli tafsir dianggap tertuju kepada Abu Jahal, pemimpin suku Quraisy Mekkah. Ia senantiasa ada di garis depan dalam menjengkelkan, melawan, dan menganiaya Nabi Besar Muhammad saw.  serta orang-orang Islam (Muslim). 
  Beberapa budak yang telah memeluk Islam   -- di antaranya Bilal r.a.  -- atas perintah Abu Jahal telah diseret pada jambul mereka di lorong-lorong Mekkah. Kemudian sesudah kekalahan tragis di Badar mayat sebagian pemimpin suku Quraisy  --  termasuk Abu Jahal di antara mereka  --  diseret-seret pada jambulnya dan dilemparkan ke dalam sebuah lubang yang telah digali khusus untuk tujuan itu.
  Tindakan yang demikian itu merupakan hukuman Allah Swt. yang setimpal atas perlakuan  zalim  mereka selama bertahun-tahun   terhadap  orang-orang Islam yang tidak berdaya   di Mekkah, sebagaimana firman-Nya: کَلَّا لَئِنۡ لَّمۡ یَنۡتَہِ ۬ۙ  لَنَسۡفَعًۢا بِالنَّاصِیَۃِ  --    Sekali-kali tidak! Jika ia tidak berhenti  niscaya Kami akan menarik dia pada jambulnya,  نَاصِیَۃٍ کَاذِبَۃٍ خَاطِئَۃٍ   --  jambul orang yang mendustakan lagi  berdosa.” 
  Selanjutnya Allah Swt. berfirman: فَلۡیَدۡعُ نَادِیَہٗ    --  Maka hendaklah ia memanggil teman-temannya,   سَنَدۡعُ  الزَّبَانِیَۃَ --  Kami pun segera  akan memanggil para malaikat Zabāniyah (pelaksana hukuman).  کَلَّا ؕ لَا تُطِعۡہُ وَ اسۡجُدۡ وَ اقۡتَرِبۡ  -- Sekali-kali tidak! Janganlah engkau taat kepadanya, melainkan bersujudlah dan mendekatlah kepada Allah.”
  Zabaniyah berarti: perwira-perwira angkatan bersenjata atau pembesar kepo-lisian; para malaikat atau penjaga neraka; malaikat-malaikat pelaksana hukuman (Lexicon Lane). Di Akhir  Zaman ini para malaikat Zabaniyah (pelaksanaan hukuman) tersebut kembali melakukan perintah Allah Swt. terhadap para pelaku “pembuat parit api” yang terus menerus melakukan kezaliman terhadap orang-orang yang beriman kepada Rasul Akhir Zaman, firman-Nya:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ ﴿﴾  وَ السَّمَآءِ  ذَاتِ الۡبُرُوۡجِ ۙ﴿﴾  وَ الۡیَوۡمِ الۡمَوۡعُوۡدِ ۙ﴿﴾   وَ شَاہِدٍ وَّ مَشۡہُوۡدٍ ؕ﴿﴾   قُتِلَ اَصۡحٰبُ الۡاُخۡدُوۡدِ ۙ﴿﴾   النَّارِ ذَاتِ الۡوَقُوۡدِ ۙ﴿﴾   اِذۡ ہُمۡ عَلَیۡہَا قُعُوۡدٌ ۙ﴿﴾  وَّ ہُمۡ عَلٰی مَا یَفۡعَلُوۡنَ بِالۡمُؤۡمِنِیۡنَ شُہُوۡدٌ  ؕ﴿﴾  وَ مَا نَقَمُوۡا مِنۡہُمۡ  اِلَّاۤ  اَنۡ یُّؤۡمِنُوۡا بِاللّٰہِ الۡعَزِیۡزِ  الۡحَمِیۡدِ ۙ﴿﴾   الَّذِیۡ لَہٗ  مُلۡکُ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ ؕ وَ اللّٰہُ  عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ شَہِیۡدٌ ؕ﴿﴾  اِنَّ  الَّذِیۡنَ فَتَنُوا الۡمُؤۡمِنِیۡنَ وَ الۡمُؤۡمِنٰتِ ثُمَّ  لَمۡ یَتُوۡبُوۡا فَلَہُمۡ عَذَابُ جَہَنَّمَ وَ لَہُمۡ عَذَابُ الۡحَرِیۡقِ ﴿ؕ﴾   اِنَّ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَہُمۡ جَنّٰتٌ تَجۡرِیۡ مِنۡ تَحۡتِہَا الۡاَنۡہٰرُ ۬ؕؑ ذٰلِکَ الۡفَوۡزُ الۡکَبِیۡرُ ﴿ؕ ﴾ 
Aku baca  dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. وَ السَّمَآءِ  ذَاتِ الۡبُرُوۡجِ   --   Demi langit yang memiliki  gugusan-gugusan bintang,  وَ الۡیَوۡمِ الۡمَوۡعُوۡدِ  -- dan demi Hari yang dijanjikan,  وَ شَاہِدٍ وَّ مَشۡہُوۡدٍ   -- dan demi saksi  dan yang disaksikan. قُتِلَ اَصۡحٰبُ الۡاُخۡدُوۡدِ  -- Binasalah para pemilik parit,     النَّارِ ذَاتِ الۡوَقُوۡدِ     -- yaitu Api yang dinyalakan dengan bahan bakar,     اِذۡ ہُمۡ عَلَیۡہَا قُعُوۡدٌ -- ketika mereka duduk  di sekitarnya, وَّ ہُمۡ عَلٰی مَا یَفۡعَلُوۡنَ بِالۡمُؤۡمِنِیۡنَ شُہُوۡدٌ    --   dan mereka menjadi saksi atas apa yang dilakukan mereka terhadap orang-orang beriman.  وَ مَا نَقَمُوۡا مِنۡہُمۡ  اِلَّاۤ  اَنۡ یُّؤۡمِنُوۡا بِاللّٰہِ الۡعَزِیۡزِ  الۡحَمِیۡدِ ۙ  --  Dan mereka sekali-kali tidak menaruh dendam terhadap mereka itu melainkan hanya karena mereka beriman kepada Allah  Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji,     الَّذِیۡ لَہٗ  مُلۡکُ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ  --  Yang kepunyaan-Nya kerajaan seluruh langit dan bumi,  وَ اللّٰہُ  عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ شَہِیۡدٌ  -- dan Allah menjadi Saksi atas segala sesuatu.  اِنَّ  الَّذِیۡنَ فَتَنُوا الۡمُؤۡمِنِیۡنَ وَ الۡمُؤۡمِنٰتِ ثُمَّ  لَمۡ یَتُوۡبُوۡا فَلَہُمۡ عَذَابُ جَہَنَّمَ وَ لَہُمۡ عَذَابُ الۡحَرِیۡقِ  --  Sesungguhnya orang-orang yang menyiksa orang-orang beriman  laki-laki dan  perempuan  kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab yang membakar.  اِنَّ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَہُمۡ جَنّٰتٌ تَجۡرِیۡ مِنۡ تَحۡتِہَا الۡاَنۡہٰرُ ۬ؕؑ ذٰلِکَ الۡفَوۡزُ الۡکَبِیۡرُ  --              Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh bagi mereka ada kebun-kebun yang di ba-wahnya mengalir sungai-sungai, yang demikian itu merupakan keberhasilan besar  (Al-Burūj [85]:1-12).

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 10  April   2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar