Minggu, 12 April 2015

Datangnya Saat "Penghakiman" Allah Swt. Kepada Para Penentang Rasul Allah yang Membuat "Parit Api" yang "Bahan Bakarnya" Bebagai Macam Fitnah Keji Terhadap Rasul Allah dan Para Pengikutnya





بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt


Bab 27

   Datangnya Saat “Penghakiman” Allah Swt. Kepada  Para Penentang Rasul Allah yang Membuat “Parit Api” yang “Bahan Bakarnya” Berbagai Macam Fitnah Keji Terhadap Rasul Allah dan Para Pengikutnya
 
 Oleh


D
alam bagian akhir Bab sebelumnya telah dibahas  mengenai  kemunculan seorang nabi (rasul) Allah di tengah-tengah suatu kaum, merupakan jaminan yang pasti mengenai masa depan mereka yang besar dan cemerlang, jika mereka mau menerima amanat beliau dan mengikutinya. Nabi atau rasul Allah itu memberikan kepada mereka suatu kehidupan baru, dan menciptakan di dalam diri mereka suatu harapan dan keyakinan baru, yang mengubah seluruh pandangan hidup mereka sebelumnya yang keliru, firman-Nya:
وَ اَوۡحَیۡنَاۤ   اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنۡ اَسۡرِ بِعِبَادِیۡۤ  اِنَّکُمۡ  مُّتَّبَعُوۡنَ ﴿﴾  فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ  حٰشِرِیۡنَ ﴿ۚ﴾  اِنَّ  ہٰۤؤُلَآءِ   لَشِرۡ  ذِمَۃٌ  قَلِیۡلُوۡنَ ﴿ۙ﴾  وَ  اِنَّہُمۡ  لَنَا  لَغَآئِظُوۡنَ ﴿ۙ﴾  وَ  اِنَّا  لَجَمِیۡعٌ  حٰذِرُوۡنَ ﴿ؕ﴾
Dan Kami mewahyukan kepada Musa: اَنۡ اَسۡرِ بِعِبَادِیۡۤ  اِنَّکُمۡ  مُّتَّبَعُوۡنَ  --  “Bawalah hamba-hamba-Ku pada waktu malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar.”   فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ  حٰشِرِیۡنَ   --  Dan Fir’aun mengirimkan penyeru-penyeru ke kota-kota untuk mengumpulkan,  اِنَّ  ہٰۤؤُلَآءِ   لَشِرۡ  ذِمَۃٌ  قَلِیۡلُوۡنَ --  “Sesungguhnya mereka itu hanyalah segolongan kecil, وَ  اِنَّہُمۡ  لَنَا  لَغَآئِظُوۡنَ  --  tetapi sesungguhnya mereka  benar-benar telah menimbulkan kemarahan pada kita.“ وَ  اِنَّا  لَجَمِیۡعٌ  حٰذِرُوۡنَ  -- Sedangkan sesungguhnya kita  benar-benar  golongan besar yang selalu  bersiaga. (Asy-Syua’rā [26]:53-57).
       Sesudah Nabi Musa a.s.  datang, Fir’aun pasti akan merasakan adanya perubahan besar di kalangan orang-orang Bani Israil dan hal itu pasti menggelisahkannya, mengenai hal tersebut berikut adalah  firman Allah Swt.  kepada Nabi Besar Muhammad saw.:
نَتۡلُوۡا عَلَیۡکَ مِنۡ نَّبَاِ مُوۡسٰی وَ فِرۡعَوۡنَ بِالۡحَقِّ  لِقَوۡمٍ  یُّؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾  اِنَّ فِرۡعَوۡنَ عَلَا فِی الۡاَرۡضِ وَ جَعَلَ اَہۡلَہَا شِیَعًا یَّسۡتَضۡعِفُ طَآئِفَۃً  مِّنۡہُمۡ یُذَبِّحُ اَبۡنَآءَہُمۡ وَ یَسۡتَحۡیٖ نِسَآءَہُمۡ ؕ اِنَّہٗ  کَانَ مِنَ الۡمُفۡسِدِیۡنَ ﴿﴾  وَ نُرِیۡدُ اَنۡ نَّمُنَّ عَلَی الَّذِیۡنَ اسۡتُضۡعِفُوۡا فِی الۡاَرۡضِ وَ نَجۡعَلَہُمۡ اَئِمَّۃً  وَّ  نَجۡعَلَہُمُ  الۡوٰرِثِیۡنَ ۙ﴿﴾  وَ نُمَکِّنَ لَہُمۡ فِی الۡاَرۡضِ وَ نُرِیَ فِرۡعَوۡنَ وَ ہَامٰنَ وَ جُنُوۡدَہُمَا مِنۡہُمۡ مَّا  کَانُوۡا  یَحۡذَرُوۡنَ ﴿﴾
Kami membacakan kepada engkau berita mengenai  Musa dan Fir’aun dengan  benar untuk kaum yang beriman.  اِنَّ فِرۡعَوۡنَ عَلَا فِی الۡاَرۡضِ وَ جَعَلَ اَہۡلَہَا شِیَعًا یَّسۡتَضۡعِفُ طَآئِفَۃً  مِّنۡہُمۡ یُذَبِّحُ اَبۡنَآءَہُمۡ وَ یَسۡتَحۡیٖ نِسَآءَہُمۡ ؕ اِنَّہٗ  کَانَ مِنَ الۡمُفۡسِدِیۡنَ  --  Sesungguhnya Fir’aun berlaku sombong di bumi  dan ia menjadikan  penduduknya  bergolongan-golongan, ia berusaha melemahkan segolongan dari mereka  dengan  menyembelih anak-anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup perempuan-perempuan mereka, sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.  وَ نُرِیۡدُ اَنۡ نَّمُنَّ عَلَی الَّذِیۡنَ اسۡتُضۡعِفُوۡا فِی الۡاَرۡضِ وَ نَجۡعَلَہُمۡ اَئِمَّۃً  وَّ  نَجۡعَلَہُمُ  الۡوٰرِثِیۡنَ   --  Dan Kami   hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang dianggap lemah di bumi  dan menjadikan mereka pemimpin-pemimpin dan menjadikan mereka ahli waris karunia-karunia Kami.  وَ نُمَکِّنَ لَہُمۡ فِی الۡاَرۡضِ وَ نُرِیَ فِرۡعَوۡنَ وَ ہَامٰنَ وَ جُنُوۡدَہُمَا مِنۡہُمۡ مَّا  کَانُوۡا  یَحۡذَرُوۡنَ  --  Dan Kami  mapankan mereka di bumi  dan Kami  perlihatkan kepada Fir’aun serta Haman dan  lasykar keduanya  apa yang mereka khawatirkan dari mereka itu. (Al-Qashash [28]:4-7).

Datangnya  Saat “Penghakiman” Allah Swt.  di Dunia

        Ketika upaya merendahkan derajat orang-orang Bani Israil di Mesir itu mencapai titik yang serendah-rendahnya, dan kezaliman Firaun dan bangsanya kian meluap-luap, dan Allah Swt.   sesuai dengan hikmah-Nya yang tidak mungkin keliru  memutuskan bahwa penindas-penindas itu harus dihukum dan mereka yang diperbudak dibebaskan, makaAllah Swt.  mengutus Nabi Musa a.s..
  Sehubungan dengan hal tersebut gejala yang terjadi di masa tiap-tiap utusan Allah, menampakkan perwujudan sepenuhnya dan seindah-indahnya di masa kenabian Nabi Besar Muhammad saw. yang merupakan misal Nabi Musa a.s. (QS.46:11).  Selanjutnya Allah Swt. berfirman:
فَاَخۡرَجۡنٰہُمۡ مِّنۡ جَنّٰتٍ  وَّ  عُیُوۡنٍ ﴿ۙ﴾ وَّ کُنُوۡزٍ وَّ  مَقَامٍ  کَرِیۡمٍ ﴿ۙ﴾ کَذٰلِکَ ؕ وَ اَوۡرَثۡنٰہَا بَنِیۡۤ   اِسۡرَآءِیۡلَ ﴿ؕ﴾ فَاَتۡبَعُوۡہُمۡ مُّشۡرِقِیۡنَ ﴿﴾ فَلَمَّا تَرَآءَ   الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی  اِنَّا  لَمُدۡرَکُوۡنَ ﴿ۚ﴾ قَالَ  کَلَّا ۚ اِنَّ  مَعِیَ  رَبِّیۡ  سَیَہۡدِیۡنِ ﴿﴾ فَاَوۡحَیۡنَاۤ  اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ  الۡبَحۡرَ ؕ فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ  کَالطَّوۡدِ  الۡعَظِیۡمِ ﴿ۚ﴾
Kemudian Kami mengeluarkan mereka dari kebun-kebun dan mata air-mata air,  dan dari khazanah-khazanah dan tempat tinggal yang terhormat.    Demikianlah, dan Kami mewariskannya kepada Bani Israil.   Maka lasykar-lasykar Fir’aun menyusul mereka pada waktu matahari terbit.  فَلَمَّا تَرَآءَ   الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی  اِنَّا  لَمُدۡرَکُوۡنَ  --  lalu tatkala kedua lasykar itu dapat melihat satu sama lain,   pengikut-pengikut Musa berkata: “Sesungguhnya kita pasti akan tertangkap!”  قَالَ  کَلَّا ۚ اِنَّ  مَعِیَ  رَبِّیۡ  سَیَہۡدِیۡنِ --  Musa berkata: “Sekali-kali tidak, sesungguhnya Rabb-ku (Tuhan-ku) besertaku, segera Dia akan menunjukkan  jalan  keselamatan.  فَاَوۡحَیۡنَاۤ  اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ  الۡبَحۡرَ   -- Maka Kami mewahyukan kepada Musa: “Pukullah laut dengan tongkat engkau.”  فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ  کَالطَّوۡدِ  الۡعَظِیۡمِ  -- lalu setiap bagiannya nampak seperti gunung yang besar.  (Asy-Syua’rā [26]:58-64).
         Ayat  فَاَخۡرَجۡنٰہُمۡ مِّنۡ جَنّٰتٍ  وَّ  عُیُوۡنٍ  -- “Kemudian Kami mengeluarkan mereka dari kebun-kebun dan mata air-mata air,   وَّ کُنُوۡزٍ وَّ  مَقَامٍ  کَرِیۡمٍ  -- dan dari khazanah-khazanah dan tempat tinggal yang terhormat.  کَذٰلِکَ ؕ وَ اَوۡرَثۡنٰہَا بَنِیۡۤ   اِسۡرَآءِیۡلَ --   Demikianlah, dan Kami mewariskannya kepada Bani Israil,   tidak berarti  bahwa beberapa mata air, kebun-kebun dan khazanah-khazanah kepunyaan Fir’aun dan orang-orang Mesir telah diserahkan kepada orang-orang Bani Israil.
        Orang-orang Bani Israil telah meninggalkan Mesir  menuju Kanaan  -- “negeri yang dijanjikan”   --  tempat “mengalir susu dan madu”. Di sanalah mereka akan diberi barang-barang itu. Palestina sungguh menyamai Mesir dalam berkelimpahan kebun-kebun dan banyaknya mata air.

Kepengecutan Bani Israil  & Kepastian Keunggulan Perjuangan Suci Rasul Allah

        Makna ayat فَلَمَّا تَرَآءَ   الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی  اِنَّا  لَمُدۡرَکُوۡنَ  --  lalu tatkala kedua lasykar itu dapat melihat satu sama lain, pengikut-pengikut Musa berkata: “Sesungguhnya kita pasti akan tertangkap!”   Para pengikut Nabi Musa a.s.   nampaknya mempunyai keimanan yang sangat lemah. Keadaan ini jelas juga dari QS.5:22-23; QS.7:149; QS.20:87-92.
        Kata-kata فَاَوۡحَیۡنَاۤ  اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ  الۡبَحۡرَ   -- Maka Kami mewahyukan kepada Musa: “Pukullah laut dengan tongkat engkau.”  فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ  کَالطَّوۡدِ  الۡعَظِیۡمِ  -- lalu setiap bagiannya nampak seperti gunung yang besar,”   ini pun berarti, “bawa serta kaum engkau ke laut,” “ashā’ berarti  selain  tongkat  juga artinya  kaum (bangsa) atau masyarakat (Lexicon Lane).
         Adegan yang terjadi pada saat  pihak yang dikejar (Bani Israil) dan pihak yang mengejar  telah semakin dekat tersebut tentu keadaannya sangat menegangkan karena    di depan rombongan Nabi Musa a.s. dan Bani Israil terbentang laut, itulah sebab dengan penuh ketakutan  Bani Israil berteriak kepada Nabi Musa a.s.:  اِنَّا  لَمُدۡرَکُوۡنَ   --  “sesungguhnya kita pasti tertangkap!” Namun Nabi Musa a.s. menjawab dengan pasti:  کَلَّا ۚ اِنَّ  مَعِیَ  رَبِّیۡ  سَیَہۡدِیۡنِ --     “Sekali-kali tidak, sesungguhnya Rabb-ku (Tuhan-ku) besertaku, segera Dia akan menunjukkan  jalan  keselamatan.    
        Jawaban tegas Nabi Musa a.s. atas ketakutan  kaum Bani Israil tersebut merupakan  akan dipenuhinya jaminan Allah Swt. kepada para Rasul Allah, bahwa bagaimana pun  sulit serta rawannya masalah yang dihadapi mereka dari para penentang mereka yang sangat zalim,  namun Allah Swt. pasti akan menolong mereka dengan hal-hal yang luar-biasa serta di luar perkiraan  manusia, firman-Nya:
اِنَّ  الَّذِیۡنَ یُحَآدُّوۡنَ اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗۤ اُولٰٓئِکَ فِی  الۡاَذَلِّیۡنَ ﴿﴾  کَتَبَ اللّٰہُ  لَاَغۡلِبَنَّ  اَنَا وَ  رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ  قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿﴾
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina.   Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku  pasti akan menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. (Al-Mujadilah [58]:21-22).
 Ada tersurat nyata pada lembaran-lembaran sejarah bahwa kebenaran senantiasa menang terhadap kepalsuan, firman-Nya: 
اَلَمۡ یَعۡلَمُوۡۤا اَنَّہٗ مَنۡ یُّحَادِدِ اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗ  فَاَنَّ لَہٗ  نَارَ جَہَنَّمَ خَالِدًا فِیۡہَا ؕ ذٰلِکَ  الۡخِزۡیُ  الۡعَظِیۡمُ ﴿﴾
Apakah mereka tidak  mengetahui bahwa sesungguhnya  barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya  maka sesungguhnya baginya  Api Jahannam,  mereka akan kekal di dalamnya, itulah kehinaan yang besar. (At-Taubah [9]:63). Lihat pula QS.58:6-7.

Sia-sianya Berbagai Bentuk Makar Buruk para Penentang Rasul Allah

         Selanjutnya Allah Swt. berfirman kepada  orang-orang kafir yang menentang  para Rasul Allah – terutama Nabi Besar Muhammad saw.  --  mengenai sia-sianya berbagai bentuk makar buruk yang  mereka lakukan terhadap Rasul Allah, firman-Nya lagi:
وَ اَنۡذِرِ النَّاسَ یَوۡمَ  یَاۡتِیۡہِمُ  الۡعَذَابُ فَیَقُوۡلُ الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡا رَبَّنَاۤ  اَخِّرۡنَاۤ  اِلٰۤی  اَجَلٍ قَرِیۡبٍ ۙ نُّجِبۡ دَعۡوَتَکَ وَ نَتَّبِعِ الرُّسُلَ ؕ اَوَ لَمۡ  تَکُوۡنُوۡۤا اَقۡسَمۡتُمۡ مِّنۡ  قَبۡلُ  مَا  لَکُمۡ  مِّنۡ  زَوَالٍ ﴿ۙ﴾  وَّ سَکَنۡتُمۡ فِیۡ مَسٰکِنِ الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡۤا اَنۡفُسَہُمۡ وَ تَبَیَّنَ لَکُمۡ  کَیۡفَ فَعَلۡنَا بِہِمۡ  وَ ضَرَبۡنَا  لَکُمُ  الۡاَمۡثَالَ ﴿﴾  وَ قَدۡ مَکَرُوۡا مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ مَکۡرُہُمۡ ؕ وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ  الۡجِبَالُ ﴿﴾  فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ وَعۡدِہٖ  رُسُلَہٗ ؕ اِنَّ  اللّٰہَ  عَزِیۡزٌ  ذُو انۡتِقَامٍ﴿ؕ﴾
Dan peringatkanlah manusia mengenai hari, ketika azab itu akan datang kepada mereka maka     orang-orang yang zalim akan berkata: “Ya Rabb (Tuhan) kami, berilah kami tangguh hingga masa yang dekat, kami akan menyambut seruan Engkau dan akan mengikuti para rasul.” Dia berfirman:  Bukankah kamu dahulu telah ber-sumpah bahwa kamu  sekali-kali tidak akan jatuh?  Dan kamu menetap di tempat tinggal orang-orang yang telah menzalimi  diri sendiri, dan telah menjadi nyata bagi kamu  bagaimana Kami berlaku terhadap mereka, dan Ka-mi telah mengemukakan  kepada kamu perumpamaan-perumpamaan.   وَ قَدۡ مَکَرُوۡا مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ مَکۡرُہُمۡ  --  Dan  sungguh  mereka telah melakukan makar mereka, tetapi makar mereka ada di sisi Allah, وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ  الۡجِبَالُ --    dan  jika sekali pun  makar mereka dapat memindahkan gunung-gunung. فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ وَعۡدِہٖ  رُسُلَہٗ --  Maka janganlah engkau sama sekali menyangka  bahwa  Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya, اِنَّ  اللّٰہَ  عَزِیۡزٌ  ذُو انۡتِقَامٍ  -- sesungguhnya  Allah Maha Perkasa, Yang memiliki pembalasan. (Ibrahim 14]:46-48).

Pentingnya Penghancuran “Tatanan Lama” yang Sudah Rusak

         Merupakan Sunnatullah, jika Allah Swt. akan menciptakan tatanan “langit baru dan bumi baru” melalui pengutusan Rasul Allah yang kedatangannya dijanjikan (QS.7:35-37), senantiasa “tatanan lama yang sudah rusak” (QS.30:42) mutlak harus dihancurkan, itulah sebab ketika manusia mendustakan dan menentang Rasul Allah maka berbagai bentuk azab Ilahi akan menimpa mereka (QS.17:16; QS.5:148), firman-Nya:
یَوۡمَ تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَیۡرَ الۡاَرۡضِ وَ السَّمٰوٰتُ وَ  بَرَزُوۡا  لِلّٰہِ  الۡوَاحِدِالۡقَہَّارِ ﴿﴾ وَ تَـرَی الۡمُجۡرِمِیۡنَ یَوۡمَئِذٍ مُّقَرَّنِیۡنَ فِی  الۡاَصۡفَادِ ﴿ۚ﴾  سَرَابِیۡلُہُمۡ مِّنۡ قَطِرَانٍ وَّ تَغۡشٰی وُجُوۡہَہُمُ  النَّارُ ﴿ۙ﴾  لِیَجۡزِیَ اللّٰہُ  کُلَّ  نَفۡسٍ مَّا کَسَبَتۡ ؕ اِنَّ  اللّٰہَ  سَرِیۡعُ  الۡحِسَابِ ﴿۵۱﴾  ہٰذَا بَلٰغٌ  لِّلنَّاسِ وَ لِیُنۡذَرُوۡا بِہٖ وَ لِیَعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا ہُوَ  اِلٰہٌ  وَّاحِدٌ  وَّ لِیَذَّکَّرَ اُولُوا  الۡاَلۡبَابِ ﴿٪﴾
Pada hari ketika bumi ini akan digantikan dengan bumi yang lain, dan begitu pula seluruh langit, dan mereka akan tampil menghadap Allah, Yang Maha Esa, Maha Perkasa.   Dan  engkau akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat dengan rantai.   Baju mereka dari pelangkin (ter), dan wajah mereka akan tertutup api, supaya Allqh membalas setiap jiwa  apa yang telah diusahakannya, sesungguhnya penghisaban Allah sangat cepat.     ہٰذَا بَلٰغٌ  لِّلنَّاسِ وَ لِیُنۡذَرُوۡا بِہٖ وَ لِیَعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا ہُوَ  اِلٰہٌ  وَّاحِدٌ  وَّ لِیَذَّکَّرَ اُولُوا  الۡاَلۡبَابِ  --   Al-Quran ini adalah penjelas-an yang cukup bagi manusia, dan supaya dengannya mereka mendapat peringatan, dan supaya mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa, dan supaya orang-orang yang berakal memberikan perhatian. (Ibrahim 14]:49-53). 
      Sunnatullah itu pulalah yang dialami oleh dinasti Fir’aun di Mesir ketika mendustakan dan menentang Nabi Musa a.s. yang meminta agar Fir’aun membebaskan Bani Israil dari kezalimannya   selama mereka berada di Mesir sejak zaman Nabi Yusuf a.s. Namun Fir’aun  tidak menghiraukan peringatan Nabi Musa a.s. dan tetap bertekad untuk menghabisi Nabi Musa a.s. dan Bani Israil yang  sedang bergerak  untuk keluar dari wilayah Mesir namun perjalanan mereka tertahan oleh laut, firman-Nya:
فَاَخۡرَجۡنٰہُمۡ مِّنۡ جَنّٰتٍ  وَّ  عُیُوۡنٍ ﴿ۙ﴾ وَّ کُنُوۡزٍ وَّ  مَقَامٍ  کَرِیۡمٍ ﴿ۙ﴾ کَذٰلِکَ ؕ وَ اَوۡرَثۡنٰہَا بَنِیۡۤ   اِسۡرَآءِیۡلَ ﴿ؕ﴾ فَاَتۡبَعُوۡہُمۡ مُّشۡرِقِیۡنَ ﴿﴾ فَلَمَّا تَرَآءَ   الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی  اِنَّا  لَمُدۡرَکُوۡنَ ﴿ۚ﴾ قَالَ  کَلَّا ۚ اِنَّ  مَعِیَ  رَبِّیۡ  سَیَہۡدِیۡنِ ﴿﴾ فَاَوۡحَیۡنَاۤ  اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ  الۡبَحۡرَ ؕ فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ  کَالطَّوۡدِ  الۡعَظِیۡمِ ﴿ۚ﴾
Kemudian Kami mengeluarkan mereka dari kebun-kebun dan mata air-mata air, dan dari khazanah-khazanah dan tempat tinggal yang terhormat.    Demikianlah, dan Kami mewariskannya kepada Bani Israil.   Maka lasykar-lasykar Fir’aun menyusul mereka pada waktu matahari terbit.  فَلَمَّا تَرَآءَ   الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی  اِنَّا  لَمُدۡرَکُوۡنَ  --  lalu tatkala kedua lasykar itu dapat melihat satu sama lain,   pengikut-pengikut Musa berkata: “Sesungguhnya kita pasti akan tertangkap!”  قَالَ  کَلَّا ۚ اِنَّ  مَعِیَ  رَبِّیۡ  سَیَہۡدِیۡنِ --  Musa berkata: “Sekali-kali tidak, sesungguhnya Rabb-ku (Tuhan-ku) besertaku, segera Dia akan menunjukkan  jalan  keselamatan.  فَاَوۡحَیۡنَاۤ  اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ  الۡبَحۡرَ   -- Maka Kami mewahyukan kepada Musa: “Pukullah laut dengan tongkat engkau.”  فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ  کَالطَّوۡدِ  الۡعَظِیۡمِ  -- lalu setiap bagiannya nampak seperti gunung yang besar.  (Asy-Syua’rā [26]:58-64).
        Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai   saat untuk  menghukum    Fir’aun telah tiba, firman-Nya:    
وَ  اَزۡلَفۡنَا ثَمَّ   الۡاٰخَرِیۡنَ ﴿ۚ﴾ وَ اَنۡجَیۡنَا مُوۡسٰی وَ مَنۡ  مَّعَہٗۤ   اَجۡمَعِیۡنَ ﴿ۚ﴾ ثُمَّ   اَغۡرَقۡنَا  الۡاٰخَرِیۡنَ ﴿ؕ﴾ اِنَّ  فِیۡ  ذٰلِکَ لَاٰیَۃً ؕ وَ مَا کَانَ  اَکۡثَرُہُمۡ مُّؤۡمِنِیۡنَ ﴿﴾ وَ  اِنَّ  رَبَّکَ لَہُوَ  الۡعَزِیۡزُ  الرَّحِیۡمُ ﴿٪﴾
Dan Kami mendekatkan di sana golongan yang lain,      dan Kami menyelamatkan Musa dan orang-orang beserta dia semuanya,  ثُمَّ   اَغۡرَقۡنَا  الۡاٰخَرِیۡنَ  -- Lalu Kami tenggelamkan  golongan yang lain.  اِنَّ  فِیۡ  ذٰلِکَ لَاٰیَۃً ؕ وَ مَا کَانَ  اَکۡثَرُہُمۡ مُّؤۡمِنِیۡنَ  --   Sesungguhnya dalam hal itu ada Tanda yang besar,   tetapi kebanyakan dari mereka tidak mau beriman.  وَ  اِنَّ  رَبَّکَ لَہُوَ  الۡعَزِیۡزُ  الرَّحِیۡمُ   -- Dan sesungguhnya Rabb (Tuhan) engkau Dia benar-benar Maha Perkasa, Maha Penyayang. (Asy-Syua’rā [26]:65-69).

Dialog  Rasul Allah dengan Para Pemimpin Orang-orang Kafir di Akhirat

         Mengisyaratkan kepada sia-sianya ketakaburan para penentang Rasul Allah    -- yang membanggakan  banyaknya jumlah mereka serta besarnya kekayaan serta kekuatan duniawi mereka  -- itu pulalah dialog antara orang-orang yang berada di   Al-A’rāf  -- yaitu para rasul Allah   --  dengan para penghuni neraka  dalam firman Allah Swt. berikut ini:
وَ نَادٰۤی اَصۡحٰبُ الۡاَعۡرَافِ رِجَالًا یَّعۡرِفُوۡنَہُمۡ بِسِیۡمٰہُمۡ قَالُوۡا مَاۤ  اَغۡنٰی عَنۡکُمۡ جَمۡعُکُمۡ وَ مَا کُنۡتُمۡ تَسۡتَکۡبِرُوۡنَ ﴿﴾  اَہٰۤؤُلَآءِ  الَّذِیۡنَ  اَقۡسَمۡتُمۡ  لَا  یَنَالُہُمُ اللّٰہُ بِرَحۡمَۃٍ ؕ اُدۡخُلُوا الۡجَنَّۃَ  لَا خَوۡفٌ عَلَیۡکُمۡ  وَ لَاۤ  اَنۡتُمۡ  تَحۡزَنُوۡنَ ﴿﴾
Dan penghuni 'Arāf berseru kepada beberapa orang laki-laki yang dikenal mereka dengan tanda-tanda pada wajahnya  sambil berkata:  مَاۤ  اَغۡنٰی عَنۡکُمۡ جَمۡعُکُمۡ وَ مَا کُنۡتُمۡ تَسۡتَکۡبِرُوۡنَ  -- “Sekali-kali tidak bermanfaat bagi kamu bilangan kamu yang banyak dan tidak pula apa yang kamu sombongkan itu.  اَہٰۤؤُلَآءِ  الَّذِیۡنَ  اَقۡسَمۡتُمۡ  لَا  یَنَالُہُمُ اللّٰہُ بِرَحۡمَۃٍ  --  Apakah mereka yang beriman inikah  orang-orang yang kamu bersumpah bahwa Allah tidak akan menyampaikan rahmat kepada mereka?” Allah berfirman:  اُدۡخُلُوا الۡجَنَّۃَ  لَا خَوۡفٌ عَلَیۡکُمۡ  وَ لَاۤ  اَنۡتُمۡ  تَحۡزَنُوۡنَ --  Masuklah kamu ke dalam surga, tidak ada ketakutan atas  kamu dan tidak pula kamu  akan bersedih.”( Al-A’rāf  [7]:49-50).
   Penghuni-penghuni "Tempat-tempat Ketinggian" (A’rāf) itu, yakni nabi-nabi, akan berseru kepada orang-orang   tertentu – yakni para pemimpin kekafiran  -- dari antara orang-orang (kaum) yang kepada mereka beliau-beliau telah diutus, dan beliau-beliau akan mengenal mereka dari ciri-ciri khas mereka, dan akan berkata kepada mereka bahwa orang-orang kafir itu sekarang pasti menyadari kesudahan mereka yang menyedihkan  sebagai akibat perlawanan mereka terhadap para nabi Allah tersebut.
    Itulah makna ucapan  para   penghuni ‘Araf yakni para Rasul Allah dalam ayat: مَاۤ  اَغۡنٰی عَنۡکُمۡ جَمۡعُکُمۡ وَ مَا کُنۡتُمۡ تَسۡتَکۡبِرُوۡنَ  -- “Sekali-kali tidak bermanfaat bagi kamu bilangan kamu yang banyak dan tidak pula apa yang kamu sombongkan itu,”  sebagaimana firman-Nya sebelum ini mengenai ketakaburan Fir’aun:
وَ اَوۡحَیۡنَاۤ   اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنۡ اَسۡرِ بِعِبَادِیۡۤ  اِنَّکُمۡ  مُّتَّبَعُوۡنَ ﴿﴾  فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ  حٰشِرِیۡنَ ﴿ۚ﴾  اِنَّ  ہٰۤؤُلَآءِ   لَشِرۡ  ذِمَۃٌ  قَلِیۡلُوۡنَ ﴿ۙ﴾  وَ  اِنَّہُمۡ  لَنَا  لَغَآئِظُوۡنَ ﴿ۙ﴾  وَ  اِنَّا  لَجَمِیۡعٌ  حٰذِرُوۡنَ ﴿ؕ﴾
Dan Kami mewahyukan kepada Musa: اَنۡ اَسۡرِ بِعِبَادِیۡۤ  اِنَّکُمۡ  مُّتَّبَعُوۡنَ  --  “Bawalah hamba-hamba-Ku pada waktu malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar.”   فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ  حٰشِرِیۡنَ   --  Dan Fir’aun mengirimkan penyeru-penyeru ke kota-kota untuk mengumpulkan,  اِنَّ  ہٰۤؤُلَآءِ   لَشِرۡ  ذِمَۃٌ  قَلِیۡلُوۡنَ --  “Sesungguhnya mereka itu hanyalah segolongan kecil, وَ  اِنَّہُمۡ  لَنَا  لَغَآئِظُوۡنَ  --  tetapi sesungguhnya mereka  benar-benar telah menimbulkan kemarahan pada kita.“ وَ  اِنَّا  لَجَمِیۡعٌ  حٰذِرُوۡنَ  -- Sedangkan sesungguhnya kita  benar-benar  golongan besar yang selalu  bersiaga. (Asy-Syua’rā [26]:53-57).

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 13  April   2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar