بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt
Bab 27
Datangnya Saat “Penghakiman” Allah Swt. Kepada
Para Penentang Rasul Allah
yang Membuat “Parit Api” yang “Bahan Bakarnya” Berbagai Macam Fitnah Keji Terhadap Rasul Allah dan Para Pengikutnya
Oleh
D
|
alam bagian
akhir Bab sebelumnya telah dibahas mengenai
kemunculan seorang nabi (rasul) Allah di
tengah-tengah suatu kaum, merupakan jaminan yang pasti mengenai masa depan mereka yang besar dan cemerlang, jika mereka mau menerima
amanat beliau dan mengikutinya.
Nabi atau rasul Allah itu memberikan
kepada mereka suatu kehidupan baru,
dan menciptakan di dalam diri mereka
suatu harapan dan keyakinan baru, yang mengubah seluruh pandangan hidup mereka sebelumnya yang keliru, firman-Nya:
وَ
اَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنۡ اَسۡرِ
بِعِبَادِیۡۤ اِنَّکُمۡ مُّتَّبَعُوۡنَ ﴿﴾ فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ حٰشِرِیۡنَ ﴿ۚ﴾ اِنَّ
ہٰۤؤُلَآءِ لَشِرۡ ذِمَۃٌ
قَلِیۡلُوۡنَ ﴿ۙ﴾ وَ اِنَّہُمۡ
لَنَا لَغَآئِظُوۡنَ ﴿ۙ﴾ وَ
اِنَّا لَجَمِیۡعٌ حٰذِرُوۡنَ ﴿ؕ﴾
Dan Kami mewahyukan kepada Musa: اَنۡ اَسۡرِ
بِعِبَادِیۡۤ اِنَّکُمۡ مُّتَّبَعُوۡنَ -- “Bawalah
hamba-hamba-Ku pada waktu malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar.” فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ حٰشِرِیۡنَ --
Dan Fir’aun mengirimkan
penyeru-penyeru ke kota-kota untuk mengumpulkan, اِنَّ
ہٰۤؤُلَآءِ لَشِرۡ ذِمَۃٌ
قَلِیۡلُوۡنَ --
“Sesungguhnya mereka itu hanyalah
segolongan kecil, وَ اِنَّہُمۡ لَنَا
لَغَآئِظُوۡنَ
-- tetapi sesungguhnya mereka
benar-benar telah menimbulkan kemarahan pada kita.“ وَ اِنَّا
لَجَمِیۡعٌ حٰذِرُوۡنَ -- Sedangkan sesungguhnya kita benar-benar golongan besar yang selalu bersiaga. (Asy-Syua’rā
[26]:53-57).
Sesudah Nabi Musa a.s. datang, Fir’aun pasti akan merasakan adanya perubahan besar di kalangan orang-orang Bani Israil dan hal itu pasti menggelisahkannya,
mengenai hal tersebut berikut adalah
firman Allah Swt. kepada Nabi
Besar Muhammad saw.:
نَتۡلُوۡا
عَلَیۡکَ مِنۡ نَّبَاِ مُوۡسٰی وَ فِرۡعَوۡنَ بِالۡحَقِّ لِقَوۡمٍ
یُّؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾ اِنَّ فِرۡعَوۡنَ
عَلَا فِی الۡاَرۡضِ وَ جَعَلَ اَہۡلَہَا شِیَعًا یَّسۡتَضۡعِفُ طَآئِفَۃً مِّنۡہُمۡ یُذَبِّحُ اَبۡنَآءَہُمۡ وَ
یَسۡتَحۡیٖ نِسَآءَہُمۡ ؕ اِنَّہٗ کَانَ
مِنَ الۡمُفۡسِدِیۡنَ ﴿﴾ وَ نُرِیۡدُ اَنۡ نَّمُنَّ
عَلَی الَّذِیۡنَ اسۡتُضۡعِفُوۡا فِی الۡاَرۡضِ وَ نَجۡعَلَہُمۡ اَئِمَّۃً وَّ
نَجۡعَلَہُمُ الۡوٰرِثِیۡنَ ۙ﴿﴾ وَ نُمَکِّنَ لَہُمۡ فِی الۡاَرۡضِ وَ نُرِیَ
فِرۡعَوۡنَ وَ ہَامٰنَ وَ جُنُوۡدَہُمَا مِنۡہُمۡ مَّا کَانُوۡا
یَحۡذَرُوۡنَ ﴿﴾
Kami membacakan kepada engkau
berita mengenai Musa
dan Fir’aun dengan benar untuk kaum yang beriman. اِنَّ فِرۡعَوۡنَ عَلَا فِی الۡاَرۡضِ وَ جَعَلَ اَہۡلَہَا شِیَعًا
یَّسۡتَضۡعِفُ طَآئِفَۃً مِّنۡہُمۡ
یُذَبِّحُ اَبۡنَآءَہُمۡ وَ یَسۡتَحۡیٖ نِسَآءَہُمۡ ؕ اِنَّہٗ کَانَ مِنَ الۡمُفۡسِدِیۡنَ -- Sesungguhnya Fir’aun berlaku sombong di bumi dan ia
menjadikan penduduknya bergolongan-golongan, ia berusaha melemahkan segolongan dari mereka dengan
menyembelih anak-anak
laki-laki mereka, dan membiarkan
hidup perempuan-perempuan mereka, sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. وَ نُرِیۡدُ اَنۡ نَّمُنَّ عَلَی
الَّذِیۡنَ اسۡتُضۡعِفُوۡا فِی الۡاَرۡضِ وَ نَجۡعَلَہُمۡ اَئِمَّۃً وَّ
نَجۡعَلَہُمُ الۡوٰرِثِیۡنَ -- Dan Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang
yang dianggap lemah di bumi dan menjadikan mereka pemimpin-pemimpin dan
menjadikan mereka ahli waris karunia-karunia
Kami. وَ نُمَکِّنَ لَہُمۡ
فِی الۡاَرۡضِ وَ نُرِیَ فِرۡعَوۡنَ وَ ہَامٰنَ وَ جُنُوۡدَہُمَا مِنۡہُمۡ
مَّا کَانُوۡا یَحۡذَرُوۡنَ -- Dan
Kami
mapankan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir’aun serta Haman dan lasykar
keduanya apa yang mereka khawatirkan dari mereka itu. (Al-Qashash
[28]:4-7).
Datangnya Saat “Penghakiman” Allah
Swt. di Dunia
Ketika upaya merendahkan derajat orang-orang Bani Israil di Mesir itu mencapai titik
yang serendah-rendahnya, dan kezaliman Firaun dan bangsanya kian
meluap-luap, dan Allah Swt. sesuai dengan hikmah-Nya yang tidak mungkin keliru memutuskan
bahwa penindas-penindas itu harus dihukum dan mereka yang diperbudak dibebaskan, makaAllah Swt. mengutus Nabi Musa a.s..
Sehubungan dengan hal tersebut gejala
yang terjadi di masa tiap-tiap utusan
Allah, menampakkan perwujudan
sepenuhnya dan seindah-indahnya
di masa kenabian Nabi Besar Muhammad
saw. yang merupakan misal Nabi Musa
a.s. (QS.46:11). Selanjutnya Allah Swt.
berfirman:
فَاَخۡرَجۡنٰہُمۡ
مِّنۡ جَنّٰتٍ وَّ عُیُوۡنٍ ﴿ۙ﴾ وَّ کُنُوۡزٍ
وَّ مَقَامٍ کَرِیۡمٍ ﴿ۙ﴾ کَذٰلِکَ ؕ وَ
اَوۡرَثۡنٰہَا بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ
﴿ؕ﴾ فَاَتۡبَعُوۡہُمۡ مُّشۡرِقِیۡنَ ﴿﴾ فَلَمَّا
تَرَآءَ الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ
مُوۡسٰۤی اِنَّا لَمُدۡرَکُوۡنَ ﴿ۚ﴾ قَالَ کَلَّا ۚ اِنَّ مَعِیَ
رَبِّیۡ سَیَہۡدِیۡنِ ﴿﴾ فَاَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ الۡبَحۡرَ ؕ فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ
فِرۡقٍ کَالطَّوۡدِ الۡعَظِیۡمِ ﴿ۚ﴾
Kemudian Kami mengeluarkan mereka dari kebun-kebun
dan mata air-mata air, dan dari khazanah-khazanah dan tempat
tinggal yang terhormat. Demikianlah, dan Kami mewariskannya kepada Bani Israil. Maka lasykar-lasykar Fir’aun menyusul
mereka pada waktu matahari terbit. فَلَمَّا تَرَآءَ الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی اِنَّا
لَمُدۡرَکُوۡنَ
-- lalu tatkala kedua lasykar itu dapat melihat satu sama
lain, pengikut-pengikut Musa
berkata: “Sesungguhnya kita pasti akan
tertangkap!” قَالَ کَلَّا ۚ اِنَّ مَعِیَ
رَبِّیۡ سَیَہۡدِیۡنِ -- Musa berkata: “Sekali-kali tidak,
sesungguhnya Rabb-ku (Tuhan-ku) besertaku, segera Dia akan menunjukkan jalan keselamatan.” فَاَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ الۡبَحۡرَ -- Maka Kami mewahyukan kepada Musa: “Pukullah
laut dengan tongkat engkau.” فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ کَالطَّوۡدِ
الۡعَظِیۡمِ --
lalu setiap bagiannya nampak
seperti gunung yang besar. (Asy-Syua’rā [26]:58-64).
Ayat فَاَخۡرَجۡنٰہُمۡ مِّنۡ جَنّٰتٍ وَّ
عُیُوۡنٍ --
“Kemudian Kami mengeluarkan mereka dari
kebun-kebun dan mata air-mata air,
وَّ کُنُوۡزٍ وَّ مَقَامٍ
کَرِیۡمٍ --
dan dari khazanah-khazanah
dan tempat tinggal yang terhormat. کَذٰلِکَ ؕ وَ اَوۡرَثۡنٰہَا بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ -- Demikianlah, dan Kami mewariskannya kepada Bani Israil,” tidak berarti bahwa beberapa mata air, kebun-kebun dan
khazanah-khazanah kepunyaan Fir’aun dan orang-orang Mesir telah diserahkan
kepada orang-orang Bani Israil.
Orang-orang Bani Israil telah
meninggalkan Mesir menuju Kanaan -- “negeri yang dijanjikan” --
tempat “mengalir susu dan madu”.
Di sanalah mereka akan diberi barang-barang itu. Palestina sungguh menyamai Mesir
dalam berkelimpahan kebun-kebun dan
banyaknya mata air.
Kepengecutan Bani Israil &
Kepastian Keunggulan Perjuangan Suci Rasul
Allah
Makna ayat فَلَمَّا تَرَآءَ الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی اِنَّا
لَمُدۡرَکُوۡنَ
-- lalu tatkala kedua lasykar itu dapat melihat satu sama
lain, pengikut-pengikut Musa berkata: “Sesungguhnya kita pasti akan tertangkap!”
Para pengikut Nabi Musa a.s.
nampaknya mempunyai keimanan yang sangat lemah. Keadaan ini jelas juga dari
QS.5:22-23; QS.7:149; QS.20:87-92.
Kata-kata فَاَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ
اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ الۡبَحۡرَ -- Maka Kami mewahyukan kepada Musa: “Pukullah
laut dengan tongkat engkau.” فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ کَالطَّوۡدِ
الۡعَظِیۡمِ --
lalu setiap bagiannya nampak
seperti gunung yang besar,” ini pun berarti, “bawa serta kaum engkau ke laut,” “ashā’ berarti selain
tongkat juga artinya
kaum (bangsa) atau masyarakat (Lexicon Lane).
Adegan yang terjadi pada saat pihak yang dikejar (Bani Israil) dan pihak yang mengejar telah semakin dekat
tersebut tentu keadaannya sangat menegangkan karena di depan rombongan Nabi Musa a.s. dan Bani Israil terbentang laut, itulah sebab dengan penuh ketakutan Bani Israil berteriak kepada Nabi Musa
a.s.: اِنَّا
لَمُدۡرَکُوۡنَ
-- “sesungguhnya kita pasti tertangkap!” Namun Nabi Musa a.s.
menjawab dengan pasti: کَلَّا ۚ اِنَّ مَعِیَ
رَبِّیۡ سَیَہۡدِیۡنِ -- “Sekali-kali tidak, sesungguhnya Rabb-ku (Tuhan-ku) besertaku, segera Dia akan
menunjukkan jalan keselamatan.”
Jawaban tegas Nabi Musa a.s. atas
ketakutan kaum Bani Israil tersebut
merupakan akan dipenuhinya jaminan Allah Swt. kepada para Rasul
Allah, bahwa bagaimana pun sulit serta
rawannya masalah yang dihadapi mereka dari para penentang mereka yang sangat zalim, namun Allah Swt. pasti akan menolong mereka
dengan hal-hal yang luar-biasa serta di
luar perkiraan manusia, firman-Nya:
اِنَّ الَّذِیۡنَ یُحَآدُّوۡنَ اللّٰہَ وَ
رَسُوۡلَہٗۤ اُولٰٓئِکَ فِی
الۡاَذَلِّیۡنَ ﴿﴾ کَتَبَ اللّٰہُ لَاَغۡلِبَنَّ
اَنَا وَ رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ
اللّٰہَ قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿﴾
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah
telah menetapkan: “Aku dan
rasul-rasul-Ku pasti
akan menang.” Sesungguhnya Allah
Maha Kuat, Maha Perkasa. (Al-Mujadilah
[58]:21-22).
Ada tersurat nyata pada lembaran-lembaran sejarah bahwa kebenaran senantiasa menang terhadap kepalsuan, firman-Nya:
اَلَمۡ یَعۡلَمُوۡۤا اَنَّہٗ مَنۡ یُّحَادِدِ
اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗ فَاَنَّ لَہٗ نَارَ جَہَنَّمَ خَالِدًا فِیۡہَا ؕ ذٰلِکَ الۡخِزۡیُ الۡعَظِیۡمُ ﴿﴾
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya barangsiapa
menentang Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginya Api Jahannam, mereka akan
kekal di dalamnya, itulah kehinaan
yang besar. (At-Taubah [9]:63). Lihat pula QS.58:6-7.
Sia-sianya Berbagai Bentuk Makar Buruk para Penentang Rasul Allah
Selanjutnya Allah Swt. berfirman kepada orang-orang
kafir yang menentang para Rasul
Allah – terutama Nabi Besar Muhammad saw.
-- mengenai sia-sianya berbagai bentuk makar
buruk yang mereka lakukan terhadap Rasul Allah, firman-Nya lagi:
وَ اَنۡذِرِ
النَّاسَ یَوۡمَ یَاۡتِیۡہِمُ الۡعَذَابُ فَیَقُوۡلُ الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡا
رَبَّنَاۤ اَخِّرۡنَاۤ اِلٰۤی
اَجَلٍ قَرِیۡبٍ ۙ نُّجِبۡ دَعۡوَتَکَ وَ نَتَّبِعِ الرُّسُلَ ؕ اَوَ لَمۡ تَکُوۡنُوۡۤا اَقۡسَمۡتُمۡ مِّنۡ قَبۡلُ
مَا لَکُمۡ مِّنۡ
زَوَالٍ ﴿ۙ﴾ وَّ سَکَنۡتُمۡ فِیۡ
مَسٰکِنِ الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡۤا اَنۡفُسَہُمۡ وَ تَبَیَّنَ لَکُمۡ کَیۡفَ فَعَلۡنَا بِہِمۡ وَ ضَرَبۡنَا
لَکُمُ الۡاَمۡثَالَ ﴿﴾ وَ قَدۡ مَکَرُوۡا مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ
مَکۡرُہُمۡ ؕ وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ الۡجِبَالُ ﴿﴾ فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ وَعۡدِہٖ رُسُلَہٗ ؕ اِنَّ اللّٰہَ
عَزِیۡزٌ ذُو انۡتِقَامٍ﴿ؕ﴾
Dan peringatkanlah manusia mengenai hari, ketika azab itu akan datang kepada mereka maka orang-orang yang zalim akan
berkata: “Ya Rabb (Tuhan) kami, berilah kami tangguh hingga masa yang dekat, kami akan menyambut seruan Engkau dan akan mengikuti para rasul.” Dia berfirman: “Bukankah
kamu dahulu telah ber-sumpah bahwa kamu
sekali-kali tidak akan jatuh?
Dan kamu menetap di tempat
tinggal orang-orang yang telah menzalimi
diri sendiri, dan telah
menjadi nyata bagi kamu bagaimana Kami berlaku terhadap mereka, dan Ka-mi telah mengemukakan kepada kamu perumpamaan-perumpamaan.”
وَ قَدۡ مَکَرُوۡا
مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ مَکۡرُہُمۡ -- Dan
sungguh mereka telah melakukan
makar mereka, tetapi makar mereka
ada di sisi Allah, وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ الۡجِبَالُ -- dan
jika sekali pun makar mereka dapat memindahkan gunung-gunung. فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ
وَعۡدِہٖ رُسُلَہٗ -- Maka janganlah
engkau sama sekali menyangka bahwa Allah
akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya,
اِنَّ اللّٰہَ
عَزِیۡزٌ ذُو انۡتِقَامٍ -- sesungguhnya Allah
Maha Perkasa, Yang memiliki
pembalasan. (Ibrahim 14]:46-48).
Pentingnya Penghancuran “Tatanan Lama” yang Sudah Rusak
Merupakan Sunnatullah, jika Allah Swt. akan menciptakan tatanan “langit baru dan bumi baru” melalui pengutusan Rasul
Allah yang kedatangannya dijanjikan
(QS.7:35-37), senantiasa “tatanan lama
yang sudah rusak” (QS.30:42) mutlak harus dihancurkan, itulah sebab ketika manusia mendustakan dan menentang Rasul Allah maka berbagai bentuk azab Ilahi akan menimpa mereka (QS.17:16;
QS.5:148), firman-Nya:
یَوۡمَ
تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَیۡرَ الۡاَرۡضِ وَ السَّمٰوٰتُ وَ بَرَزُوۡا
لِلّٰہِ الۡوَاحِدِالۡقَہَّارِ ﴿﴾ وَ تَـرَی
الۡمُجۡرِمِیۡنَ یَوۡمَئِذٍ مُّقَرَّنِیۡنَ فِی
الۡاَصۡفَادِ ﴿ۚ﴾ سَرَابِیۡلُہُمۡ
مِّنۡ قَطِرَانٍ وَّ تَغۡشٰی وُجُوۡہَہُمُ
النَّارُ ﴿ۙ﴾ لِیَجۡزِیَ
اللّٰہُ کُلَّ نَفۡسٍ مَّا کَسَبَتۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ
سَرِیۡعُ الۡحِسَابِ ﴿۵۱﴾ ہٰذَا بَلٰغٌ
لِّلنَّاسِ وَ لِیُنۡذَرُوۡا بِہٖ وَ لِیَعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا ہُوَ اِلٰہٌ
وَّاحِدٌ وَّ لِیَذَّکَّرَ
اُولُوا الۡاَلۡبَابِ ﴿٪﴾
Pada hari ketika bumi ini akan digantikan dengan bumi yang lain, dan begitu pula seluruh langit,
dan mereka akan tampil menghadap
Allah, Yang Maha Esa, Maha Perkasa. Dan engkau
akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat dengan rantai. Baju mereka dari pelangkin (ter), dan wajah mereka akan tertutup api, supaya Allqh membalas setiap jiwa apa
yang telah diusahakannya, sesungguhnya penghisaban
Allah sangat cepat. ہٰذَا بَلٰغٌ لِّلنَّاسِ وَ لِیُنۡذَرُوۡا بِہٖ وَ
لِیَعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا ہُوَ اِلٰہٌ وَّاحِدٌ
وَّ لِیَذَّکَّرَ اُولُوا
الۡاَلۡبَابِ -- Al-Quran ini adalah penjelas-an yang cukup bagi manusia, dan supaya dengannya mereka mendapat peringatan,
dan supaya mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa,
dan supaya orang-orang yang berakal
memberikan perhatian. (Ibrahim 14]:49-53).
Sunnatullah
itu pulalah yang dialami oleh dinasti Fir’aun
di Mesir ketika mendustakan dan menentang Nabi Musa a.s. yang meminta
agar Fir’aun membebaskan Bani Israil
dari kezalimannya selama mereka berada di Mesir sejak zaman
Nabi Yusuf a.s. Namun Fir’aun tidak
menghiraukan peringatan Nabi Musa a.s. dan tetap bertekad untuk menghabisi Nabi Musa a.s. dan Bani Israil yang sedang bergerak untuk keluar dari wilayah Mesir namun perjalanan
mereka tertahan oleh laut,
firman-Nya:
فَاَخۡرَجۡنٰہُمۡ
مِّنۡ جَنّٰتٍ وَّ عُیُوۡنٍ ﴿ۙ﴾ وَّ کُنُوۡزٍ
وَّ مَقَامٍ کَرِیۡمٍ ﴿ۙ﴾ کَذٰلِکَ ؕ وَ
اَوۡرَثۡنٰہَا بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ
﴿ؕ﴾ فَاَتۡبَعُوۡہُمۡ مُّشۡرِقِیۡنَ ﴿﴾ فَلَمَّا
تَرَآءَ الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ
مُوۡسٰۤی اِنَّا لَمُدۡرَکُوۡنَ ﴿ۚ﴾ قَالَ کَلَّا ۚ اِنَّ مَعِیَ
رَبِّیۡ سَیَہۡدِیۡنِ ﴿﴾ فَاَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ الۡبَحۡرَ ؕ فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ
فِرۡقٍ کَالطَّوۡدِ الۡعَظِیۡمِ ﴿ۚ﴾
Kemudian Kami mengeluarkan mereka dari kebun-kebun
dan mata air-mata air, dan dari khazanah-khazanah dan tempat
tinggal yang terhormat. Demikianlah, dan Kami mewariskannya kepada Bani Israil. Maka lasykar-lasykar Fir’aun menyusul
mereka pada waktu matahari terbit. فَلَمَّا تَرَآءَ الۡجَمۡعٰنِ قَالَ اَصۡحٰبُ مُوۡسٰۤی اِنَّا
لَمُدۡرَکُوۡنَ
-- lalu tatkala kedua lasykar itu dapat melihat satu sama
lain, pengikut-pengikut Musa
berkata: “Sesungguhnya kita pasti akan
tertangkap!” قَالَ کَلَّا ۚ اِنَّ مَعِیَ
رَبِّیۡ سَیَہۡدِیۡنِ -- Musa berkata: “Sekali-kali tidak,
sesungguhnya Rabb-ku (Tuhan-ku) besertaku, segera Dia akan menunjukkan jalan keselamatan.” فَاَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنِ اضۡرِبۡ بِّعَصَاکَ الۡبَحۡرَ -- Maka Kami mewahyukan kepada Musa: “Pukullah
laut dengan tongkat engkau.” فَانۡفَلَقَ فَکَانَ کُلُّ فِرۡقٍ کَالطَّوۡدِ
الۡعَظِیۡمِ --
lalu setiap bagiannya nampak
seperti gunung yang besar. (Asy-Syua’rā [26]:58-64).
Selanjutnya Allah Swt. berfirman mengenai
saat untuk menghukum
Fir’aun telah tiba, firman-Nya:
وَ اَزۡلَفۡنَا ثَمَّ الۡاٰخَرِیۡنَ ﴿ۚ﴾ وَ اَنۡجَیۡنَا
مُوۡسٰی وَ مَنۡ مَّعَہٗۤ اَجۡمَعِیۡنَ ﴿ۚ﴾ ثُمَّ اَغۡرَقۡنَا
الۡاٰخَرِیۡنَ ﴿ؕ﴾ اِنَّ
فِیۡ ذٰلِکَ لَاٰیَۃً ؕ وَ مَا
کَانَ اَکۡثَرُہُمۡ مُّؤۡمِنِیۡنَ ﴿﴾ وَ اِنَّ
رَبَّکَ لَہُوَ الۡعَزِیۡزُ الرَّحِیۡمُ ﴿٪﴾
Dan Kami mendekatkan di sana golongan yang lain, dan Kami
menyelamatkan Musa dan orang-orang
beserta dia semuanya, ثُمَّ اَغۡرَقۡنَا الۡاٰخَرِیۡنَ -- Lalu Kami
tenggelamkan golongan yang
lain. اِنَّ فِیۡ
ذٰلِکَ لَاٰیَۃً ؕ وَ مَا کَانَ
اَکۡثَرُہُمۡ مُّؤۡمِنِیۡنَ --
Sesungguhnya dalam hal itu ada
Tanda yang besar, tetapi kebanyakan dari mereka tidak mau beriman. وَ اِنَّ
رَبَّکَ لَہُوَ الۡعَزِیۡزُ الرَّحِیۡمُ -- Dan sesungguhnya Rabb (Tuhan) engkau Dia
benar-benar Maha Perkasa, Maha Penyayang. (Asy-Syua’rā [26]:65-69).
Dialog Rasul
Allah dengan Para Pemimpin
Orang-orang Kafir di Akhirat
Mengisyaratkan kepada sia-sianya ketakaburan para penentang Rasul Allah -- yang membanggakan banyaknya jumlah
mereka serta besarnya kekayaan serta kekuatan duniawi mereka -- itu pulalah dialog antara orang-orang yang berada di Al-A’rāf -- yaitu para rasul Allah -- dengan para penghuni neraka dalam firman
Allah Swt. berikut ini:
وَ نَادٰۤی
اَصۡحٰبُ الۡاَعۡرَافِ رِجَالًا یَّعۡرِفُوۡنَہُمۡ بِسِیۡمٰہُمۡ قَالُوۡا
مَاۤ اَغۡنٰی عَنۡکُمۡ جَمۡعُکُمۡ وَ مَا
کُنۡتُمۡ تَسۡتَکۡبِرُوۡنَ ﴿﴾ اَہٰۤؤُلَآءِ الَّذِیۡنَ
اَقۡسَمۡتُمۡ لَا یَنَالُہُمُ اللّٰہُ بِرَحۡمَۃٍ ؕ اُدۡخُلُوا
الۡجَنَّۃَ لَا خَوۡفٌ عَلَیۡکُمۡ وَ لَاۤ
اَنۡتُمۡ تَحۡزَنُوۡنَ ﴿﴾
Dan
penghuni 'Arāf berseru
kepada beberapa orang laki-laki yang dikenal
mereka dengan tanda-tanda pada
wajahnya sambil berkata: مَاۤ
اَغۡنٰی عَنۡکُمۡ جَمۡعُکُمۡ وَ مَا کُنۡتُمۡ تَسۡتَکۡبِرُوۡنَ -- “Sekali-kali tidak bermanfaat bagi kamu bilangan kamu
yang banyak dan tidak pula apa
yang kamu sombongkan itu. اَہٰۤؤُلَآءِ الَّذِیۡنَ
اَقۡسَمۡتُمۡ لَا یَنَالُہُمُ اللّٰہُ بِرَحۡمَۃٍ -- Apakah mereka yang beriman inikah orang-orang yang kamu bersumpah bahwa Allah
tidak akan menyampaikan rahmat kepada mereka?” Allah berfirman: اُدۡخُلُوا
الۡجَنَّۃَ لَا خَوۡفٌ عَلَیۡکُمۡ وَ لَاۤ اَنۡتُمۡ
تَحۡزَنُوۡنَ --
“Masuklah
kamu ke dalam surga, tidak ada ketakutan
atas kamu dan tidak pula kamu akan bersedih.”( Al-A’rāf [7]:49-50).
Penghuni-penghuni "Tempat-tempat Ketinggian" (A’rāf)
itu, yakni nabi-nabi, akan berseru kepada orang-orang tertentu – yakni para pemimpin kekafiran -- dari
antara orang-orang (kaum) yang kepada mereka beliau-beliau telah diutus, dan
beliau-beliau akan mengenal mereka dari ciri-ciri khas mereka, dan akan berkata kepada mereka bahwa orang-orang kafir itu sekarang pasti menyadari kesudahan mereka yang menyedihkan sebagai akibat perlawanan mereka terhadap para nabi
Allah tersebut.
Itulah makna
ucapan para penghuni
‘Araf yakni para Rasul Allah dalam ayat: مَاۤ
اَغۡنٰی عَنۡکُمۡ جَمۡعُکُمۡ وَ مَا کُنۡتُمۡ تَسۡتَکۡبِرُوۡنَ -- “Sekali-kali tidak bermanfaat bagi kamu bilangan kamu
yang banyak dan tidak pula apa
yang kamu sombongkan itu,”
sebagaimana firman-Nya sebelum ini
mengenai ketakaburan Fir’aun:
وَ
اَوۡحَیۡنَاۤ اِلٰی مُوۡسٰۤی اَنۡ اَسۡرِ
بِعِبَادِیۡۤ اِنَّکُمۡ مُّتَّبَعُوۡنَ ﴿﴾ فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی الۡمَدَآئِنِ حٰشِرِیۡنَ ﴿ۚ﴾ اِنَّ
ہٰۤؤُلَآءِ لَشِرۡ ذِمَۃٌ
قَلِیۡلُوۡنَ ﴿ۙ﴾ وَ اِنَّہُمۡ
لَنَا لَغَآئِظُوۡنَ ﴿ۙ﴾ وَ
اِنَّا لَجَمِیۡعٌ حٰذِرُوۡنَ ﴿ؕ﴾
Dan Kami mewahyukan kepada Musa: اَنۡ اَسۡرِ
بِعِبَادِیۡۤ اِنَّکُمۡ مُّتَّبَعُوۡنَ -- “Bawalah
hamba-hamba-Ku pada waktu malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar.” فَاَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِی
الۡمَدَآئِنِ حٰشِرِیۡنَ -- Dan Fir’aun
mengirimkan penyeru-penyeru ke kota-kota untuk mengumpulkan, اِنَّ ہٰۤؤُلَآءِ
لَشِرۡ ذِمَۃٌ قَلِیۡلُوۡنَ -- “Sesungguhnya mereka itu hanyalah segolongan kecil, وَ اِنَّہُمۡ
لَنَا لَغَآئِظُوۡنَ -- tetapi sesungguhnya mereka benar-benar telah
menimbulkan kemarahan pada kita.“ وَ
اِنَّا لَجَمِیۡعٌ حٰذِرُوۡنَ -- Sedangkan sesungguhnya kita benar-benar golongan besar yang selalu bersiaga. (Asy-Syua’rā
[26]:53-57).
(Bersambung)
Rujukan:
The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 13 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar