بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt
Bab 96
Peringatan dan Nubuatan Terjadinya Perang Dunia III (Perang Nuklir) Dalam
Surah Al-Ma’arīj & Gambaran Kengeriannya dari Segi Kejiwaan
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
D
|
alam Bab
sebelumnya telah dibahas mengenai
pembahasan Surah Al-Muddatstsir mengenai neraka
Saqar dan hubungannya dengan Surah Al-Lahab serta Surah Al-Rahmān ayat 36: یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ
۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا تَنۡتَصِرٰنِ -- “akan dikirimkan kepada kamu berdua nyala api, dan leburan tembaga, lalu kamu berdua tidak akan dapat menolong diri
sendiri,” peringatan
Allah Swt. dalam ayat ini menunjuk
kepada azab paling dahsyat lagi menakutkan, yang akan menimpa kedua blok yang bermusuhan itu.
Dunia rupa-rupanya berdiri di tepi
jurang api yang berkobar-kobar dengan dahsyatnya dan nyala apinya mengancam akan menghanguskan
seluruh peradaban manusia, yaitu meletusnya rangkaian perang Dunia. Betapa jelasnya gambaran tentang azab yang diancamkan dalam ayat selanjutnya:
فَاِذَا انۡشَقَّتِ
السَّمَآءُ فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً
کَالدِّہَانِ -- “Dan ketika langit terbelah dan menjadi merah
bagaikan kulit merah.”
Ledakan-ledakan dahsyat senjata pemusnah
masal berupa bom hidrogen atau pun senjata nuklir
akan mengakibatkan sempurnanya gambaran
yang sangat mengerikan dalam
firman Allah Swt. tersebut. Selanjutnya Allah Swt. berfirman: فَیَوۡمَئِذٍ لَّا یُسۡـَٔلُ عَنۡ
ذَنۡۢبِہٖۤ اِنۡسٌ وَّ لَا جَآنٌّ -- “Pada hari itu tidak akan ditanya dosa ins (manusia) dan tidak
pula jin”.
Yakni amal-amal buruk orang-orang
durhaka akan tertera pada wajah
mereka, sehingga mereka tidak akan ditanya
lagi mengenai apakah mereka telah melakukan kedurhakaan
atau tidak. Sebagaimana diisyaratkan
juga pada tempat lain dalam Al-Quran
bahwa anggota-anggota tubuh –
termasuk kulit -- orang-orang kafir itu sendiri akan menjadi saksi
atas mereka (QS.41:21).
Neraka Saqar & Akibat Radiasi Nuklir yang Mengerikan
Bukan hanya sekedar
menjadi saksi, tetapi seluruh komponen tubuh manusia tersebut akan
merasakan akibat buruk dari azab Ilahi yang menimpa mereka,
sebagaimana dikemukakan mengenai neraka Saqar sebelum ini,
firman-Nya: سَاُصۡلِیۡہِ سَقَرَ -- Segera Aku memasukkannya ke neraka Saqar.
وَ مَاۤ
اَدۡرٰىکَ مَا سَقَرُ -- Dan
apakah yang engkau ketahui apa Saqar
itu? لَا تُبۡقِیۡ
وَ لَا تَذَرُ -- Tidak ada yang dia sisakan
dan tidak ada yang dia tinggalkan.
لَوَّاحَۃٌ لِّلۡبَشَرِ -- Api itu menghanguskan kulit manusia” (Al-Muddatstsīr [74]:32).
Nampaknya, penyebutan 19 malaikat penjaga “neraka
Saqar” pun memiliki hubungan dengan saat terjadinya dua kali Perang Dunia yang menimpa golongan Kapitalisme dan Sosialisme yakni pada abad 19 Masehi, firman-Nya: سَاُصۡلِیۡہِ سَقَرَ -- Segera Aku memasukkannya ke neraka Saqar. Dan apakah yang engkau ketahui apa Saqar itu? لَا تُبۡقِیۡ
وَ لَا تَذَرُ -- Tidak ada yang dia sisakan
dan tidak ada yang dia tinggalkan.
لَوَّاحَۃٌ لِّلۡبَشَرِ -- Api itu menghanguskan kulit manusia. عَلَیۡہَا تِسۡعَۃَ عَشَرَ -- Di atasnya ada sembilan belas malaikat.
وَ مَا
جَعَلۡنَاۤ اَصۡحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰٓئِکَۃً -- Dan
Kami sekali-kali tidak menjadikan penjaga-penjaga
Api melainkan malaikat, وَّ مَا جَعَلۡنَا عِدَّتَہُمۡ اِلَّا فِتۡنَۃً لِّلَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا -- dan Kami sekali-kali tidak menetapkan bilangan mereka melainkan sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, لِیَسۡتَیۡقِنَ الَّذِیۡنَ اُوۡتُوا الۡکِتٰبَ وَ
یَزۡدَادَ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا
اِیۡمَانًا --
supaya yakin orang-orang yang
telah diberi Kitab dan bertambah
keimanan orang-orang yang beriman, dan tidak
ragu-ragu orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang beriman, وَ لِیَقُوۡلَ الَّذِیۡنَ فِیۡ
قُلُوۡبِہِمۡ مَّرَضٌ وَّ
الۡکٰفِرُوۡنَ -- dan supaya berkata orang-orang yang dalam hati mereka ada penyakit
dan orang-orang kafir: مَاذَاۤ
اَرَادَ اللّٰہُ بِہٰذَا
مَثَلًا --
“Apakah yang dikehendaki Allah
dengan misal (perumpamaan) semacam ini?”
کَذٰلِکَ یُضِلُّ اللّٰہُ مَنۡ یَّشَآءُ وَ
یَہۡدِیۡ مَنۡ یَّشَآءُ -- Demikianlah Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki,
dan Dia memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. وَ مَا یَعۡلَمُ
جُنُوۡدَ رَبِّکَ اِلَّا ہُوَ ؕ -- Dan sekali-kali tidak ada yang mengetahui lasykar-lasykar Rabb (Tuhan)
engkau selain Dia. وَ مَا ہِیَ اِلَّا
ذِکۡرٰی لِلۡبَشَرِ -- Dan
tidaklah Al-Quran itu melainkan
nasihat bagi manusia. (Al-Muddatstsīr
[74]:27-32).
Mereka yang
“Thawaf” (Berkeliling) di Sekitar “Api” & Ancaman
Meletusnya Perang Dunia III atau Perang
Nuklir
Kembali kepada Surah Ar-Rahmān, mengenai makna ayat selanjutnya: یَطُوۡفُوۡنَ بَیۡنَہَا وَ بَیۡنَ حَمِیۡمٍ اٰنٍ -- “Mereka
akan berkeliling-keliling di antara Jahannam
itu dan air panas mendidih”
(ayat 45). Beberapa ayat sebelumnya berikut ayat ini nampaknya mengisyaratkan
kepada keadaan resah yang akan
mencekam umat manusia, bila kedua blok (Kapitalis dan Sosialis) -- yakni jin
dan ins -- tersebut di atas
berhadap-hadapan, dan mengisyaratkan kepada kekhawatiran akan terjadi peperangan nuklir atau Perang Dunia III yang laksana pedang algojo dalam keadaan terhunus di
atas kepala mereka.
Pengelompokan negara-negara dan ketegangan-ketegangan internasional
dewasa ini, niscaya akan menjurus kepada suatu bentrokan senjata, dengan kebiasaan sebagai akibat buruknya yang akan tiada tara bandingnya. Bentrokan itu sendiri akan benar-benar
merupakan suatu neraka, tetapi persiapan-persiapan untuk bertarung itu sendiri menimbulkan keadaan-keadaan yang tidak kurang dari siksaan lahir maupun batin yang abadi dalam satu atau lain
bentuk.
Sehubungan dengan keadaan mengerikan
yang mengancam kehidupan umat manusia di Akhir Zaman ini Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ma’ārij:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ
الرَّحِیۡمِۙ﴿﴾ سَاَلَ
سَآئِلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍ ۙ﴿﴾ لِّلۡکٰفِرِیۡنَ
لَیۡسَ لَہٗ دَافِعٌ ۙ﴿﴾ مِّنَ
اللّٰہِ ذِی الۡمَعَارِجِ ؕ﴿﴾ تَعۡرُجُ الۡمَلٰٓئِکَۃُ وَ الرُّوۡحُ اِلَیۡہِ
فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗ
خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ﴿﴾ فَاصۡبِرۡ صَبۡرًا
جَمِیۡلًا ﴿﴾ اِنَّہُمۡ یَرَوۡنَہٗ
بَعِیۡدًا ۙ﴿﴾ وَّ نَرٰىہُ
قَرِیۡبًا ؕ﴿﴾ یَوۡمَ تَکُوۡنُ
السَّمَآءُ کَالۡمُہۡلِ ۙ﴿﴾ وَ
تَکُوۡنُ الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ ۙ﴿﴾ وَ لَا یَسۡـَٔلُ حَمِیۡمٌ حَمِیۡمًا ﴿ۚۖ﴾ یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ
ؕ یَوَدُّ الۡمُجۡرِمُ لَوۡ یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ
بِبَنِیۡہِ ﴿ۙ﴾ وَ
صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ ﴿ۙ﴾ وَ
فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ ﴿ۙ﴾ وَ
مَنۡ فِی الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ
ثُمَّ یُنۡجِیۡہِ ﴿ۙ﴾ کَلَّا
ؕ اِنَّہَا لَظٰی ﴿ۙ﴾ نَزَّاعَۃً لِّلشَّوٰی ﴿ۚۖ﴾ تَدۡعُوۡا
مَنۡ اَدۡبَرَ وَ تَوَلّٰی ﴿ۙ﴾ وَ جَمَعَ
فَاَوۡعٰی ﴿﴾
Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha
Penyayang. سَاَلَ سَآئِلٌۢ بِعَذَابٍ
وَّاقِعٍ -- Seorang penanya menanyakan mengenai azab
yang akan terjadi, لِّلۡکٰفِرِیۡنَ
لَیۡسَ لَہٗ دَافِعٌ -- Untuk orang-orang
kafir, yang seorang pun dapat
menghindarkannya. مِّنَ
اللّٰہِ ذِی الۡمَعَارِجِ
-- Azab itu dari Allah
Yang memiliki tempat-tempat naik. تَعۡرُجُ الۡمَلٰٓئِکَۃُ وَ الرُّوۡحُ
اِلَیۡہِ فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ
مِقۡدَارُہٗ خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ
-- Malaikat-malaikat
dan ruh itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang ukurannya lima puluh ribu tahun.
فَاصۡبِرۡ صَبۡرًا
جَمِیۡلًا -- Maka bersabarlah dengan sabar
yang baik. اِنَّہُمۡ یَرَوۡنَہٗ بَعِیۡدًا -- Sesungguhnya mereka memandang hari itu sangat jauh, mustahil,
وَّ
نَرٰىہُ قَرِیۡبًا --
Sedangkan Kami melihatnya dekat,
pasti terjadi. یَوۡمَ
تَکُوۡنُ السَّمَآءُ کَالۡمُہۡلِ -- Pada hari
langit akan menjadi seperti cairan
tembaga, وَ تَکُوۡنُ الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ -- Dan gunung-gunung akan menjadi seperti bulu domba yang dihamburkan.
وَ لَا یَسۡـَٔلُ
حَمِیۡمٌ حَمِی -- Dan tidak akan
bertanya sahabat karib
kepada sahabat karib lainnya. یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ
ؕ یَوَدُّ الۡمُجۡرِمُ لَوۡ یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ
بِبَنِیۡہِ -- Hari
itu akan diperlihatkan dengan jelas
kepada mereka. Orang berdosa ingin seandainya dia
dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, وَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ -- dan isterinya serta saudara-nya,
وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ
-- dan kaum kerabatnya yang melindunginya.
وَ مَنۡ فِی
الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ یُنۡجِیۡہِ
-- Dan bahkan semua
orang yang ada di bumi kemudian menyelamatkannya. کَلَّا ؕ اِنَّہَا لَظٰی
-- Sekali-kali tidak dapat.
Sesungguhnya itu nyala api, نَزَّاعَۃً لِّلشَّوٰی -- yang melucuti
kulit kepala. تَدۡعُوۡا مَنۡ اَدۡبَرَ
وَ تَوَلّٰی -- Yang
memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling, وَ جَمَعَ
فَاَوۡعٰی -- dan menimbun
harta serta menahannya (Al-Ma’ārij
[70]:1-19).
“Penanya” yang
Mendustakan Al-Quran dan Nabi Besar Muhammad Saw.
“Penanya” dalam ayat ini dianggap
oleh beberapa ahli tafsir tertuju
kepada Nadhr bin Al-Harits, atau Abu Jahal. Tetapi, kata “penanya” dalam ayat tersebut itu tidak hanya mengisyaratkan kepada seseorang tertentu, bahkan dapat
dikenakan kepada semua orang kafir,
sebab mereka semua berulang-ulang menantang
Nabi Besar Muhammad saw. supaya
beliau saw. segera menurunkan atas
mereka azab yang diancamkan (QS.8:33; QS.21:39; QS.27:72; QS.32: 29; QS.34:30;
QS.36:49; QS.67:26).
Dengan demikian maksud pertanyaan
dari para penanya bukan didasarkan oleh rasa ingin tahu atau adanya rasa
khawatir, melainkan bersifat mendustakan atau memperolok-olok Nabi Besar Muhammad saw., sebagaimana
firman-Nya berikut ini:
فَکَاَیِّنۡ
مِّنۡ قَرۡیَۃٍ اَہۡلَکۡنٰہَا وَ ہِیَ
ظَالِمَۃٌ فَہِیَ خَاوِیَۃٌ عَلٰی
عُرُوۡشِہَا وَ بِئۡرٍ مُّعَطَّلَۃٍ وَّ
قَصۡرٍ مَّشِیۡدٍ ﴿﴾ اَفَلَمۡ
یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ اَوۡ اٰذَانٌ یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا ۚ فَاِنَّہَا
لَا تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ وَ لٰکِنۡ تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ
﴿﴾ وَ یَسۡتَعۡجِلُوۡنَکَ بِالۡعَذَابِ
وَ لَنۡ یُّخۡلِفَ اللّٰہُ وَعۡدَہٗ ؕ وَ اِنَّ یَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّکَ کَاَلۡفِ
سَنَۃٍ مِّمَّا تَعُدُّوۡنَ ﴿﴾ وَ کَاَیِّنۡ مِّنۡ
قَرۡیَۃٍ اَمۡلَیۡتُ لَہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ ثُمَّ اَخَذۡتُہَا ۚ وَ اِلَیَّ الۡمَصِیۡرُ
﴿٪﴾
Dan berapa banyak kota yang Kami telah
membinasakannya, yang penduduknya sedang berbuat zalim
lalu dinding-dindingnya jatuh
atas atapnya, dan sumur yang
telah ditinggalkan dan istana
yang menjulang tinggi. اَفَلَمۡ
یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ اَوۡ اٰذَانٌ یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا -- Maka apakah mereka tidak berpesiar di bumi, lalu menjadikan
hati mereka memahami dengannya atau
menjadikan telinga mereka mendengar dengannya? فَاِنَّہَا لَا
تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ وَ لٰکِنۡ تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ -- Maka sesungguhnya bukan mata yang buta tetapi yang
buta adalah hati yang ada dalam dada. وَ
یَسۡتَعۡجِلُوۡنَکَ بِالۡعَذَابِ وَ لَنۡ یُّخۡلِفَ اللّٰہُ وَعۡدَہٗ -- Dan mereka meminta kepada engkau untuk mempercepat azab, tetapi Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. وَ اِنَّ یَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّکَ کَاَلۡفِ
سَنَۃٍ مِّمَّا تَعُدُّوۡنَ -- Dan
sesungguhnya satu hari di sisi Rabb
(Tuhan) engkau seperti seribu tahun menurut perhitungan ka-mu. وَ کَاَیِّنۡ مِّنۡ قَرۡیَۃٍ اَمۡلَیۡتُ لَہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ -- Dan berapa banyaknya kota telah Aku memberi
tangguh baginya padahal dia berlaku zalim, ثُمَّ اَخَذۡتُہَا ۚ وَ اِلَیَّ
الۡمَصِیۡرُ
-- kemudian Aku menangkapnya dan kepada
Aku-lah kembali mereka. (Al-Hājj
[22]:46-49).
Kelumpuhan Indera-indra Ruhani Orang-orang Kafir
Dari ayat:
اَفَلَمۡ یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ
یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ اَوۡ اٰذَانٌ
یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا -- maka apakah mereka tidak berpesiar di bumi, lalu menjadikan
hati mereka memahami dengannya atau
menjadikan telinga mereka mendengar dengannya? فَاِنَّہَا لَا
تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ وَ لٰکِنۡ تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ -- Maka sesungguhnya bukan mata yang buta tetapi yang
buta adalah hati yang ada dalam dada”, jelas bahwa orang-orang mati, orang-orang buta, dan orang-orang tuli,
yang dibicarakan di sini atau di tempat lain dalam Al-Quran ialah orang-orang
yang ditilik dari segi ruhani telah mati, buta, dan tuli.
Nabi Besar Muhammad saw. menurut riwayat pernah bersabda bahwa tiga abad pertama Islam akan merupakan masa yang terbaik, sesudah itu kepalsuan
akan tersebar dan suatu masa kegelapan
akan datang dan meluas sampai seribu
tahun (Tirmidzi). Masa 1000 tahun ini dipersamakan dengan satu hari, firman-Nya:
یُدَبِّرُ
الۡاَمۡرَ مِنَ السَّمَآءِ اِلَی
الۡاَرۡضِ ثُمَّ یَعۡرُجُ اِلَیۡہِ فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗۤ اَلۡفَ
سَنَۃٍ مِّمَّا تَعُدُّوۡنَ ﴿﴾ ذٰلِکَ عٰلِمُ الۡغَیۡبِ وَ
الشَّہَادَۃِ الۡعَزِیۡزُ الرَّحِیۡمُ ۙ﴿﴾
Dia
mengatur perintah dari langit sampai bumi, kemudian perintah itu
akan naik kepada-Nya dalam satu hari, yang hitungan lamanya seribu tahun dari apa yang kamu hitung. Demikian itulah Tuhan
Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Maha Perkasa,
Maha Penyayang (As-Sajdah [32]:6-7).
Dalam masa ini satu kaum yang bermata biru – yakni Ya’juj (Gog)
dan Ma’juj (Magog – QS.21:96-101; Wahyu
20:7-10) akan bangkit dan menyebar luas ke seluruh dunia
(QS.20:103-104). Orang-orang bermata biru
itulah yang karena sombong dan takaburnya -- yang diakibatkan oleh karena memperoleh kemuliaan duniawi dan kekuasaan politik, telah digambarkan
memberi tantangan kepada Nabi Besar
Muhammad saw. untuk mempercepat azab yang — begitulah
dikatakan oleh beliau — akan menimpa mereka pada waktu yang ditentukan dan dijanjikan itu, yaitu 1000 tahun setelah 300 tahun masa kejayaan Islam
yang pertama (QS.22:46-49).
Mengsyaratkan kepada kenyataan itulah
selanjutnya Allah Swt. berfirman: فَاصۡبِرۡ صَبۡرًا
جَمِیۡلًا -- Maka bersabarlah dengan sabar
yang baik. اِنَّہُمۡ یَرَوۡنَہٗ بَعِیۡدًا -- Sesungguhnya mereka memandang hari itu sangat jauh, mustahil,
وَّ
نَرٰىہُ قَرِیۡبًا -- Sedangkan Kami melihatnya dekat, pasti terjadi.
یَوۡمَ
تَکُوۡنُ السَّمَآءُ کَالۡمُہۡلِ --
Pada hari langit akan menjadi
seperti cairan tembaga, وَ تَکُوۡنُ الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ -- Dan
gunung-gunung akan menjadi seperti bulu domba yang dihamburkan (Al-Ma’ārij [70]:6-10).
Dalam abad-abad atom dan hidrogen atau nuklir ini gambaran “langit akan seperti cairan tembaga” -- sehingga langit berwarna
merah (QS.55:36-38) --
serta beterbangan gunung-gunung laksana bulu domba itu sungguh mungkin sekali terjadi.
Gambaran Kengerian dari Segi Kejiwaan
Alangkah mengerikannya lukisan hari pembalasan yang diberikan dalam
ayat-ayat selanjutnya, yang melukiskan kengerian
dari segi kejiwaan yang akan dialami
umat manusia, firman-Nya: وَ لَا
یَسۡـَٔلُ حَمِیۡمٌ حَمِی
-- Dan tidak akan bertanya sahabat karib kepada sahabat karib lainnya. یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ
ؕ یَوَدُّ الۡمُجۡرِمُ لَوۡ یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ
بِبَنِیۡہِ -- Hari
itu akan diperlihatkan dengan jelas
kepada mereka. Orang berdosa ingin seandainya dia
dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, وَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ -- dan isterinya serta saudara-nya,
وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ
-- dan kaum kerabatnya yang melindunginya.
وَ مَنۡ فِی
الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ یُنۡجِیۡہِ
-- Dan bahkan semua
orang yang ada di bumi kemudian menyelamatkannya (Al-Ma’ārij [70]:11-15).
Berhadap-hadapan dengan suatu malapetaka, manusia bersedia pisah dari segala sesuatu, bahkan
bersedia mengorbankan orang-orang yang
paling karib dan tersayang
sekalipun, asalkan saja dengan berbuat demikian ia dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Mengisyaratkan kepada kengerian dari segi kejiwaan itu pulalah
firman-Nya berikut ini:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ ﴿﴾ یٰۤاَیُّہَا النَّاسُ
اتَّقُوۡا رَبَّکُمۡ ۚ اِنَّ زَلۡزَلَۃَ السَّاعَۃِ شَیۡءٌ
عَظِیۡمٌ ﴿﴾ یَوۡمَ تَرَوۡنَہَا تَذۡہَلُ کُلُّ
مُرۡضِعَۃٍ عَمَّاۤ اَرۡضَعَتۡ وَ تَضَعُ
کُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَہَا وَ تَرَی
النَّاسَ سُکٰرٰی وَ مَا ہُمۡ بِسُکٰرٰی وَ لٰکِنَّ عَذَابَ
اللّٰہِ شَدِیۡدٌ ﴿﴾
Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Hai manusia,
bertakwalah kepada Rabb
(Tuhan) kamu, sesungguhnya kegoncangan
Saat itu sesuatu yang sangat
dahsyat. Pada hari ketika engkau
melihatnya, setiap perempuan
yang menyusui akan lupa
kepada yang disusuinya dan setiap perempuan yang
mengandung akan menggugurkan kandungannya, dan engkau akan melihat manusia mabuk,
padahal mereka itu tidak mabuk
tetapi azab Allah sungguh sangat
keras (Al-Hajj [22]:1-3).
As-Sā’at (saat), atau al-Qiyāmat
dipergunakan dalam 3 pengertian: (a) Kematian seorang pribadi yang besar
dan ternama (assā’at ashshughra); (b) suatu bencana nasional (assā’at
alwustha); (c) Hari Peradilan (assā’at alkubra). Kata itu
telah dipergunakan dalam Al-Quran dengan kedua pengertian yang disebut
terakhir. Letaknya menunjukkan bahwa di sini kata itu dipergunakan dalam pengertian
bencana nasional yang menggoncangkan
sendi-sendi kekuatan suatu kaum.
Kata itu dapat pula menunjuk secara khusus
kepada nasib yang ketika itu sedang
mengancam orang-orang Arab, ketika Mekkah
benteng kekuasaan politik mereka akan
jatuh serta kekuasaan politik dan sistem kemasyarakatan mereka akan patah
dan ambruk; atau kata itu dapat menunjuk kepada suatu bencana amat dahsyat yang akan menimpa
umat manusia berupa rangkaian perang
dunia, dan sebagai akibatnya akan
mendatangkan perubahan-perubahan yang
amat dahsyat, yakni munculnya tatanan “langit
baru dan bumi baru” (QS.14:48-53) melalui perjuangan suci Rasul Akhir Zaman (QS.61:10).
Akibat Mengerikan Radiasi
Nuklir Perang Nuklir
Ayat ini, jika dibaca
bersama-sama dengan QS.2:213, memberikan lagi dukungan kepada kesimpulan bahwa
kata-kata assā’at atau yaumalqiyāmah yang dipergunakan dalam
Al-Quran pada umumnya menunjuk kepada suatu bencana nasional besar yang menimpa sesuatu kaum seluruhnya, firman-Nya:
سَلۡ
بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ کَمۡ اٰتَیۡنٰہُمۡ مِّنۡ اٰیَۃٍۭ بَیِّنَۃٍ ؕ وَ
مَنۡ یُّبَدِّلۡ نِعۡمَۃَ اللّٰہِ مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡہُ فَاِنَّ اللّٰہَ
شَدِیۡدُ الۡعِقَابِ ﴿﴾ زُیِّنَ لِلَّذِیۡنَ کَفَرُوا الۡحَیٰوۃُ الدُّنۡیَا وَ
یَسۡخَرُوۡنَ مِنَ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا ۘ وَ الَّذِیۡنَ اتَّقَوۡا فَوۡقَہُمۡ
یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ ؕ وَ اللّٰہُ یَرۡزُقُ مَنۡ یَّشَآءُ بِغَیۡرِ حِسَابٍ ﴿﴾
Tanyakanlah kepada Bani Israil berapa banyak Tanda-tanda nyata yang telah
Kami berikan kepada mereka. وَ مَنۡ یُّبَدِّلۡ نِعۡمَۃَ اللّٰہِ
مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡہُ فَاِنَّ اللّٰہَ شَدِیۡدُ الۡعِقَابِ -- Dan barangsiapa
mengubah nikmat Allah
setelah nikmat itu datang
kepadanya maka sesungguhnya hukuman Allāh sangat keras. زُیِّنَ لِلَّذِیۡنَ کَفَرُوا الۡحَیٰوۃُ
الدُّنۡیَا -- Kehidupan
dunia ditampakkan indah bagi
orang-orang kafir وَ یَسۡخَرُوۡنَ مِنَ الَّذِیۡنَ
اٰمَنُوۡا -- dan
mereka mencemoohkan orang-orang yang beriman, وَ الَّذِیۡنَ
اتَّقَوۡا فَوۡقَہُمۡ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ -- tetapi pada Hari Kiamat orang-orang yang bertakwa
berada di atas mereka, وَ اللّٰہُ یَرۡزُقُ
مَنۡ یَّشَآءُ بِغَیۡرِ حِسَابٍ -- dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa hisab
(Al-Baqarah [2]:212-213).
Surah Al-Hajj ayat 3 telah memakai 3
perumpamaan atau tamsil
untuk menyatakan sangat kerasnya “gempa
bumi Saat itu” yang disebut dalam ayat sebelumnya. Tidak ada yang lebih dicintai oleh seorang ibu selain bayi yang ia susui, dan tidak ada kengerian yang lebih menakutkan akibatnya, selain kengerian yang membuat seorang perempuan
gugur kandungannya dan membuat kaum
laki-laki jadi kalap.
Namun demikian, ayat ini mengatakan, bahwa sekonyong-konyong dan hebatnya kengerian yang ditimbulkan oleh
kejadian yang amat dahsyat, begitu
tidak terpikirkan sehingga kaum ibu
akan meninggalkan bayi-bayi yang
sedang disusuinya serta perempuan-perempuan hamil akan menggugurkan kandungannya dan orang-orang
akan menjadi gila oleh rasa takutnya
dan seperti orang mabuk tidak akan
menguasai perbuatannya.
Dalam Surah Al-Ma’arij ayat selanjutnya kembali dikemukakan gambaran
mengerikan yang ditimbulkan radiasi nuklir akibat perang
nuklir: کَلَّا ؕ اِنَّہَا لَظٰی -- Sekali-kali
tidak dapat. Sesungguhnya itu nyala api, نَزَّاعَۃً لِّلشَّوٰی --
yang melucuti kulit kepala. تَدۡعُوۡا مَنۡ
اَدۡبَرَ وَ تَوَلّٰی
-- Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling, وَ جَمَعَ
فَاَوۡعٰی -- dan menimbun
harta serta menahannya (Al-Ma’ārij
[70]:16-19).
(Bersambung)
Rujukan:
The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 8 Juli 2015
IMAM MAHDI MENYERU:
BalasHapusBENTUKLAH PASUKAN FI SABILILLAH DISETIAP DESA
SAMBUTLAH UNDANGAN GUBERNUR MILITER ISLAM
Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata
kalian.
Firman Allah: at-Taubah 38, 39
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang
kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-
lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini
daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia,
diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu
dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang
lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha
kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Firman Allah: al-Anfal 39
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah
agama untuk Allah.
Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan
setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman,
ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.
Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi
Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis
yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah
FITNAH
Firman Allah: an-Nisa 75
Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu)
orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-
perempuan dan kanak-kanak .
Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)
Firman Allah: at-Taubah 36, 73
Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi
kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa.
Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan
bersikap keraslah terhadap mereka.
Firman Allah: at-Taubah 29,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan
apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan
agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika
mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang
yang tunduk..
Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal
dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang
terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.
Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam,
berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)
Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.
301. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam
302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
- ahli segala macam pertempuran
- ahli Membunuh secara cepat
- ahli Bela diri jarak dekat
- Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan
303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
- Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
- Ahli Pembuat BOM / Racun
- Ahli Sandera
- Ahli Sabotase
304. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam
305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
- ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
- Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
- Ahli enkripsi cryptographi
- Ahli Satelit / Nuklir
- Ahli Pembuat infra merah / Radar
- Ahli Membuat Virus Death
- Ahli infiltrasi Sistem Pakar
Dari Barro’ RA berkata: “Nabi SAW didatangi seorang lelaki yang
memakai baju besi, ia berkata: “Wahai Rosululloh, aku berperang
ataukah masuk Islam?” beliau menjawab: “Masuk Islamlah kemudian
berperang.” Maka ia masuk Islam dan berperang sampai terbunuh. Maka
Rosululloh SAW bersabda: “Ia beramal sedikit tapi diberi pahala
banyak.” (Muttafaq ‘Alaih, ini lafadz Bukhori)
email : seleksidim@yandex.com atau
email : angsahitam@inbox.com
WILAYAH KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
BalasHapusBismillahir Rahmanir Rahiim
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
MENERBITKAN SURAT SECARA RESMI
NOMOR : 1436H-RAJAB-02
PETA ASAL WILAYAH
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
Maha Suci Allah yang di tangan-Nya Kekuasaaan Pemerintahan atas segala
sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala Kerajaan, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu,
Wahai Rabb Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi maupun Kerajaan yang Ada
diantara Keduanya, Sesunggunya Engkau Maha Kuasa atas Segala Sesuatu yang Engkau Kehendaki.
Wahai Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Hamba memohon Ampun dan Kasih Sayang-Mu,
Kami Hamba-Mu yang Dhoif Mohon Izin untuk melakukan Ijtihad Syiasah
Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol
laita alaa aali Ibroohiim ,
wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali
Ibroohiim fil aalamiina innaka hamiidum majiid.
Pada Hari Ini Hari Isnain 1 Rajab 1436H
1. Kami sampaikan Kabar Gembira bahwa Asal Mula wilayah
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah dari Sabang hingga
Maurake
2. Wilayah Negeri dari Sabang hingga Mauroke yang dihuni oleh Umat
Islam yang Sholeh-sholeh kami beri Namanya sesuai dengan Hadist
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam Menjadi Wilayah Negeri Syam.
3. Peta Wilayah Indonesia Kami Hapus diganti dengan Nama Wilayah Syam (Negeri
Ummat Islam Akhir Zaman)
4. RI bubar dan Hilang, Berganti Nama Organisasi Penyamun Indonesia (OPI)
"Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka." (QS. Al-Taubah: 73, Al-Tahrim: 9)
Kepada para Alim Ulama cerdik cendikia Islam, Mari bersama-sama kita
tegakkan Islam dan menjadikan AlQuran dan As Sunnah Rasulullah SAW
menjadi satu-satunya sumber hukum yang berkuasa di Wilayah Syam.
Umat Islam tidak layak untuk hidup tentram di-RI,
RI adalah bagian dari Negara Zionis Internasional, Negara Dajjal.
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah (Melayu) menghimbau melalui
Aqidah Islam bahwa Semua Negara binaan Dajjal adalah Jibti dan Thagut
yang harus dihancurkan, bukan menjadikannya tempat bernaung dan merasa
hidup tentram di dalamnya sampai akhir hayat.
Akhir Zaman adalah Masa-nya seluruh umat islam harus berperang melawan
Zionis Internasional yang di Komandoi Israel. Waktu akan kian mendekat
Maka Umat Islam secara terpaksa atau secara ikhlas menjadi dua
gelombang besar wala kepada Zionis atau wala kepada Islam.
Bila Umat Islam yang berada di Wilayah Negeri Syam ridha pasrah dan
tunduk dibawah Tekanan OPI (organisasi Penyamun Indonesia), maka
bersiaplah menjadi negeri yang mengerikan.
Dan betapa banyak penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan
mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan
hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.
(Qs. At-Thalaq :8)
Dan demikianlah Kami jadikan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat
yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan
mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka
tidak menyadarinya. (Qs. Al-an am : 123)
Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-
negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat
pedih lagi keras. (Qs. Huud:102)
Dan berapa banyak penduduk negeri yang zalim yang teIah Kami
binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain sebagai
penggantinya. (Qs. Al-Anbiyaa:11)
Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang Kafir (OPI) yang ada
disekitar kamu, hendaklah mereka merasakan keganasan darimu,
ketahuilah Allah bersama orang-orang yang bertaqwa (Qs. At-Taubah:123)
..dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa. (Qs. At-Taubah:36)
PANGLIMA PERANG PASUKAN KOMANDO PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
angsahitam@inbox.com