Rabu, 08 Juli 2015

Peringatan dan Nubuatan Terjadinya Perang Dunia III (Perang Nuklir) Dalam Surah Al-Ma'ariij & Gambaran Kengeriannya dari Segi Kejiwaan

                                                                                                                                  
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ



Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt


Bab 96   

    Peringatan dan Nubuatan Terjadinya Perang Dunia III (Perang Nuklir) Dalam Surah Al-Ma’arīj  & Gambaran Kengeriannya dari Segi Kejiwaan
 
 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

D
alam Bab sebelumnya telah dibahas  mengenai pembahasan Surah Al-Muddatstsir  mengenai neraka Saqar dan hubungannya dengan Surah  Al-Lahab serta Surah Al-Rahmān ayat 36:     یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا  تَنۡتَصِرٰنِ  -- “akan dikirimkan kepada kamu berdua nyala api, dan leburan tembaga, lalu kamu berdua tidak akan dapat menolong diri sendiri,”   peringatan Allah Swt. dalam ayat   ini menunjuk kepada azab paling dahsyat lagi menakutkan, yang akan menimpa kedua blok yang bermusuhan itu.
   Dunia rupa-rupanya berdiri di tepi jurang api yang berkobar-kobar dengan dahsyatnya dan nyala apinya mengancam akan menghanguskan seluruh peradaban manusia, yaitu meletusnya rangkaian perang Dunia.  Betapa jelasnya gambaran tentang azab yang diancamkan dalam ayat selanjutnya:  فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ -- “Dan ketika langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.” 
  Ledakan-ledakan dahsyat senjata pemusnah masal  berupa bom hidrogen atau pun senjata nuklir  akan mengakibatkan sempurnanya gambaran  yang sangat mengerikan dalam firman Allah Swt. tersebut. Selanjutnya Allah Swt. berfirman:  فَیَوۡمَئِذٍ لَّا یُسۡـَٔلُ عَنۡ ذَنۡۢبِہٖۤ  اِنۡسٌ وَّ لَا  جَآنٌّ -- “Pada hari itu tidak akan ditanya dosa  ins (manusia)  dan tidak pula  jin”.  
  Yakni amal-amal buruk orang-orang durhaka akan tertera pada wajah mereka, sehingga mereka tidak akan ditanya lagi mengenai apakah mereka telah melakukan kedurhakaan atau tidak.  Sebagaimana diisyaratkan juga  pada tempat lain dalam Al-Quran bahwa  anggota-anggota tubuh   – termasuk kulit   -- orang-orang kafir itu sendiri akan menjadi saksi atas mereka (QS.41:21).

Neraka Saqar  & Akibat Radiasi Nuklir yang Mengerikan

     Bukan hanya sekedar menjadi saksi, tetapi seluruh komponen tubuh manusia tersebut akan merasakan akibat buruk dari azab Ilahi yang menimpa mereka, sebagaimana  dikemukakan mengenai neraka Saqar sebelum ini,   firman-Nya:    سَاُصۡلِیۡہِ سَقَرَ  -- Segera Aku memasukkannya ke neraka  Saqar. وَ  مَاۤ  اَدۡرٰىکَ مَا سَقَرُ  --  Dan apakah yang engkau ketahui apa Saqar itu? لَا  تُبۡقِیۡ  وَ لَا  تَذَرُ   -- Tidak ada yang dia sisakan  dan tidak ada yang dia tinggalkan. لَوَّاحَۃٌ  لِّلۡبَشَرِ  --  Api itu menghanguskan  kulit manusia”  (Al-Muddatstsīr [74]:32). 
     Nampaknya, penyebutan 19 malaikat penjaga “neraka Saqar”  pun memiliki hubungan  dengan saat  terjadinya dua kali Perang Dunia yang menimpa golongan Kapitalisme dan Sosialisme  yakni pada abad 19 Masehi, firman-Nya: سَاُصۡلِیۡہِ سَقَرَ -- Segera Aku memasukkannya ke neraka  Saqar.  Dan apakah yang engkau ketahui apa Saqar itu? لَا  تُبۡقِیۡ  وَ لَا  تَذَرُ   -- Tidak ada yang dia sisakan  dan tidak ada yang dia tinggalkan. لَوَّاحَۃٌ  لِّلۡبَشَرِ  --  Api itu menghanguskan  kulit manusiaعَلَیۡہَا تِسۡعَۃَ عَشَرَ --   Di atasnya ada sembilan belas malaikat. وَ مَا جَعَلۡنَاۤ  اَصۡحٰبَ النَّارِ  اِلَّا مَلٰٓئِکَۃً  --  Dan Kami sekali-kali tidak menjadikan penjaga-penjaga Api melainkan malaikatوَّ مَا جَعَلۡنَا عِدَّتَہُمۡ  اِلَّا فِتۡنَۃً لِّلَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا  -- dan Kami sekali-kali tidak menetapkan bilangan mereka melainkan sebagai cobaan bagi orang-orang kafirلِیَسۡتَیۡقِنَ  الَّذِیۡنَ اُوۡتُوا الۡکِتٰبَ وَ یَزۡدَادَ  الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِیۡمَانًا --  supaya yakin orang-orang yang telah diberi Kitab dan bertambah keimanan orang-orang yang beriman, dan tidak ragu-ragu orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang beriman, وَ لِیَقُوۡلَ الَّذِیۡنَ  فِیۡ  قُلُوۡبِہِمۡ  مَّرَضٌ وَّ الۡکٰفِرُوۡنَ -- dan supaya berkata orang-orang yang dalam hati mereka ada penyakit dan orang-orang kafirمَاذَاۤ  اَرَادَ  اللّٰہُ  بِہٰذَا  مَثَلًا   -- “Apakah yang dikehendaki Allah dengan  misal (perumpamaan)  semacam ini?”  کَذٰلِکَ یُضِلُّ  اللّٰہُ  مَنۡ یَّشَآءُ  وَ  یَہۡدِیۡ  مَنۡ یَّشَآءُ -- Demikianlah Allah menyesatkan  siapa yang Dia kehendaki, dan Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendakiوَ مَا یَعۡلَمُ جُنُوۡدَ  رَبِّکَ اِلَّا ہُوَ ؕ   --   Dan sekali-kali tidak ada yang mengetahui lasykar-lasykar Rabb (Tuhan) engkau selain Dia. وَ مَا ہِیَ  اِلَّا  ذِکۡرٰی لِلۡبَشَرِ  --  Dan tidaklah Al-Quran itu melainkan nasihat bagi manusia. (Al-Muddatstsīr [74]:27-32).

Mereka yang “Thawaf” (Berkeliling) di Sekitar “Api”  & Ancaman  Meletusnya  Perang Dunia III atau Perang Nuklir

      Kembali kepada Surah Ar-Rahmān, mengenai makna ayat selanjutnya:  یَطُوۡفُوۡنَ بَیۡنَہَا وَ  بَیۡنَ حَمِیۡمٍ  اٰنٍ -- “Mereka akan berkeliling-keliling di antara Jahannam  itu  dan air panas mendidih” (ayat 45). Beberapa ayat sebelumnya berikut ayat ini nampaknya mengisyaratkan kepada keadaan resah yang akan mencekam umat manusia, bila kedua blok (Kapitalis dan Sosialis)   -- yakni jin dan ins -- tersebut di atas berhadap-hadapan, dan mengisyaratkan kepada kekhawatiran akan terjadi peperangan nuklir atau Perang Dunia III yang laksana pedang algojo dalam keadaan terhunus di atas kepala mereka.
       Pengelompokan negara-negara dan ketegangan-ketegangan internasional dewasa ini, niscaya akan menjurus kepada suatu bentrokan senjata, dengan kebiasaan sebagai akibat buruknya yang akan tiada tara bandingnya. Bentrokan itu sendiri akan benar-benar merupakan suatu neraka, tetapi persiapan-persiapan untuk bertarung itu sendiri menimbulkan keadaan-keadaan yang tidak kurang dari siksaan lahir maupun batin yang abadi dalam satu atau lain bentuk.
       Sehubungan dengan keadaan mengerikan yang mengancam kehidupan umat manusia di Akhir Zaman ini Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ma’ārij:
 بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِۙ﴿﴾  سَاَلَ  سَآئِلٌۢ  بِعَذَابٍ  وَّاقِعٍ ۙ﴿﴾  لِّلۡکٰفِرِیۡنَ لَیۡسَ لَہٗ  دَافِعٌ ۙ﴿﴾  مِّنَ اللّٰہِ  ذِی الۡمَعَارِجِ ؕ﴿﴾  تَعۡرُجُ  الۡمَلٰٓئِکَۃُ  وَ الرُّوۡحُ  اِلَیۡہِ  فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗ  خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ﴿﴾  فَاصۡبِرۡ  صَبۡرًا  جَمِیۡلًا ﴿﴾  اِنَّہُمۡ  یَرَوۡنَہٗ  بَعِیۡدًا ۙ﴿﴾  وَّ  نَرٰىہُ  قَرِیۡبًا ؕ﴿﴾  یَوۡمَ  تَکُوۡنُ  السَّمَآءُ  کَالۡمُہۡلِ ۙ﴿﴾  وَ تَکُوۡنُ  الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ  ۙ﴿﴾  وَ لَا یَسۡـَٔلُ  حَمِیۡمٌ حَمِیۡمًا ﴿ۚۖ﴾  یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ ؕ یَوَدُّ  الۡمُجۡرِمُ لَوۡ  یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ بِبَنِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ مَنۡ  فِی الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ  یُنۡجِیۡہِ ﴿ۙ﴾  کَلَّا ؕ اِنَّہَا  لَظٰی ﴿ۙ﴾  نَزَّاعَۃً   لِّلشَّوٰی  ﴿ۚۖ﴾ تَدۡعُوۡا  مَنۡ  اَدۡبَرَ  وَ تَوَلّٰی ﴿ۙ﴾  وَ  جَمَعَ   فَاَوۡعٰی ﴿﴾  
Aku baca  dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang.  سَاَلَ  سَآئِلٌۢ  بِعَذَابٍ  وَّاقِعٍ --   Seorang penanya  menanyakan mengenai  azab yang akan terjadi,  لِّلۡکٰفِرِیۡنَ لَیۡسَ لَہٗ  دَافِعٌ  --  Untuk orang-orang kafir, yang seorang pun   dapat   menghindarkannyaمِّنَ اللّٰہِ  ذِی الۡمَعَارِجِ  -- Azab itu dari Allah Yang memiliki  tempat-tempat naik. تَعۡرُجُ  الۡمَلٰٓئِکَۃُ  وَ الرُّوۡحُ  اِلَیۡہِ  فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗ  خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ  --   Malaikat-malaikat dan ruh itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang ukurannya lima puluh ribu tahunفَاصۡبِرۡ  صَبۡرًا  جَمِیۡلًا --   Maka bersabarlah dengan sabar yang baik.   اِنَّہُمۡ  یَرَوۡنَہٗ  بَعِیۡدًا   -- Sesungguhnya mereka memandang hari itu sangat jauh,  mustahilوَّ  نَرٰىہُ  قَرِیۡبًا --  Sedangkan Kami melihatnya dekat, pasti terjadi. یَوۡمَ  تَکُوۡنُ  السَّمَآءُ  کَالۡمُہۡلِ  --  Pada hari langit akan menjadi seperti cairan tembaga, وَ تَکُوۡنُ  الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ --  Dan gunung-gunung akan menjadi seperti bulu domba yang dihamburkan. وَ لَا یَسۡـَٔلُ  حَمِیۡمٌ حَمِی  --             Dan tidak akan bertanya  sahabat karib kepada sahabat karib lainnya.  یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ ؕ یَوَدُّ  الۡمُجۡرِمُ لَوۡ  یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ بِبَنِیۡہِ  --  Hari itu akan diperlihatkan dengan jelas kepada mereka.  Orang berdosa ingin seandainya  dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknyaوَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ --   dan isterinya serta  saudara-nya, وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ  --  dan kaum kerabatnya yang melindunginya. وَ مَنۡ  فِی الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ  یُنۡجِیۡہِ  --  Dan  bahkan  semua orang yang ada di bumi kemudian  menyelamatkannya. کَلَّا ؕ اِنَّہَا  لَظٰی  --           Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya  itu nyala api, نَزَّاعَۃً   لِّلشَّوٰی      --   yang melucuti kulit  kepala. تَدۡعُوۡا  مَنۡ  اَدۡبَرَ  وَ تَوَلّٰی  --         Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang  berpaling,  وَ  جَمَعَ   فَاَوۡعٰی  -- dan menimbun harta serta menahannya (Al-Ma’ārij [70]:1-19).

 “Penanya” yang   Mendustakan Al-Quran dan Nabi Besar Muhammad Saw.

    “Penanya” dalam ayat ini dianggap oleh beberapa ahli tafsir tertuju kepada Nadhr bin Al-Harits, atau Abu Jahal. Tetapi, kata “penanya”  dalam ayat tersebut  itu tidak hanya mengisyaratkan kepada seseorang tertentu, bahkan dapat dikenakan kepada semua orang kafir, sebab mereka semua berulang-ulang menantang Nabi Besar Muhammad saw.  supaya beliau  saw. segera menurunkan atas mereka azab yang diancamkan (QS.8:33; QS.21:39; QS.27:72; QS.32: 29; QS.34:30; QS.36:49; QS.67:26).
     Dengan demikian  maksud pertanyaan dari para penanya  bukan didasarkan oleh rasa ingin tahu atau adanya rasa khawatir, melainkan  bersifat mendustakan atau memperolok-olok Nabi Besar Muhammad saw., sebagaimana firman-Nya  berikut ini:
فَکَاَیِّنۡ مِّنۡ قَرۡیَۃٍ  اَہۡلَکۡنٰہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ  فَہِیَ خَاوِیَۃٌ عَلٰی عُرُوۡشِہَا وَ بِئۡرٍ  مُّعَطَّلَۃٍ   وَّ  قَصۡرٍ  مَّشِیۡدٍ ﴿﴾ اَفَلَمۡ یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ  اَوۡ اٰذَانٌ یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا ۚ فَاِنَّہَا لَا تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ  وَ لٰکِنۡ  تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ ﴿﴾ وَ  یَسۡتَعۡجِلُوۡنَکَ بِالۡعَذَابِ وَ لَنۡ یُّخۡلِفَ اللّٰہُ وَعۡدَہٗ ؕ وَ اِنَّ یَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّکَ  کَاَلۡفِ  سَنَۃٍ   مِّمَّا  تَعُدُّوۡنَ ﴿﴾ وَ کَاَیِّنۡ مِّنۡ قَرۡیَۃٍ  اَمۡلَیۡتُ لَہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ  ثُمَّ اَخَذۡتُہَا ۚ وَ اِلَیَّ الۡمَصِیۡرُ ﴿٪﴾
Dan berapa banyak kota yang Kami telah  membinasakannya, yang penduduknya sedang berbuat zalim  lalu  dinding-dindingnya  jatuh atas atapnya, dan sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang menjulang tinggi.   اَفَلَمۡ یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ  اَوۡ اٰذَانٌ یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا  --  Maka apakah mereka tidak berpesiar di bumi, lalu  menjadikan hati mereka memahami dengannya   atau menjadikan telinga  mereka mendengar dengannya? فَاِنَّہَا لَا تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ  وَ لٰکِنۡ  تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ --  Maka sesungguhnya bukan mata yang buta  tetapi yang buta adalah hati yang ada dalam dada. وَ  یَسۡتَعۡجِلُوۡنَکَ بِالۡعَذَابِ وَ لَنۡ یُّخۡلِفَ اللّٰہُ وَعۡدَہٗ   --    Dan mereka meminta kepada engkau untuk mempercepat azab, tetapi Allah  tidak akan pernah mengingkari janji-Nyaوَ اِنَّ یَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّکَ  کَاَلۡفِ  سَنَۃٍ   مِّمَّا  تَعُدُّوۡنَ -- Dan sesungguhnya satu hari di sisi Rabb (Tuhan) engkau  seperti seribu tahun menurut perhitungan ka-muوَ کَاَیِّنۡ مِّنۡ قَرۡیَۃٍ  اَمۡلَیۡتُ لَہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ    --    Dan berapa banyaknya kota telah Aku memberi tangguh baginya padahal dia berlaku zalim, ثُمَّ اَخَذۡتُہَا ۚ وَ اِلَیَّ الۡمَصِیۡرُ   --  kemudian Aku menangkapnya dan kepada Aku-lah kembali mereka.  (Al-Hājj [22]:46-49).

Kelumpuhan  Indera-indra Ruhani  Orang-orang Kafir

        Dari ayat:   اَفَلَمۡ یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ  اَوۡ اٰذَانٌ یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا  --  maka apakah mereka tidak berpesiar di bumi, lalu  menjadikan hati mereka memahami dengannya   atau menjadikan telinga  mereka mendengar dengannya? فَاِنَّہَا لَا تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ  وَ لٰکِنۡ  تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ --  Maka sesungguhnya bukan mata yang buta tetapi yang buta adalah hati yang ada dalam dada”,     jelas bahwa orang-orang mati, orang-orang buta, dan orang-orang tuli, yang dibicarakan di sini atau di tempat lain dalam Al-Quran ialah  orang-orang yang ditilik dari segi ruhani telah mati, buta, dan tuli.
        Nabi Besar Muhammad saw.  menurut riwayat pernah bersabda bahwa tiga abad pertama Islam akan merupakan masa yang terbaik, sesudah itu kepalsuan akan tersebar dan suatu masa kegelapan akan datang dan meluas sampai seribu tahun (Tirmidzi).    Masa 1000 tahun ini dipersamakan dengan satu hari, firman-Nya:
یُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ مِنَ السَّمَآءِ  اِلَی الۡاَرۡضِ ثُمَّ یَعۡرُجُ  اِلَیۡہِ  فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗۤ اَلۡفَ سَنَۃٍ  مِّمَّا تَعُدُّوۡنَ ﴿﴾   ذٰلِکَ عٰلِمُ الۡغَیۡبِ وَ الشَّہَادَۃِ  الۡعَزِیۡزُ الرَّحِیۡمُ ۙ﴿﴾
Dia mengatur perintah dari langit sampai bumi, kemudian perintah itu akan naik kepada-Nya dalam satu hari, yang hitungan lamanya seribu tahun dari apa yang kamu hitung.   Demikian itulah  Tuhan Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Maha Perkasa, Maha Penyayang   (As-Sajdah [32]:6-7).
         Dalam masa ini satu kaum yang bermata biru – yakni Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog – QS.21:96-101; Wahyu 20:7-10) akan bangkit dan menyebar luas ke seluruh dunia (QS.20:103-104). Orang-orang bermata biru itulah yang karena sombong dan takaburnya  -- yang diakibatkan oleh karena memperoleh kemuliaan duniawi dan kekuasaan politik, telah digambarkan memberi tantangan kepada Nabi Besar Muhammad saw.  untuk mempercepat azab yang — begitulah dikatakan oleh beliau — akan menimpa mereka pada waktu yang ditentukan dan dijanjikan itu, yaitu 1000 tahun setelah 300 tahun masa kejayaan Islam yang pertama (QS.22:46-49).
         Mengsyaratkan kepada kenyataan itulah selanjutnya Allah Swt. berfirman: فَاصۡبِرۡ  صَبۡرًا  جَمِیۡلًا --   Maka bersabarlah dengan sabar yang baik.   اِنَّہُمۡ  یَرَوۡنَہٗ  بَعِیۡدًا   -- Sesungguhnya mereka memandang hari itu sangat jauh,  mustahilوَّ  نَرٰىہُ  قَرِیۡبًا --  Sedangkan Kami melihatnya dekat, pasti terjadi. یَوۡمَ  تَکُوۡنُ  السَّمَآءُ  کَالۡمُہۡلِ  --  Pada hari langit akan menjadi seperti cairan tembaga, وَ تَکُوۡنُ  الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ --  Dan gunung-gunung akan menjadi seperti bulu domba yang dihamburkan  (Al-Ma’ārij [70]:6-10).
     Dalam abad-abad atom dan hidrogen atau nuklir ini gambaran “langit akan seperti cairan tembaga”   -- sehingga langit  berwarna merah  (QS.55:36-38)   --  serta   beterbangan gunung-gunung laksana bulu domba itu sungguh mungkin sekali terjadi.

Gambaran Kengerian dari Segi Kejiwaan

    Alangkah mengerikannya lukisan hari pembalasan yang diberikan dalam ayat-ayat selanjutnya, yang melukiskan kengerian dari segi kejiwaan yang akan dialami umat manusia, firman-Nya: وَ لَا یَسۡـَٔلُ  حَمِیۡمٌ حَمِی  --    Dan tidak akan bertanya  sahabat karib kepada sahabat karib lainnya.  یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ ؕ یَوَدُّ  الۡمُجۡرِمُ لَوۡ  یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ بِبَنِیۡہِ  --  Hari itu akan diperlihatkan dengan jelas kepada mereka.  Orang berdosa ingin seandainya  dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknyaوَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ --   dan isterinya serta  saudara-nya, وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ  --  dan kaum kerabatnya yang melindunginya. وَ مَنۡ  فِی الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ  یُنۡجِیۡہِ  --  Dan  bahkan  semua orang yang ada di bumi kemudian  menyelamatkannya (Al-Ma’ārij [70]:11-15).
 Berhadap-hadapan dengan suatu malapetaka, manusia bersedia pisah dari segala sesuatu, bahkan bersedia mengorbankan orang-orang yang paling karib dan tersayang sekalipun, asalkan saja dengan berbuat demikian ia dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Mengisyaratkan kepada kengerian dari segi kejiwaan  itu pulalah firman-Nya berikut ini:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ ﴿﴾ یٰۤاَیُّہَا النَّاسُ اتَّقُوۡا رَبَّکُمۡ ۚ اِنَّ  زَلۡزَلَۃَ  السَّاعَۃِ  شَیۡءٌ  عَظِیۡمٌ ﴿﴾  یَوۡمَ تَرَوۡنَہَا تَذۡہَلُ کُلُّ مُرۡضِعَۃٍ عَمَّاۤ اَرۡضَعَتۡ وَ تَضَعُ کُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَہَا وَ تَرَی النَّاسَ سُکٰرٰی وَ مَا ہُمۡ  بِسُکٰرٰی وَ لٰکِنَّ عَذَابَ اللّٰہِ شَدِیۡدٌ ﴿﴾
Aku baca dengan nama  Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang.   Hai manusia, bertakwalah kepada  Rabb (Tuhan) kamu, sesungguhnya  kegoncangan Saat itu sesuatu yang sangat dahsyat.   Pada hari ketika engkau melihatnya,  setiap perempuan  yang menyusui akan lupa kepada yang disusuinya dan setiap perempuan  yang  mengandung akan  menggugurkan kandungannya, dan engkau akan melihat manusia mabuk,  padahal mereka itu tidak mabuk  tetapi azab Allah sungguh sangat keras  (Al-Hajj [22]:1-3).
        As-Sā’at (saat), atau al-Qiyāmat dipergunakan dalam 3 pengertian: (a) Kematian seorang pribadi yang besar dan ternama (assā’at ashshughra); (b) suatu bencana nasional (assā’at alwustha); (c) Hari Peradilan (assā’at alkubra). Kata itu telah dipergunakan dalam Al-Quran dengan kedua pengertian yang disebut terakhir. Letaknya menunjukkan bahwa di sini kata itu dipergunakan dalam pengertian bencana nasional yang menggoncangkan sendi-sendi kekuatan suatu kaum.
        Kata itu dapat pula menunjuk secara khusus kepada nasib yang ketika itu sedang mengancam orang-orang Arab, ketika Mekkah benteng kekuasaan politik mereka akan jatuh serta kekuasaan politik dan sistem kemasyarakatan mereka akan patah dan ambruk; atau kata itu dapat menunjuk kepada suatu bencana amat dahsyat yang akan menimpa umat manusia berupa rangkaian perang dunia, dan sebagai akibatnya akan mendatangkan perubahan-perubahan yang amat dahsyat, yakni munculnya  tatanan “langit baru dan bumi baru”  (QS.14:48-53) melalui perjuangan suci Rasul Akhir Zaman (QS.61:10).

Akibat Mengerikan Radiasi Nuklir Perang Nuklir

        Ayat ini, jika dibaca bersama-sama dengan QS.2:213, memberikan lagi dukungan kepada kesimpulan bahwa kata-kata assā’at atau yaumalqiyāmah yang dipergunakan dalam Al-Quran pada umumnya menunjuk kepada suatu bencana nasional besar yang menimpa sesuatu kaum seluruhnya, firman-Nya: 
سَلۡ بَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ  کَمۡ اٰتَیۡنٰہُمۡ مِّنۡ اٰیَۃٍۭ بَیِّنَۃٍ ؕ وَ مَنۡ یُّبَدِّلۡ نِعۡمَۃَ اللّٰہِ مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡہُ فَاِنَّ اللّٰہَ شَدِیۡدُ الۡعِقَابِ ﴿﴾ زُیِّنَ لِلَّذِیۡنَ کَفَرُوا الۡحَیٰوۃُ الدُّنۡیَا وَ یَسۡخَرُوۡنَ مِنَ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا ۘ وَ الَّذِیۡنَ اتَّقَوۡا فَوۡقَہُمۡ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ ؕ وَ اللّٰہُ یَرۡزُقُ مَنۡ یَّشَآءُ بِغَیۡرِ حِسَابٍ ﴿﴾
Tanyakanlah kepada Bani Israil  berapa banyak Tanda-tanda nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. وَ مَنۡ یُّبَدِّلۡ نِعۡمَۃَ اللّٰہِ مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡہُ فَاِنَّ اللّٰہَ شَدِیۡدُ الۡعِقَابِ -- Dan barangsiapa mengubah nikmat Allah setelah nikmat itu datang kepadanya  maka sesungguhnya hukuman Allāh sangat keras. زُیِّنَ لِلَّذِیۡنَ کَفَرُوا الۡحَیٰوۃُ الدُّنۡیَا --    Kehidupan dunia ditampakkan indah  bagi orang-orang kafir  وَ یَسۡخَرُوۡنَ مِنَ الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا  -- dan mereka mencemoohkan orang-orang yang beriman, وَ الَّذِیۡنَ اتَّقَوۡا فَوۡقَہُمۡ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ -- tetapi pada Hari Kiamat orang-orang yang bertakwa berada di atas mereka, وَ اللّٰہُ یَرۡزُقُ مَنۡ یَّشَآءُ بِغَیۡرِ حِسَابٍ  -- dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa hisab  (Al-Baqarah [2]:212-213).
      Surah Al-Hajj ayat 3  telah memakai 3  perumpamaan atau tamsil untuk menyatakan sangat kerasnya “gempa bumi Saat itu” yang disebut dalam ayat sebelumnya. Tidak ada yang lebih dicintai oleh seorang ibu selain bayi yang ia susui, dan tidak ada kengerian yang lebih menakutkan akibatnya, selain kengerian yang membuat   seorang perempuan gugur kandungannya dan membuat kaum laki-laki jadi kalap.
Namun demikian,  ayat ini mengatakan, bahwa sekonyong-konyong dan hebatnya kengerian yang ditimbulkan oleh kejadian yang amat dahsyat, begitu tidak terpikirkan sehingga kaum ibu akan meninggalkan bayi-bayi yang sedang disusuinya serta perempuan-perempuan hamil akan menggugurkan kandungannya dan orang-orang akan menjadi gila oleh rasa takutnya dan seperti orang mabuk tidak akan menguasai perbuatannya.
  Dalam Surah Al-Ma’arij  ayat selanjutnya kembali dikemukakan gambaran mengerikan yang ditimbulkan radiasi nuklir akibat   perang nuklir: کَلَّا ؕ اِنَّہَا  لَظٰی  --   Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya  itu nyala api, نَزَّاعَۃً   لِّلشَّوٰی    --   yang melucuti kulit  kepala. تَدۡعُوۡا  مَنۡ  اَدۡبَرَ  وَ تَوَلّٰی  -- Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang  berpaling,  وَ  جَمَعَ   فَاَوۡعٰی  -- dan menimbun harta serta menahannya (Al-Ma’ārij [70]:16-19).

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 8  Juli  2015      


2 komentar:

  1. IMAM MAHDI MENYERU:
    BENTUKLAH PASUKAN FI SABILILLAH DISETIAP DESA
    SAMBUTLAH UNDANGAN GUBERNUR MILITER ISLAM

    Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
    bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata
    kalian.

    Firman Allah: at-Taubah 38, 39
    Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang
    kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-
    lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini
    daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia,
    diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
    sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu
    dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang
    lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha
    kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

    Firman Allah: al-Anfal 39
    Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah
    agama untuk Allah.

    Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan
    setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman,
    ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.

    Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi
    Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis
    yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah
    FITNAH

    Firman Allah: an-Nisa 75
    Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu)
    orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-
    perempuan dan kanak-kanak .
    Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)

    Firman Allah: at-Taubah 36, 73
    Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi

    kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa.

    Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan
    bersikap keraslah terhadap mereka.

    Firman Allah: at-Taubah 29,
    Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan
    apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan
    agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika
    mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang
    yang tunduk..

    Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal
    dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
    Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang
    terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.

    Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
    ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
    Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

    Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam,

    berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

    Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

    301. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

    302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
    - ahli segala macam pertempuran
    - ahli Membunuh secara cepat
    - ahli Bela diri jarak dekat
    - Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

    303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
    - Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
    - Ahli Pembuat BOM / Racun
    - Ahli Sandera
    - Ahli Sabotase

    304. Pasukan Bendera Hitam
    Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

    305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
    - ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
    - Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
    - Ahli enkripsi cryptographi
    - Ahli Satelit / Nuklir
    - Ahli Pembuat infra merah / Radar
    - Ahli Membuat Virus Death
    - Ahli infiltrasi Sistem Pakar

    Dari Barro’ RA berkata: “Nabi SAW didatangi seorang lelaki yang
    memakai baju besi, ia berkata: “Wahai Rosululloh, aku berperang
    ataukah masuk Islam?” beliau menjawab: “Masuk Islamlah kemudian
    berperang.” Maka ia masuk Islam dan berperang sampai terbunuh. Maka
    Rosululloh SAW bersabda: “Ia beramal sedikit tapi diberi pahala
    banyak.” (Muttafaq ‘Alaih, ini lafadz Bukhori)

    email : seleksidim@yandex.com atau
    email : angsahitam@inbox.com

    BalasHapus
  2. WILAYAH KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Bismillahir Rahmanir Rahiim

    MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
    MENERBITKAN SURAT SECARA RESMI
    NOMOR : 1436H-RAJAB-02

    PETA ASAL WILAYAH
    KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

    Maha Suci Allah yang di tangan-Nya Kekuasaaan Pemerintahan atas segala
    sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
    Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala Kerajaan, dan Dia Maha
    Kuasa atas segala sesuatu,
    Wahai Rabb Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi maupun Kerajaan yang Ada
    diantara Keduanya, Sesunggunya Engkau Maha Kuasa atas Segala Sesuatu yang Engkau Kehendaki.

    Wahai Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
    Hamba memohon Ampun dan Kasih Sayang-Mu,
    Kami Hamba-Mu yang Dhoif Mohon Izin untuk melakukan Ijtihad Syiasah

    Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol
    laita alaa aali Ibroohiim ,
    wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali
    Ibroohiim fil aalamiina innaka hamiidum majiid.

    Pada Hari Ini Hari Isnain 1 Rajab 1436H
    1. Kami sampaikan Kabar Gembira bahwa Asal Mula wilayah
    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah dari Sabang hingga
    Maurake

    2. Wilayah Negeri dari Sabang hingga Mauroke yang dihuni oleh Umat
    Islam yang Sholeh-sholeh kami beri Namanya sesuai dengan Hadist
    Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam Menjadi Wilayah Negeri Syam.

    3. Peta Wilayah Indonesia Kami Hapus diganti dengan Nama Wilayah Syam (Negeri
    Ummat Islam Akhir Zaman)

    4. RI bubar dan Hilang, Berganti Nama Organisasi Penyamun Indonesia (OPI)

    "Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka." (QS. Al-Taubah: 73, Al-Tahrim: 9)


    Kepada para Alim Ulama cerdik cendikia Islam, Mari bersama-sama kita
    tegakkan Islam dan menjadikan AlQuran dan As Sunnah Rasulullah SAW
    menjadi satu-satunya sumber hukum yang berkuasa di Wilayah Syam.

    Umat Islam tidak layak untuk hidup tentram di-RI,
    RI adalah bagian dari Negara Zionis Internasional, Negara Dajjal.

    Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah (Melayu) menghimbau melalui
    Aqidah Islam bahwa Semua Negara binaan Dajjal adalah Jibti dan Thagut
    yang harus dihancurkan, bukan menjadikannya tempat bernaung dan merasa
    hidup tentram di dalamnya sampai akhir hayat.

    Akhir Zaman adalah Masa-nya seluruh umat islam harus berperang melawan
    Zionis Internasional yang di Komandoi Israel. Waktu akan kian mendekat
    Maka Umat Islam secara terpaksa atau secara ikhlas menjadi dua
    gelombang besar wala kepada Zionis atau wala kepada Islam.

    Bila Umat Islam yang berada di Wilayah Negeri Syam ridha pasrah dan
    tunduk dibawah Tekanan OPI (organisasi Penyamun Indonesia), maka
    bersiaplah menjadi negeri yang mengerikan.

    Dan betapa banyak penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan
    mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan
    hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.
    (Qs. At-Thalaq :8)

    Dan demikianlah Kami jadikan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat
    yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan
    mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka
    tidak menyadarinya. (Qs. Al-an am : 123)

    Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-
    negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat
    pedih lagi keras. (Qs. Huud:102)

    Dan berapa banyak penduduk negeri yang zalim yang teIah Kami
    binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain sebagai
    penggantinya. (Qs. Al-Anbiyaa:11)


    Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang Kafir (OPI) yang ada
    disekitar kamu, hendaklah mereka merasakan keganasan darimu,
    ketahuilah Allah bersama orang-orang yang bertaqwa (Qs. At-Taubah:123)

    ..dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
    memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
    orang-orang yang bertakwa. (Qs. At-Taubah:36)

    PANGLIMA PERANG PASUKAN KOMANDO PANJI HITAM
    Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
    angsahitam@inbox.com

    BalasHapus