Jumat, 27 Maret 2015

Upaya "Mempersatukan Kaum" dengan Penyembahan "Berhala Kepentingan Duniawi" di Akhir Zaman & Keberhasilan Duniawi Sementara Blok Kapitalisme (Jin) dan Blok Sosialisme (Ins)




بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt


Bab 12

Upaya Mempersatukan Kaum dengan
Penyembahan  Berhala Kepentingan Duniawi  di Akhir Zaman &  Keberhasilan Duniawi  Sementara   Blok Kapitalisme (jin) dan  Blok Sosialisme (Ins)
 
 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

D
alam bagian akhir Bab sebelumnya telah dibahas  mengenai  kesinambungan penggantian  “kaum terpilih” dengan “kaum terpilih” berikutnya ketika “kaum terpilih” sebelumnya kemudian melakukan kedurhakaan kepada Allah Swt. dan Rasul Allah yang diutus kepada mereka (QS.7:35-37), firman-Nya:
اَوَ لَمۡ  یَرَوۡا کَیۡفَ یُبۡدِئُ اللّٰہُ  الۡخَلۡقَ ثُمَّ یُعِیۡدُہٗ ؕ اِنَّ ذٰلِکَ عَلَی اللّٰہِ یَسِیۡرٌ ﴿﴾  قُلۡ سِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَانۡظُرُوۡا کَیۡفَ بَدَاَ  الۡخَلۡقَ ثُمَّ اللّٰہُ یُنۡشِیُٔ النَّشۡاَۃَ الۡاٰخِرَۃَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ  قَدِیۡرٌ ﴿ۚ﴾
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Allah  mulai menciptakan makhluk kemudian mengulanginya, sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi Allah.  Katakanlah: “Berjalanlah di bumi  dan lihatlah  bagaimana Dia memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah akan menghidupkan kembali sesudah mati.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ankabūt [29]:20-21).
       Makna ayat 21   berarti bahwa hukum Ilahi berkenaan dengan penciptaan dan pembiakan akan bekerja dengan cara demikian, bahwa Allah Swt. akan menciptakan melalui Nabi Besar Muhammad saw.  umat manusia baru dan tertib baru di atas puing-puing tertib lama.

Kebangkitan “Kaum Lain” Sebagai Pengganti Kaum Sebelumnya

        Ungkapan “Berjalanlah di bumi  dan lihatlah  bagaimana Dia memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah akan menghidupkan kembali sesudah mati” itu dipergunakan pada beberapa tempat dalam Al-Quran (QS.6:2; QS.12:110; QS.30:10; QS.35:45; QS.40:83), dan hampir di mana-mana disusul dengan sebuah kalimat yang menunjuk kepada kebinasaan suatu bangsa dan kemunculan bangsa lain yang menggantikan tempat mereka.
           Ayat ini tidak menunjuk kepada kebangkitan kembali sesudah mati, melainkan hanya kepada gejala bangkit dan jatuhnya bangsa-bangsa di dunia ini. Dan kebangkitan  suatu bangsa senantiasa melalui pengutusan Rasul Allah yang kedatangannya dijanjikan sebelumnya, firman-Nya:
وَ لِکُلِّ اُمَّۃٍ  اَجَلٌ ۚ فَاِذَا  جَآءَ  اَجَلُہُمۡ  لَا یَسۡتَاۡخِرُوۡنَ سَاعَۃً  وَّ لَا یَسۡتَقۡدِمُوۡنَ ﴿﴾  یٰبَنِیۡۤ  اٰدَمَ  اِمَّا یَاۡتِیَنَّکُمۡ رُسُلٌ مِّنۡکُمۡ یَقُصُّوۡنَ عَلَیۡکُمۡ اٰیٰتِیۡ ۙ فَمَنِ اتَّقٰی وَ اَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡہِمۡ وَ لَا ہُمۡ یَحۡزَنُوۡنَ ﴿﴾  وَ الَّذِیۡنَ کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَاۤ  اُولٰٓئِکَ اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ ہُمۡ فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ ﴿﴾   
Dan bagi  tiap-tiap umat ada batas waktu, maka apabila telah datang batas waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula dapat memajukannya. یٰبَنِیۡۤ  اٰدَمَ  اِمَّا یَاۡتِیَنَّکُمۡ رُسُلٌ مِّنۡکُمۡ یَقُصُّوۡنَ عَلَیۡکُمۡ اٰیٰتِیۡ ۙ فَمَنِ اتَّقٰی وَ اَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡہِمۡ وَ لَا ہُمۡ یَحۡزَنُوۡنَ  --   Wahai Bani Adam,  jika datang kepada kamu  rasul-rasul dari antaramu yang menceritakan  Ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati. وَ الَّذِیۡنَ کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَاۤ  اُولٰٓئِکَ اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ ہُمۡ فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ --  Dan  orang-orang yang mendustakan Ayat-ayat Kami dan dengan takabur berpaling  darinya, mereka itu penghuni Api, mereka kekal di dalamnya. (Al-A’rāf [7]:35-37).
        Sehubungan dengan ayat  وَ الَّذِیۡنَ کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَاۤ  اُولٰٓئِکَ اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ ہُمۡ فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ --  Dan  orang-orang yang mendustakan Ayat-ayat Kami dan dengan takabur berpaling  darinya, mereka itu penghuni Api, mereka kekal di dalamnya” (Al-A’rāf [7]:37), selanjutnya Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ankabūt sebelumnya:
یُعَذِّبُ مَنۡ یَّشَآءُ  وَ  یَرۡحَمُ  مَنۡ یَّشَآءُ ۚ وَ  اِلَیۡہِ تُقۡلَبُوۡنَ ﴿﴾  وَ مَاۤ  اَنۡتُمۡ  بِمُعۡجِزِیۡنَ فِی الۡاَرۡضِ  وَ لَا فِی السَّمَآءِ ۫ وَ مَا لَکُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ مِنۡ  وَّلِیٍّ   وَّ لَا  نَصِیۡرٍ ﴿٪﴾
Dia mengazab siapa yang Dia kehendaki dan Dia mengasihi siapa yang Dia kehendaki,   dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan.   Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat menggagalkan rencana Allah di bumi dan tidak pula di langit, dan sekali-kali tidak ada bagi kamu selain Allah seorang kawan dan tidak pula penolong. (Al-Ankabūt [29]:22-23). 
         Sebagaimana dinyatakan pada beberapa tempat dalam Al-Quran, Allah Swt.  tidak menghukum secara serampangan, akan tetapi hanya sesudah hukuman itu benar-benar layak dikenakan. Ayat ini hanya menekankan pada kenyataan ini. Dan salah satu pertimbangan  diturunkan-Nya azab Ilahi kepada suatu kaum adalah  akibat pendustaan dan penentangan mereka terhadap Rasul Allah (QS.17:17;  QS.6:132;  QS.11:118; QS.20:135; QS.6:209; QS.28:60).

Mempersatukan Kaum Melalui “Penyembahan Berhala

        Dalam ayat tersebut orang-orang ingkar diperingatkan dengan keras, bahwa mereka tidak dapat menggagalkan rencana Allah Swt. dan menghindari nasib malang yang tersedia bagi mereka, sebab takdir Ilahi telah menetapkan terlebih dahulu bahwa Islam akan maju terus dan kepentingan yang diperjuangkannya pasti akan menang. Selanjutnya Allah Swt. berfirman:
وَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا بِاٰیٰتِ اللّٰہِ وَ لِقَآئِہٖۤ اُولٰٓئِکَ یَئِسُوۡا مِنۡ رَّحۡمَتِیۡ وَ اُولٰٓئِکَ لَہُمۡ عَذَابٌ  اَلِیۡمٌ ﴿﴾  فَمَا کَانَ جَوَابَ قَوۡمِہٖۤ  اِلَّاۤ  اَنۡ قَالُوا اقۡتُلُوۡہُ  اَوۡ حَرِّقُوۡہُ  فَاَنۡجٰىہُ اللّٰہُ مِنَ النَّارِ ؕ اِنَّ  فِیۡ ذٰلِکَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ یُّؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Dan orang-orang yang tidak percaya terhadap Tanda-tanda Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka itulah yang telah putus asa dari  rahmat-Ku, dan mereka itulah bagi mereka azab yang pedih. Dan sekali-kali tidak ada jawaban dari kaumnya melainkan mereka berkata:  Bunuhlah dia atau bakarlah dia,” maka Allah menyelamatkan dia dari api, sesungguhnya dalam hal itu   benar-benar ada Tanda-tanda bagi kaum yang beriman. (Al-Ankabūt [29]:24-25). 
        Riwayat Nabi Ibrahim a.s. dimulai dari ayat ke-17, dan dalam ayat ke-18 beliau memberikan dalil-dalil yang kuat dalam membatalkan syirik. Dari ayat ke-19 sampai ayat ke-24 selaras dengan gaya dan cara pemakaian Al-Quran yang lebih menonjol keindahan dan kecantikannya — tersisip suatu penyimpangan dari pokok, dan suatu asas besar keagamaan berhubungan dengan pribadi  Nabi Besar Muhammad saw. dibahas secara ringkas.
       Asas yang dibahas itu ialah bahwa bila suatu bangsa mengalami kehancuran dan kemunduran sebagai akibat penolakan mereka terhadap amanat Tuhan yang dibawa Rasul Allah maka bangsa lain akan menggantikannya, Allah Swt.  berfirman:
اَوَ لَمۡ  یَرَوۡا کَیۡفَ یُبۡدِئُ اللّٰہُ  الۡخَلۡقَ ثُمَّ یُعِیۡدُہٗ ؕ اِنَّ ذٰلِکَ عَلَی اللّٰہِ یَسِیۡرٌ ﴿﴾  قُلۡ سِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَانۡظُرُوۡا کَیۡفَ بَدَاَ  الۡخَلۡقَ ثُمَّ اللّٰہُ یُنۡشِیُٔ النَّشۡاَۃَ الۡاٰخِرَۃَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ  قَدِیۡرٌ ﴿ۚ﴾
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Allah  mulai menciptakan makhluk kemudian mengulanginya, sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi Allah.  Katakanlah: “Berjalanlah di bumi  dan lihatlah  bagaimana Dia memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah akan menghidupkan kembali sesudah mati.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ankabūt [29]:20-21).
       Dengan ayat 24-25 dimulai lagi kisah Nabi Ibrahim a.s., lebih lanjut Allah Swt. berfirman:
وَ قَالَ  اِنَّمَا اتَّخَذۡتُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ اَوۡثَانًا ۙ مَّوَدَّۃَ بَیۡنِکُمۡ فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا ۚ ثُمَّ یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ یَکۡفُرُ بَعۡضُکُمۡ بِبَعۡضٍ وَّ یَلۡعَنُ بَعۡضُکُمۡ بَعۡضًا ۫ وَّ مَاۡوٰىکُمُ النَّارُ وَ مَا لَکُمۡ مِّنۡ  نّٰصِرِیۡنَ ﴿٭ۙ﴾
Dan ia, Ibrahim, berkata: “Sesungguhnya kamu telah mengambil berhala-berhala selain Allah  sebagai sembahan atas kecintaan di antara kamu dalam kehidupan dunia. Kemudian pada Hari Kiamat  sebagian dari kamu akan menolak  sebagian yang lain, dan sebagian kamu melaknati sebagian yang lain. Dan tempat tinggal kamu adalah Api, dan tidak akan ada bagi kamu seorang penolong. (Al-Ankabūt [29]:25-26).
        Ungkapan mawaddata bainikum berkenaan dengan penyembahan “berhala” dapat diartikan:
     (1) “Hubungan kemasyarakatan atau keinginan untuk memperoleh cinta setiap orang lain adalah landasan cita-cita dan perbuatan-perbuatan musyrik kamu”.
     (2) “Kami telah membuat kepercayaan-kepercayaan dan perbuatan-perbuatan musyrik kamu menjadi dasar kecintaan kamu antara satu sama lain; yakni, kamu telah membuat ciri kepercayaan-kepercayaan musyrik kamu menjadi sarana untuk memelihara keutuhan masyarakatmu”.

Berhala-berhala   Sembahan” Umumnya Umat Manusia  Di Akhir Zaman

     Mengisyaratkan kepada kenyataan itu pulalah firman Allah Swt. berikut ini mengenai berbagai tanda Akhir Zaman  tentang bergabungnya manusia ke dalam berbagai bentuk perkumpulan berdasarkan persamaan cita-cita  dan tujuan perjuangan mereka masing-masing, baik dalam politik, sosial, budaya, mau pun agama  serta sekte-sekte agama dan lain-lain,  firman-Nya:  یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ  النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ   -- “Pada hari itu manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpi-sah,  supaya kepada mereka dapat di-perlihatkan amal mereka.”   Mengenai hal tersebut selengkapnya Allah Swt. berfirman:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ﴿﴾  اِذَا  زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ  زِلۡزَالَہَا  ۙ﴿﴾ وَ اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا ۙ﴿﴾  وَ  قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا ۚ﴿﴾ یَوۡمَئِذٍ تُحَدِّثُ  اَخۡبَارَہَا ۙ﴿﴾  بِاَنَّ  رَبَّکَ اَوۡحٰی لَہَا ؕ﴿﴾  یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ  النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ ؕ﴿﴾  فَمَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ خَیۡرًا یَّرَہٗ ؕ﴿۷﴾  وَ مَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ  شَرًّا یَّرَہٗ ٪﴿﴾
Aku baca  dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang.   اِذَا  زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ  زِلۡزَالَہَا    --  apabila bumi digoncangkan segoncang-goncangnya, وَ اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا  --   dan bumi  mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, وَ  قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا  --   Dan manusia berkata: “Apakah yang  terjadi dengannya?”  یَوۡمَئِذٍ تُحَدِّثُ  اَخۡبَارَہَا --  Pada hari itu bumi  menceritakan beritanya, بِاَنَّ  رَبَّکَ اَوۡحٰی لَہَا  --   Karena sesungguhnya Rabb (Tuhan) engkau telah mewahyukan kepadanya.  ؕ  یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ  النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ  --   Pada hari itu manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpisah  supaya kepada mereka dapat diperlihatkan amal mereka. َمَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ خَیۡرًا یَّرَہٗ ؕ  --    maka barangsiapa berbuat kebaikan seberat atom  sekali pun ia akan melihat hasil-nya, وَ مَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ  شَرًّا یَّرَہٗ    --  dan barangsiapa berbuat keburukan seberat atom sekali pun ia akan melihat hasilnya.  (Al-Zilzal [99]:1-9).
    Ayat اِذَا  زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ  زِلۡزَالَہَا    --  apabila bumi digoncangkan segoncang-goncangnya”, berarti  bahwa seluruh bumi    -- yakni seluruh umat manusia   --  di Akhir Zaman ini akan mengalami segala macam kegemparan dan pergolakan batiniah maupun lahiriah, terutama sekali sebagai pengaruh yang ditimbulkan oleh  dilepaskan-Nya   kembali Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog)    – yakni bangsa-bangsa Kristen dari Barat yang bermata biru (QS.20:103-105)  --  dari “pemenjaraannya selama 1000 tahun” (Wahyu 20:7-10; QS.21:96-99; QS.18:1-9 & 19).

Tanda-tanda Akhir Zaman  & Tantangan dan Ancaman Allah Swt. kepada Golongan Jin dan Ins (Manusia)

    Makna ayat وَ اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا  --   “dan bumi  mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya,” (Al-Zilzal [99]:3). berarti bahwa  berkat kemajuan dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknolongi) di Akhir Zaman ini:
   (a) Perut bumi akan terbelah dan akan mengeluarkan khazanah-khazanahnya berupa kekayaan mineral;
   (b) akan terjadi kemajuan pesat dalam segala macam ilmu, yang bertalian dengan ilmu alam lahir maupun alam keruhanian terutama bertalian dengan ilmu geologi dan ilmu kepurbakalaan.
   Perubahan-perubahan itu akan begitu banyak dan begitu jauh jangkauannya serta penemuan-penemuan yang akan dicapai itu begitu besar, sehingga manusia akan berseru dalam keheranan dan kebingungannya:  وَ  قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا    -- “Apakah gerangan yang telah terjadi dengan bumi?” (Al-Zilzal [99]:4).
   Pada hakikatnya semua peristiwa besar dalam bidang kehidupan duniawi tersebut merupakan akibat dari tantangan Allah Swt. yang dikemukakan kepada golongan jin dan ins  yakni bangsa-bangsa Barat  termasuk bangsa Rusia penganut system kapitalisme (jin) dan sosialisme (ins), yang sangat menentang Al-Quran  dan Nabi Besar Muhammad saw., firman-Nya:
سَنَفۡرُغُ   لَکُمۡ  اَیُّہَ  الثَّقَلٰنِ ﴿ۚ﴾   فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾  یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ  اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ  تَنۡفُذُوۡا مِنۡ  اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا  تَنۡفُذُوۡنَ  اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ ﴿ۚ﴾   فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾  یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا  تَنۡتَصِرٰنِ ﴿ۚ﴾   فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾   فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ فَیَوۡمَئِذٍ لَّا یُسۡـَٔلُ عَنۡ ذَنۡۢبِہٖۤ  اِنۡسٌ وَّ لَا  جَآنٌّ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ یُعۡرَفُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ بِسِیۡمٰہُمۡ فَیُؤۡخَذُ بِالنَّوَاصِیۡ وَ الۡاَقۡدَامِ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ ہٰذِہٖ جَہَنَّمُ  الَّتِیۡ یُکَذِّبُ بِہَا الۡمُجۡرِمُوۡنَ ﴿ۘ﴾  یَطُوۡفُوۡنَ بَیۡنَہَا وَ  بَیۡنَ حَمِیۡمٍ  اٰنٍ ﴿ۚ﴾  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿٪﴾
Segera Kami akan menghadapi kamu hai dua golongan yang kuat. فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ  --  Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan?  یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ  اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ  تَنۡفُذُوۡا مِنۡ  اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا  تَنۡفُذُوۡنَ  اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ  --  Hai golongan jin dan ins (manusia)! Jika kamu memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit dan bumi maka tembuslah, namun kamu tidak dapat menembusnya  kecuali dengan kekuatan.     فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ  -- Maka  nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu  berdua dustakan? یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا  تَنۡتَصِرٰنِ  --  Akan dikirimkan kepada kamu berdua nyala api, dan leburan tembaga,  lalu kamu berdua tidak akan dapat menolong diri sendiri.   فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ    --   Maka   nikmat-nikmat  Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? فَاِذَا  انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ  فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ  --  maka  apabila langit terbelah dan menjadi merah bagaikan kulit merah.         فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ    --   Maka   nikmat-nikmat  Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan?  فَیَوۡمَئِذٍ لَّا یُسۡـَٔلُ عَنۡ ذَنۡۢبِہٖۤ  اِنۡسٌ وَّ لَا  جَآنٌّ  -- Pada hari itu tidak akan ditanya dosa  ins (manusia)  dan tidak pula  jin.  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ    --   Maka   nikmat-nikmat  Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? یُعۡرَفُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ بِسِیۡمٰہُمۡ فَیُؤۡخَذُ بِالنَّوَاصِیۡ وَ الۡاَقۡدَامِ  --  Orang-orang berdosa  ciri-ciri mereka akan dikenal lalu mereka akan dipegang pada jambul dan kakinya.             فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ    --   Maka   nikmat-nikmat  Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan?   ہٰذِہٖ جَہَنَّمُ  الَّتِیۡ یُکَذِّبُ بِہَا الۡمُجۡرِمُوۡنَ  --     Inilah Jahannam yang orang-orang berdosa mendustakannya, یَطُوۡفُوۡنَ بَیۡنَہَا وَ  بَیۡنَ حَمِیۡمٍ  اٰنٍ   --            Mereka akan berkeliling-keliling di antara Jahannam  itu  dan air panas mendidih.  فَبِاَیِّ  اٰلَآءِ  رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ    --   Maka   nikmat-nikmat  Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan?  (Ar-Rahmān [55]:32-46).

Blok Kapitalisme Pimpinan Amerika Serikat dan Blok Sosialisme Pimpinan Rusia

     Ats-tsaqalān dalam ayat  سَنَفۡرُغُ   لَکُمۡ  اَیُّہَ  الثَّقَلٰنِ  -- segera Kami akan menghadapi kamu,  hai dua golongan yang kuat  berarti:  dua jenis barang yang berat (Lexicon Lane), dapat berarti: “manusia/ins” dan “jin”, sebagaimana diperlihatkan oleh seluk-beluk kalimatnya (konteks-nya), atau orang-orang Arab dan orang-orang bukan Arab, atau dalam bahasa politik dewasa ini,  dua blok besar” – Rusia atau Cina dan sekutu-sekutu mereka di satu pihak, dan Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya di pihak lain; atau kata itu dapat diartikan kelas kapitalis (majikan) dan kelas buruh (pekerja).
   Dari cara kedua blok besar (Ats-tsaqalān) itu – yakni Blok Amerika Serikat dan Blok Rusia    -- bertingkah laku   nampaknya sewaktu-waktu mereka dapat terlibat dalam sengketa maut berupa Perang Dunia yang akan menghancur-leburkan seluruh karya manusia -- yang dilakukan dari abad ke abad untuk mengembangkan seni dan ilmu pengetahuan   --  dapat menyebabkan kehidupan di atas bumi ini, nyaris tiada (musnah).
    Ayat ini nampaknya   mengandung peringatan akan kemungkinan yang sangat menakutkan tersebut. Dalam kenyataannya dua  kali  Perang Dunia yang terjadi secara tiba-tiba merupakan bukti mengenai kebenaran peringatan Allah Swt. dalam Al-Quran tersebut, dan Perang Dunia III atau Perang Nuklir pun, insya Allah, sedang mengancam kehidupan umat manusia dengan akibat-akibatnya yang jauh lebih mengerikan daripada akibat-akibat yang ditimbulkan Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
   Ayat   selanjutnya: یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ  اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ  تَنۡفُذُوۡا مِنۡ  اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا  تَنۡفُذُوۡنَ  اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ  --  Hai golongan jin dan ins (manusia)! Jika kamu memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit dan bumi maka tembuslah, namun kamu tidak dapat menembusnya  kecuali dengan kekuatan  (Ar-Rahmān [55]:34) telah diberi bermacam-macam penafsiran.
 Menurut suatu penafsiran, para ilmuwan dan para ahli filsafat Non-Muslim yang membanggakan diri mengenai kemajuan besar yang telah dicapai mereka dalam bidang ilmu duniawi telah diberitahu, bahwa kendati pun betapa besarnya kemajuan yang mungkin telah dicapai mereka dalam pengetahuan dan teknologi (iptek).  etapi  mereka tidak dapat memahami semua hukum alam yang mengatur alam semesta ini dengan sepenuhnya.  Betapa pun mereka berusaha, mereka tidak akan berhasil dalam pencarian mereka karena  khazanah rahasia iptek   (ilmu pengehauan dan teknolongi) yang terkandung di alam semesta ciptaan Allah Swt. tidak terbatas (QS.18:110; QS.31:28).

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 29 Maret      2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar