بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Khazanah Ruhani Surah Al-Ankabūt
Bab 12
Upaya Mempersatukan
Kaum dengan
Penyembahan “Berhala Kepentingan Duniawi” di Akhir Zaman & Keberhasilan Duniawi Sementara Blok Kapitalisme (jin) dan Blok Sosialisme (Ins)
Penyembahan “Berhala Kepentingan Duniawi” di Akhir Zaman & Keberhasilan Duniawi Sementara Blok Kapitalisme (jin) dan Blok Sosialisme (Ins)
Oleh
Ki Langlang Buana Kusuma
D
|
alam
bagian akhir Bab sebelumnya telah dibahas mengenai
kesinambungan penggantian “kaum terpilih” dengan “kaum terpilih”
berikutnya ketika “kaum terpilih” sebelumnya kemudian melakukan kedurhakaan kepada Allah Swt. dan Rasul Allah
yang diutus kepada mereka (QS.7:35-37), firman-Nya:
اَوَ
لَمۡ یَرَوۡا کَیۡفَ یُبۡدِئُ
اللّٰہُ الۡخَلۡقَ ثُمَّ یُعِیۡدُہٗ ؕ
اِنَّ ذٰلِکَ عَلَی اللّٰہِ یَسِیۡرٌ ﴿﴾ قُلۡ سِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَانۡظُرُوۡا کَیۡفَ
بَدَاَ الۡخَلۡقَ ثُمَّ اللّٰہُ یُنۡشِیُٔ
النَّشۡاَۃَ الۡاٰخِرَۃَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿ۚ﴾
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Allah
mulai menciptakan makhluk kemudian mengulanginya, sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi Allah. Katakanlah: “Berjalanlah di bumi dan
lihatlah bagaimana Dia
memulai penciptaan makhluk, kemudian
Allah akan menghidupkan kembali sesudah mati.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ankabūt
[29]:20-21).
Makna ayat 21 berarti bahwa hukum Ilahi berkenaan dengan penciptaan dan pembiakan akan bekerja dengan cara demikian, bahwa Allah Swt. akan
menciptakan melalui Nabi Besar Muhammad saw. umat
manusia baru dan tertib baru di
atas puing-puing tertib lama.
Kebangkitan “Kaum Lain”
Sebagai Pengganti Kaum Sebelumnya
Ungkapan “Berjalanlah di bumi dan
lihatlah bagaimana Dia memulai penciptaan
makhluk, kemudian Allah akan menghidupkan kembali sesudah mati” itu
dipergunakan pada beberapa tempat dalam Al-Quran (QS.6:2; QS.12:110; QS.30:10;
QS.35:45; QS.40:83), dan hampir di mana-mana disusul dengan sebuah kalimat yang
menunjuk kepada kebinasaan suatu bangsa dan kemunculan bangsa lain yang menggantikan
tempat mereka.
Ayat
ini tidak menunjuk kepada kebangkitan
kembali sesudah mati, melainkan hanya kepada gejala bangkit dan jatuhnya bangsa-bangsa di dunia ini. Dan kebangkitan suatu bangsa
senantiasa melalui pengutusan Rasul Allah
yang kedatangannya dijanjikan
sebelumnya, firman-Nya:
وَ لِکُلِّ
اُمَّۃٍ اَجَلٌ ۚ فَاِذَا جَآءَ
اَجَلُہُمۡ لَا یَسۡتَاۡخِرُوۡنَ
سَاعَۃً وَّ لَا یَسۡتَقۡدِمُوۡنَ ﴿﴾ یٰبَنِیۡۤ
اٰدَمَ اِمَّا یَاۡتِیَنَّکُمۡ
رُسُلٌ مِّنۡکُمۡ یَقُصُّوۡنَ عَلَیۡکُمۡ اٰیٰتِیۡ ۙ فَمَنِ اتَّقٰی وَ اَصۡلَحَ
فَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡہِمۡ وَ لَا ہُمۡ یَحۡزَنُوۡنَ ﴿﴾ وَ الَّذِیۡنَ کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ
اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَاۤ اُولٰٓئِکَ
اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ ہُمۡ فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ ﴿﴾
Dan
bagi tiap-tiap umat ada batas waktu,
maka apabila telah datang batas
waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula
dapat memajukannya. یٰبَنِیۡۤ اٰدَمَ
اِمَّا یَاۡتِیَنَّکُمۡ رُسُلٌ مِّنۡکُمۡ یَقُصُّوۡنَ عَلَیۡکُمۡ اٰیٰتِیۡ
ۙ فَمَنِ اتَّقٰی وَ اَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡہِمۡ وَ لَا ہُمۡ یَحۡزَنُوۡنَ -- Wahai Bani
Adam, jika datang kepada
kamu rasul-rasul dari antaramu yang menceritakan Ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri,
tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih
hati. وَ الَّذِیۡنَ کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَاۤ اُولٰٓئِکَ اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ ہُمۡ فِیۡہَا
خٰلِدُوۡنَ -- Dan orang-orang yang mendustakan
Ayat-ayat Kami dan dengan takabur
berpaling darinya, mereka itu penghuni Api, mereka kekal di dalamnya. (Al-A’rāf
[7]:35-37).
Sehubungan dengan ayat وَ الَّذِیۡنَ کَذَّبُوۡا بِاٰیٰتِنَا وَ
اسۡتَکۡبَرُوۡا عَنۡہَاۤ اُولٰٓئِکَ
اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ ہُمۡ فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ -- Dan orang-orang yang mendustakan
Ayat-ayat Kami dan dengan takabur
berpaling darinya, mereka itu penghuni Api, mereka kekal di dalamnya” (Al-A’rāf
[7]:37), selanjutnya Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ankabūt sebelumnya:
یُعَذِّبُ
مَنۡ یَّشَآءُ وَ یَرۡحَمُ
مَنۡ یَّشَآءُ ۚ وَ اِلَیۡہِ
تُقۡلَبُوۡنَ ﴿﴾ وَ مَاۤ
اَنۡتُمۡ بِمُعۡجِزِیۡنَ فِی
الۡاَرۡضِ وَ لَا فِی السَّمَآءِ ۫ وَ
مَا لَکُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ مِنۡ
وَّلِیٍّ وَّ لَا نَصِیۡرٍ ﴿٪﴾
Dia mengazab siapa yang Dia
kehendaki dan Dia mengasihi siapa yang Dia kehendaki,
dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat menggagalkan rencana
Allah di bumi dan tidak pula di
langit, dan sekali-kali tidak ada
bagi kamu selain Allah seorang kawan
dan tidak pula penolong. (Al-Ankabūt
[29]:22-23).
Sebagaimana dinyatakan pada beberapa tempat
dalam Al-Quran, Allah Swt. tidak
menghukum secara serampangan, akan
tetapi hanya sesudah hukuman itu
benar-benar layak dikenakan. Ayat ini
hanya menekankan pada kenyataan ini. Dan salah satu pertimbangan diturunkan-Nya azab Ilahi kepada suatu kaum
adalah akibat pendustaan dan penentangan
mereka terhadap Rasul Allah
(QS.17:17; QS.6:132; QS.11:118; QS.20:135; QS.6:209; QS.28:60).
Mempersatukan Kaum Melalui “Penyembahan Berhala”
Dalam
ayat tersebut orang-orang ingkar diperingatkan
dengan keras, bahwa mereka tidak
dapat menggagalkan rencana Allah Swt.
dan menghindari nasib malang yang
tersedia bagi mereka, sebab takdir Ilahi
telah menetapkan terlebih dahulu bahwa Islam
akan maju terus dan kepentingan yang
diperjuangkannya pasti akan menang.
Selanjutnya Allah Swt. berfirman:
وَ
الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا بِاٰیٰتِ اللّٰہِ وَ لِقَآئِہٖۤ اُولٰٓئِکَ یَئِسُوۡا مِنۡ
رَّحۡمَتِیۡ وَ اُولٰٓئِکَ لَہُمۡ عَذَابٌ
اَلِیۡمٌ ﴿﴾ فَمَا کَانَ جَوَابَ
قَوۡمِہٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ قَالُوا اقۡتُلُوۡہُ اَوۡ حَرِّقُوۡہُ فَاَنۡجٰىہُ اللّٰہُ مِنَ النَّارِ ؕ
اِنَّ فِیۡ ذٰلِکَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ
یُّؤۡمِنُوۡنَ ﴿﴾
Dan orang-orang yang tidak percaya terhadap
Tanda-tanda Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka itulah
yang telah putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itulah bagi mereka azab yang pedih. Dan
sekali-kali tidak ada jawaban dari
kaumnya melainkan mereka berkata: ”Bunuhlah dia atau bakarlah
dia,” maka Allah menyelamatkan dia
dari api, sesungguhnya dalam hal
itu benar-benar ada Tanda-tanda
bagi kaum yang beriman. (Al-Ankabūt
[29]:24-25).
Riwayat
Nabi Ibrahim a.s. dimulai dari ayat ke-17, dan dalam ayat ke-18
beliau memberikan dalil-dalil yang kuat
dalam membatalkan syirik. Dari ayat
ke-19 sampai ayat ke-24 selaras dengan gaya
dan cara pemakaian Al-Quran yang
lebih menonjol keindahan dan kecantikannya — tersisip suatu penyimpangan dari pokok, dan suatu asas besar
keagamaan berhubungan dengan pribadi Nabi
Besar Muhammad saw. dibahas
secara ringkas.
Asas yang dibahas itu ialah bahwa bila suatu bangsa mengalami kehancuran dan kemunduran
sebagai akibat penolakan mereka
terhadap amanat Tuhan yang dibawa Rasul Allah maka bangsa lain akan menggantikannya,
Allah Swt. berfirman:
اَوَ
لَمۡ یَرَوۡا کَیۡفَ یُبۡدِئُ
اللّٰہُ الۡخَلۡقَ ثُمَّ یُعِیۡدُہٗ ؕ
اِنَّ ذٰلِکَ عَلَی اللّٰہِ یَسِیۡرٌ ﴿﴾ قُلۡ سِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَانۡظُرُوۡا کَیۡفَ
بَدَاَ الۡخَلۡقَ ثُمَّ اللّٰہُ یُنۡشِیُٔ
النَّشۡاَۃَ الۡاٰخِرَۃَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿ۚ﴾
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Allah
mulai menciptakan makhluk kemudian mengulanginya, sesungguhnya hal itu sangat mudah bagi Allah. Katakanlah: “Berjalanlah di bumi dan
lihatlah bagaimana Dia
memulai penciptaan makhluk, kemudian
Allah akan menghidupkan kembali sesudah mati.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ankabūt
[29]:20-21).
Dengan ayat 24-25 dimulai lagi kisah Nabi
Ibrahim a.s., lebih lanjut Allah Swt. berfirman:
وَ
قَالَ اِنَّمَا اتَّخَذۡتُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ
اللّٰہِ اَوۡثَانًا ۙ مَّوَدَّۃَ بَیۡنِکُمۡ فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا ۚ ثُمَّ
یَوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ یَکۡفُرُ بَعۡضُکُمۡ بِبَعۡضٍ وَّ یَلۡعَنُ بَعۡضُکُمۡ بَعۡضًا
۫ وَّ مَاۡوٰىکُمُ النَّارُ وَ مَا لَکُمۡ مِّنۡ
نّٰصِرِیۡنَ ﴿٭ۙ﴾
Dan ia, Ibrahim,
berkata: “Sesungguhnya kamu telah
mengambil berhala-berhala selain Allah sebagai sembahan atas kecintaan di antara kamu dalam kehidupan dunia.
Kemudian pada Hari Kiamat sebagian dari kamu akan menolak sebagian yang lain, dan sebagian kamu melaknati sebagian yang lain.
Dan tempat tinggal kamu adalah Api,
dan tidak akan ada bagi kamu seorang
penolong.” (Al-Ankabūt [29]:25-26).
Ungkapan mawaddata bainikum berkenaan dengan penyembahan “berhala”
dapat diartikan:
(1) “Hubungan kemasyarakatan atau
keinginan untuk memperoleh cinta
setiap orang lain adalah landasan cita-cita dan perbuatan-perbuatan musyrik kamu”.
(2) “Kami telah membuat kepercayaan-kepercayaan dan perbuatan-perbuatan musyrik kamu menjadi
dasar kecintaan kamu antara satu sama lain; yakni, kamu telah membuat ciri kepercayaan-kepercayaan musyrik kamu
menjadi sarana untuk memelihara keutuhan masyarakatmu”.
“Berhala-berhala Sembahan” Umumnya Umat Manusia Di Akhir
Zaman
Mengisyaratkan kepada kenyataan
itu pulalah firman Allah Swt. berikut ini mengenai berbagai tanda Akhir Zaman tentang bergabungnya manusia ke dalam berbagai
bentuk perkumpulan berdasarkan
persamaan cita-cita dan tujuan
perjuangan mereka masing-masing, baik dalam politik, sosial, budaya, mau pun agama serta sekte-sekte agama dan lain-lain, firman-Nya:
یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ النَّاسُ
اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ -- “Pada
hari itu manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpi-sah, supaya kepada mereka dapat di-perlihatkan amal
mereka.” Mengenai hal tersebut
selengkapnya Allah Swt. berfirman:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ
الرَّحِیۡمِ﴿﴾ اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَہَا ۙ﴿﴾ وَ اَخۡرَجَتِ
الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا ۙ﴿﴾ وَ قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا ۚ﴿﴾ یَوۡمَئِذٍ
تُحَدِّثُ اَخۡبَارَہَا ۙ﴿﴾ بِاَنَّ
رَبَّکَ اَوۡحٰی لَہَا ؕ﴿﴾ یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ
النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ ؕ﴿﴾ فَمَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ خَیۡرًا یَّرَہٗ
ؕ﴿۷﴾ وَ مَنۡ یَّعۡمَلۡ
مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ شَرًّا یَّرَہٗ ٪﴿﴾
Aku baca
dengan nama Allah,
Maha Pemurah, Maha Penyayang. اِذَا
زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَہَا -- apabila
bumi digoncangkan segoncang-goncangnya,
وَ
اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا
-- dan bumi mengeluarkan beban-beban berat yang
dikandungnya, وَ قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا -- Dan manusia
berkata: “Apakah yang terjadi dengannya?” یَوۡمَئِذٍ تُحَدِّثُ اَخۡبَارَہَا -- Pada hari
itu bumi menceritakan beritanya, بِاَنَّ رَبَّکَ اَوۡحٰی لَہَا
-- Karena sesungguhnya Rabb (Tuhan) engkau telah mewahyukan kepadanya. ؕ
یَوۡمَئِذٍ
یَّصۡدُرُ النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ
لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ -- Pada hari
itu manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpisah supaya kepada
mereka dapat diperlihatkan amal mereka. َمَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ
خَیۡرًا یَّرَہٗ ؕ -- maka barangsiapa berbuat kebaikan seberat atom sekali pun ia akan melihat hasil-nya, وَ مَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ شَرًّا یَّرَہٗ -- dan
barangsiapa berbuat keburukan seberat
atom sekali pun ia akan
melihat hasilnya. (Al-Zilzal [99]:1-9).
Ayat اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَہَا -- apabila bumi
digoncangkan segoncang-goncangnya”, berarti
bahwa seluruh bumi -- yakni seluruh umat manusia -- di Akhir
Zaman ini akan mengalami segala macam kegemparan
dan pergolakan batiniah maupun lahiriah, terutama sekali sebagai pengaruh yang ditimbulkan oleh dilepaskan-Nya kembali Ya’juj
(Gog) dan Ma’juj (Magog) – yakni bangsa-bangsa
Kristen dari Barat yang bermata biru
(QS.20:103-105) -- dari “pemenjaraannya
selama 1000 tahun” (Wahyu 20:7-10; QS.21:96-99;
QS.18:1-9 & 19).
Tanda-tanda Akhir Zaman & Tantangan dan Ancaman Allah Swt. kepada Golongan Jin dan Ins (Manusia)
Makna ayat وَ اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا -- “dan
bumi
mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya,” (Al-Zilzal
[99]:3). berarti bahwa berkat kemajuan dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknolongi)
di Akhir Zaman ini:
(a)
Perut bumi akan terbelah dan akan
mengeluarkan khazanah-khazanahnya
berupa kekayaan mineral;
(b)
akan terjadi kemajuan pesat dalam
segala macam ilmu, yang bertalian
dengan ilmu alam lahir maupun alam keruhanian terutama bertalian
dengan ilmu geologi dan ilmu kepurbakalaan.
Perubahan-perubahan itu akan begitu banyak dan
begitu jauh jangkauannya serta penemuan-penemuan
yang akan dicapai itu begitu besar, sehingga manusia akan berseru dalam
keheranan dan kebingungannya: وَ قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا -- “Apakah
gerangan yang telah terjadi dengan bumi?” (Al-Zilzal [99]:4).
Pada
hakikatnya semua peristiwa besar
dalam bidang kehidupan duniawi
tersebut merupakan akibat dari tantangan
Allah Swt. yang dikemukakan kepada golongan jin
dan ins yakni bangsa-bangsa
Barat termasuk bangsa Rusia penganut system
kapitalisme (jin) dan sosialisme
(ins), yang sangat menentang Al-Quran dan Nabi
Besar Muhammad saw., firman-Nya:
سَنَفۡرُغُ لَکُمۡ
اَیُّہَ الثَّقَلٰنِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ
اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ تَنۡفُذُوۡا
مِنۡ اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ
فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾
یُرۡسَلُ عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا تَنۡتَصِرٰنِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ فَاِذَا انۡشَقَّتِ السَّمَآءُ فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً کَالدِّہَانِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ
اٰلَآءِ رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ
﴿﴾ فَیَوۡمَئِذٍ لَّا یُسۡـَٔلُ عَنۡ ذَنۡۢبِہٖۤ
اِنۡسٌ وَّ لَا جَآنٌّ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ
اٰلَآءِ رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ
﴿﴾ یُعۡرَفُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ بِسِیۡمٰہُمۡ فَیُؤۡخَذُ بِالنَّوَاصِیۡ وَ
الۡاَقۡدَامِ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ ﴿﴾ ہٰذِہٖ جَہَنَّمُ الَّتِیۡ یُکَذِّبُ بِہَا الۡمُجۡرِمُوۡنَ ﴿ۘ﴾ یَطُوۡفُوۡنَ بَیۡنَہَا وَ بَیۡنَ حَمِیۡمٍ اٰنٍ ﴿ۚ﴾ فَبِاَیِّ
اٰلَآءِ رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ
﴿٪﴾
Segera Kami akan menghadapi kamu hai dua golongan yang kuat. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ
-- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu
berdua yang manakah yang kamu berdua
dustakan? یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ
وَ الۡاِنۡسِ اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ
اَنۡ تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ
فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ
-- Hai golongan jin dan ins (manusia)! Jika kamu
memiliki kekuatan untuk menembus
batas-batas seluruh langit dan bumi
maka tembuslah, namun kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ
-- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu
berdua yang manakah yang kamu berdua dustakan? یُرۡسَلُ
عَلَیۡکُمَا شُوَاظٌ مِّنۡ نَّارٍ ۬ۙ وَّ نُحَاسٌ فَلَا تَنۡتَصِرٰنِ -- Akan
dikirimkan kepada kamu berdua nyala api, dan leburan tembaga, lalu kamu
berdua tidak akan dapat menolong
diri sendiri. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ -- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu
berdua dustakan? فَاِذَا انۡشَقَّتِ
السَّمَآءُ فَکَانَتۡ وَرۡدَۃً
کَالدِّہَانِ -- maka apabila
langit terbelah dan menjadi merah
bagaikan kulit merah. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ -- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu
berdua dustakan? فَیَوۡمَئِذٍ لَّا
یُسۡـَٔلُ عَنۡ ذَنۡۢبِہٖۤ اِنۡسٌ وَّ
لَا جَآنٌّ -- Pada hari itu tidak akan ditanya dosa ins (manusia) dan tidak
pula jin. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ -- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu
berdua dustakan? یُعۡرَفُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ بِسِیۡمٰہُمۡ فَیُؤۡخَذُ بِالنَّوَاصِیۡ وَ
الۡاَقۡدَامِ -- Orang-orang
berdosa ciri-ciri mereka akan dikenal
lalu mereka akan dipegang pada jambul dan
kakinya. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ -- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu
berdua dustakan? ہٰذِہٖ جَہَنَّمُ الَّتِیۡ یُکَذِّبُ بِہَا الۡمُجۡرِمُوۡنَ -- Inilah Jahannam yang orang-orang
berdosa mendustakannya, یَطُوۡفُوۡنَ بَیۡنَہَا وَ بَیۡنَ حَمِیۡمٍ اٰنٍ -- Mereka
akan berkeliling-keliling di antara Jahannam
itu dan air panas mendidih. فَبِاَیِّ اٰلَآءِ
رَبِّکُمَا تُکَذِّبٰنِ -- Maka nikmat-nikmat Rabb (Tuhan) kamu berdua yang manakah yang kamu
berdua dustakan? (Ar-Rahmān
[55]:32-46).
Blok Kapitalisme
Pimpinan Amerika Serikat dan Blok Sosialisme Pimpinan Rusia
Ats-tsaqalān dalam ayat سَنَفۡرُغُ لَکُمۡ
اَیُّہَ الثَّقَلٰنِ -- segera Kami akan
menghadapi kamu, hai dua golongan yang kuat” berarti:
dua jenis barang yang berat (Lexicon
Lane), dapat berarti: “manusia/ins”
dan “jin”, sebagaimana diperlihatkan
oleh seluk-beluk kalimatnya (konteks-nya), atau orang-orang Arab dan orang-orang
bukan Arab, atau dalam bahasa politik
dewasa ini, “dua blok besar” – Rusia
atau Cina dan sekutu-sekutu mereka di satu pihak, dan Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya
di pihak lain; atau kata itu dapat diartikan kelas kapitalis (majikan) dan kelas buruh
(pekerja).
Dari cara kedua blok besar (Ats-tsaqalān) itu –
yakni Blok Amerika Serikat dan Blok Rusia
-- bertingkah laku nampaknya sewaktu-waktu mereka dapat terlibat dalam sengketa maut berupa Perang
Dunia yang akan menghancur-leburkan
seluruh karya manusia -- yang dilakukan dari abad ke abad untuk mengembangkan
seni dan ilmu pengetahuan -- dapat menyebabkan kehidupan di atas bumi ini, nyaris tiada (musnah).
Ayat ini nampaknya mengandung peringatan akan kemungkinan yang sangat menakutkan tersebut. Dalam
kenyataannya dua kali Perang
Dunia yang terjadi secara tiba-tiba merupakan bukti mengenai kebenaran peringatan
Allah Swt. dalam Al-Quran tersebut, dan Perang
Dunia III atau Perang Nuklir pun,
insya Allah, sedang mengancam kehidupan umat manusia dengan akibat-akibatnya yang jauh lebih
mengerikan daripada akibat-akibat yang ditimbulkan Perang Dunia I dan Perang
Dunia II.
Ayat selanjutnya: یٰمَعۡشَرَ الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ اِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ اَنۡ تَنۡفُذُوۡا مِنۡ اَقۡطَارِ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ
فَانۡفُذُوۡا ؕ لَا تَنۡفُذُوۡنَ اِلَّا بِسُلۡطٰنٍ -- Hai
golongan jin dan ins (manusia)! Jika kamu memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit dan bumi maka tembuslah,
namun kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan” (Ar-Rahmān
[55]:34) telah
diberi bermacam-macam penafsiran.
Menurut suatu penafsiran,
para ilmuwan dan para ahli filsafat Non-Muslim yang membanggakan diri
mengenai kemajuan besar yang telah
dicapai mereka dalam bidang ilmu duniawi
telah diberitahu, bahwa kendati pun betapa besarnya kemajuan yang mungkin telah dicapai mereka dalam pengetahuan dan teknologi (iptek). etapi mereka tidak
dapat memahami semua hukum alam
yang mengatur alam semesta ini dengan
sepenuhnya. Betapa pun mereka berusaha, mereka tidak akan berhasil dalam pencarian
mereka karena khazanah rahasia iptek (ilmu
pengehauan dan teknolongi) yang terkandung di alam semesta ciptaan Allah Swt. tidak
terbatas (QS.18:110; QS.31:28).
(Bersambung)
Rujukan:
The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 29 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar